Gejala Fisik yang Terjadi saat Alami Gangguan Panik

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 September 2020
Gejala Fisik yang Terjadi saat Alami Gangguan Panik Gejala Fisik yang Terjadi saat Alami Gangguan Panik

Halodoc, Jakarta – Berbeda dengan panik biasa, seseorang yang mengidap gangguan panik dapat mengalami reaksi fisik yang parah walaupun penyebab kepanikannya tidak jelas dan tidak terlalu mengancam. Meski jarang mengancam nyawa, gejala gangguan panik terasa menakutkan bagi pengidapnya dan mampu memengaruhi kualitas hidup. 

Gangguan panik biasanya muncul secara tiba-tiba, tanpa ada peringatan. Kondisi ini bahkan bisa tiba-tiba muncul saat pengidap sedang mengendarai mobil, di mal, tertidur lelap, atau di tengah-tengah ujian. Kalau kamu tipe orang yang mudah mengalami panik, berikut gejala fisik dari gangguan panik yang perlu kamu waspadai. 

Baca juga: Gangguan Panik dan Serangan Panik, Apa Bedanya?

Gejala Fisik dari Gangguan Panik

Gejala gangguan panik sebenarnya bisa bervariasi pada setiap orang. Namun, gejala gangguan panik ini biasanya memuncak dalam beberapa menit. Pengidapnya bisa merasa sangat kelelahan ketika serangan panik mereda. Berikut gejala fisik dari gangguan panik yang perlu kamu waspadai:

  • Detak jantung cepat atau berdebar kencang.
  • Berkeringat.
  • Gemetar.
  • Sesak napas atau sesak di tenggorokan.
  • Panas dingin.
  • Mengalami hot flashes.
  • Mual.
  • Kram perut.
  • Nyeri dada.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Pingsan.
  • Mati rasa atau kesemutan.

Salah satu hal yang amat menyiksa pengidap gangguan panik adalah memiliki rasa takut yang kuat bahwa mereka akan mengalami serangan panik di lain waktu. Saking takutnya, mereka mungkin berusaha keras untuk menghindari tempat atau situasi yang dapat memicu serangan panik. Bila kamu salah satu pengidap gangguan panik dan merasa kondisi ini sangat memengaruhi kualitas hidup kamu, sebaiknya temui dokter atau psikolog untuk mendapat penanganan yang tepat.

Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, kamu dapat membuat janji dengan dokter atau psikolog terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca juga: Komplikasi Gangguan Panik yang Perlu Diketahui

Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Gangguan Panik

Selain mendapatkan obat, terapi dan perawatan medis lainnya, ada beberapa tips gaya hidup yang dilakukan pengidap gangguan panik untuk mencegah maupun mengurangi timbulnya gejala. Berikut sejumlah tipsnya:

  • Rutin menjalani perawatan. Memang tidak mudah untuk menghadapi rasa takut yang kamu miliki. Namun, jika kamu disiplin menjalani perawatan, beban ini akan sedikit luntur dan kamu pun bisa lebih menikmati hidup tanpa rasa takut. 
  • Bergabung dengan kelompok pendukung. Bergabung dengan grup orang-orang yang juga mengidap gangguan panik dapat membuat kamu tidak sendiri dan bisa menghadapi masalah bersama-sama.
  • Hindari kafein, alkohol, merokok, dan narkoba. Semua ini bisa memicu atau memperburuk serangan panik.
  • Belajar mengelola stres dan teknik relaksasi. Misalnya, yoga, pernapasan dalam, dan relaksasi dapat membantu kecemasan yang kamu miliki.
  • Rutin berolahraga. Olahraga bisa memberi efek menenangkan untuk suasana hati.
  • Tidur cukup. Cukup tidur agar kamu tidak merasa mengantuk di siang hari dan mengurangi stres dan kecemasan.

Baca juga: Gangguan Panik Bisa Terjadi Secara Genetik?

Tidak ada cara pasti untuk mencegah serangan panik atau gangguan panik. Cara pencegahan paling ampuh adalah segera mengobati serangan panik dan rutin menjalani perawatan. Melakukan aktivitas fisik secara teratur juga dapat mengurangi stres dan kecemasan yang dapat memicu timbulnya serangan panik.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Panic attacks and panic disorder.
Healthline. Diakses pada 2020. Panic Disorder.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan