Advertisement

Gendang Telinga Pecah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   18 September 2025

Gendang telinga pecah dapat memicu nyeri hingga gangguan pendengaran. Kenali penyebab dan cara mengatasinya.

Gendang Telinga Pecah: Gejala, Penyebab, dan Cara MengatasinyaGendang Telinga Pecah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

DAFTAR ISI


Rasa sakit tiba-tiba di telinga, keluarnya cairan, atau pendengaran yang menurun bisa bikin kamu panik. Salah satu kondisi yang sering jadi penyebabnya adalah gendang telinga pecah.

Kondisi ini bisa muncul karena infeksi, cedera, atau paparan suara keras. Mengetahui gejala dan cara mengatasinya penting supaya kamu tidak terlambat mencari pertolongan medis.

Apa Itu Gendang Telinga Pecah?

Gendang telinga pecah adalah robekan pada membran tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Membran ini berfungsi untuk:

  • Meneruskan gelombang suara ke telinga tengah.
  • Melindungi telinga tengah dari infeksi dan benda asing.

Robekan kecil pada gendang telinga sering kali bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu.

Namun, robekan yang besar atau tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi, termasuk infeksi telinga berulang hingga gangguan pendengaran permanen.

Kenapa Gendang Telinga Bisa Pecah?

Ada banyak faktor yang bisa membuat gendang telinga pecah, di antaranya:

  1. Infeksi telinga tengah (otitis media)
    Tekanan cairan akibat infeksi bisa mendorong membran hingga robek.
  2. Perubahan tekanan udara (barotrauma)
    Terjadi saat naik pesawat, menyelam, atau naik gunung tanpa penyesuaian telinga.
  3. Cedera fisik
    • Pukulan keras di telinga.
    • Memasukkan cotton bud terlalu dalam.
    • Cedera kepala yang mengenai area telinga.
  4. Paparan suara keras (akustik trauma)
    Ledakan atau suara keras mendadak dapat merusak gendang telinga.
  5. Benda asing masuk telinga
    Anak-anak sering memasukkan benda kecil yang bisa melukai gendang telinga.

Apa Gejala Gendang Telinga Pecah?

Gejala bisa berbeda pada setiap orang, tetapi tanda paling umum meliputi:

  • Nyeri telinga mendadak yang bisa hilang setelah pecah.
  • Cairan keluar dari telinga (jernih, nanah, atau bercampur darah).
  • Gangguan pendengaran pada telinga yang terkena.
  • Telinga berdengung (tinnitus).
  • Pusing atau vertigo.
  • Mual dan muntah (jika telinga dalam ikut terpengaruh).

Gejala gendang telinga pecah sering kali membaik setelah beberapa hari, tetapi tetap perlu evaluasi medis.

Apakah Gendang Telinga Pecah Berbahaya?

Sebagian kasus gendang telinga pecah tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Namun, ada risiko yang perlu kamu waspadai:

  • Infeksi berulang: robekan membuat kuman lebih mudah masuk.
  • Gangguan pendengaran permanen: terutama bila robekan besar atau melibatkan struktur lain.
  • Kolesteatoma: pertumbuhan jaringan abnormal di telinga tengah akibat infeksi kronis.

Pemeriksaan oleh dokter THT penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut Ini Rekomendasi Dokter THT yang Bisa Dihubungi terkait kondisi yang kamu alami.

Bagaimana Cara Mengatasi Gendang Telinga Pecah?

Penanganan tergantung dari penyebab dan besar robekan. Dokter biasanya merekomendasikan:

  • Observasi: robekan kecil bisa sembuh sendiri dalam 2–3 bulan.
  • Obat tetes antibiotik: bila ada tanda infeksi.
  • Obat pereda nyeri: seperti paracetamol atau ibuprofen.
  • Prosedur medis:
    • Patch tympanoplasty: menutup robekan kecil dengan kertas khusus.
    • Operasi tympanoplasty: untuk robekan besar yang tidak sembuh dengan sendirinya.

Selama pemulihan, kamu perlu menghindari:

  • Berenang atau menyelam.
  • Membersihkan telinga dengan cotton bud.
  • Terpapar suara keras.

Pahami lebih dalam mengenai Gendang Telinga Pecah – Gejala, Penyebab, Cara Mengobatinya berikut ini.

Tips Mencegah Gendang Telinga Pecah

Supaya kamu terhindar dari masalah ini, coba lakukan pencegahan berikut:

  1. Hindari memasukkan benda ke telinga – termasuk cotton bud.
  2. Gunakan earplug saat berenang – untuk mencegah infeksi.
  3. Tutupi telinga dari suara keras – seperti konser atau bising mesin.
  4. Atur teknik saat menyelam atau naik pesawat – misalnya dengan mengunyah permen karet atau melakukan manuver valsava.
  5. Segera obati infeksi telinga – agar tidak berkembang menjadi pecahnya gendang telinga.

Kesimpulan

Gendang telinga pecah bisa disebabkan oleh infeksi, cedera, atau trauma suara. Gejalanya mulai dari nyeri telinga, keluarnya cairan, hingga gangguan pendengaran.

Walau sebagian kasus bisa sembuh sendiri, ada risiko komplikasi bila tidak segera ditangani.

Kalau kamu mengalami gejala gendang telinga pecah, segera hubungi dokter spesialis THT melalui Halodoc agar mendapatkan saran penanganan yang tepat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Ruptured eardrum (perforated eardrum).
Healthline. Diakses pada 2025. Ruptured Eardrum: Causes, Symptoms, and Treatment
National Health Service UK. Diakses pada 2025. Perforated eardrum.