Halodoc, Jakarta – Jika diartikan secara harfiah, fotofobia artinya takut dengan cahaya. Namun, kondisi ini tidak sepenuhnya demikian. Seseorang yang mengidap fotofobia, sebenarnya tidak takut pada cahaya, tetapi mereka sangat sensitif terhadapnya. Sinar matahari atau cahaya dalam ruangan yang terang bisa menjadi tidak nyaman, bahkan menyakitkan.

Fotofobia bukan suatu kondisi medis, ini biasanya menjadi salah satu gejala dari masalah lain. Sakit kepala migrain, mata kering, sampai ulkus kornea memicu sensitivitas cahaya. Pengidapnya bisa merasa sakit setiap kali berada di bawah sinar matahari atau cahaya dalam ruangan. 

Baca Juga: Wajib Tahu, Albinisme Bisa Sebabkan Fotofobia

Gejala Fotofobia Akibat Ulkus Kornea

Munculnya ulkus pada kornea umumnya disebabkan oleh abrasi kornea atau cedera pada kornea. Jenis cedera ini bisa terjadi ketika pasir, kotoran, partikel logam atau zat lain masuk ke dalam mata. Kondisi ini akan berakibat serius apabila kornea sampai terinfeksi. Munculnya ulkus kornea umumnya menimbulkan gejala, yaitu:

• Pandangan kabur;

• Rasa sakit atau terbakar di mata;

• Kemerahan;

• Sensasi ada sesuatu di mata;

• Mata merah;

• Sakit parah;

• Keluarnya air mata;

• Adanya cairan kental mengalir dari mata;

• Nyeri saat melihat lampu terang;

• Kelopak mata bengkak;

• Adanya bintik bulat putih pada kornea yang terlihat dengan mata telanjang jika boroknya besar.

Apabila mengalami kondisi-kondisi di atas, segera periksakan ke dokter mata karena ulkus kornea adalah kondisi yang perlu diobati segera. Tidak perlu mengantre terlalu lama, kini membuat janji dengan dokter bisa lewat aplikasi Halodoc. Melalui Halodoc, kamu tinggal memilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Bagaimana Cara Mengobati Fotofobia?

Pengobatan fotofobia mencakup pengobatan kondisi medis yang menyebabkannya. Pengobatannya pun bisa berupa perawatan rumahan maupun dengan bantuan medis. Perawatan rumahan yang bisa dilakukan adalah menjauhkan diri dari sinar matahari dan menjaga lampu tetap. Pengidap perlu menjaga mata tetap tertutup atau menutupinya dengan kacamata gelap.

Baca Juga: Mata Sensitif Terhadap Cahaya, Waspada Gejala Iridosiklitis

Pada kasus fotofobia yang parah memerlukan bantuan medis langsung. Sebelumnya, dokter melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan mata. Dokter juga akan bertanya tentang frekuensi dan tingkat keparahan gejala untuk menentukan penyebabnya. Jenis perawatan yang dibutuhkan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jenis perawatan meliputi:

• Obat-obatan dan istirahat penuh;

• Obat tetes mata untuk mengurangi peradangan;

• Pemberian antibiotik untuk masalah konjungtivitis;

• Air mata buatan untuk sindrom mata kering ringan;

• Tetes mata antibiotik untuk masalah ulkus kornea;

• Obat antiinflamasi, tirah baring dan cairan untuk kasus ringan;

• Operasi untuk menghilangkan kelebihan darah dan mengurangi tekanan pada otak dalam kasus perdarahan subaraknoid.

Tips Mencegah Fotofobia

Meskipun fotofobia mungkin tidak dapat dicegah, ada beberapa tips tertentu untuk membantu mencegah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan fotofobia, seperti :

• Cobalah untuk menghindari pemicu migrain;

• Cegah konjungtivitis dengan mempraktikkan kebersihan yang baik, tidak menyentuh mata dan tidak berbagi riasan mata;

• Kurangi risiko terkena meningitis dengan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi;

• Bantu mencegah ensefalitis dengan mencuci tangan sesering mungkin;

• Mendapatkan vaksinasi terhadap ensefalitis dan menghindari paparan nyamuk dan kutu juga membantu.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Dalam Menjaga Kesehatan Mata

Fotofobia ringan mungkin masih dapat diobati dengan perawatan rumahan. Tetapi, jika kamu mengalami kondisi ini lebih lanjut, sebaiknya langsung periksakan ke dokter saja.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. What Causes Photophobia?.

Web MD. Diakses pada 2019. What Is Photophobia?.

Web MD. Diakses pada 2019. Corneal Ulcer.