Hindari Dermatitis Kontak Lewat 4 Tips Simpel Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Februari 2019
Hindari Dermatitis Kontak Lewat 4 Tips Simpel IniHindari Dermatitis Kontak Lewat 4 Tips Simpel Ini

Halodoc, Jakarta - Dermatitis kontak merupakan kondisi yang dapat terjadi dan disebabkan karena kamu bersentuhan langsung dengan pemicu alergi. Jika kamu menyentuh getah yang dihasilkan oleh poison ivy atau poison oak (tanaman beracun merupakan penyebab umum), kulit bisa mengalami iritasi.

Di samping itu, terdapat penyebab lain yang bisa menyebabkan kondisi ini. Di antaranya adalah memakai pakaian berbulu (wol), terkena bahan pembersih peralatan rumah tangga (deterjen), pembersih (sabun, sampo), logam alkali, pewarna, obat-obatan, pestisida, dan bahan kimia lainnya.

Cara terbaik untuk menghindari dermatitis kontak adalah dengan menghindari kontak dengan zat penyebab alergi dan iritasi. Misalnya dengan mengganti produk perawatan tubuh yang menyebabkan alergi atau iritasi. Selain itu, kamu juga bisa melakukan tips berikut ini:

  1. Batasi Waktu Mandi

Kamu hanya perlu mandi sekitar 5-10 menit saja. Sebaiknya, gunakan air hangat, jangan air panas. Bath oil juga dapat membantu kamu mengatasi kondisi ini.

  1. Gunakan Pembersih Tanpa Sabun

Pilihlah pembersih tanpa pewangi dan deterjen (sabun) yang menimbulkan banyak busa. Apabila harus menggunakan sabun, sebaiknya gunakan yang kadarnya ringan. Beberapa sabun dapat mengeringkan kulit.

  1. Keringkan Tubuh dengan Hati-hati

Setelah mandi, gosoklah kulit dengan cepat dengan telapak tangan, atau cukup tepuk-tepuk kulit dengan handuk yang halus.

  1. Beri Pelembab pada Kulit

Di saat kulit masih basah, kunci kelembaban kulit terdapat pada minyak atau krim.

Apabila kamu mengetahui telah mengalami dermatitis kontak, sebaiknya segera tangani dengan tepat. Jika gangguan ini tidak ditangani dengan benar, dermatitis kontak dapat menimbulkan komplikasi, yaitu infeksi kulit. Komplikasi infeksi dapat terjadi jika pengidap selalu menggaruk ruam pada kulit, sehingga ruam menjadi basah. Kondisi ruam basah merupakan kondisi ideal bagi berkembangnya bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan infeksi.

Berikut komplikasi lainnya:

  • Infeksi. Kulit yang lembap atau terbuka, rawan terhadap infeksi bakteri dan jamur. Infeksi yang paling umum terjadi adalah staphylococcus dan streptococcus. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut impetigo dan sangat menular. Kebanyakan infeksi dapat diobati dengan obat antibiotik atau antifungal.

  • Neurodermatitis. Menggaruk dapat menyebabkan kulit semakin gatal. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi tebal, berubah warna, dan kasar.

  • Cellulitis. Infeksi bakteri pada kulit, biasanya diakibatkan oleh bakteri streptococcus atau staphylococcus. Gejala cellulitis meliputi demam, kemerahan, dan nyeri pada area tersebut. Gejala lainnya adalah adanya goresan merah pada kulit, menggigil, dan nyeri. Apabila kamu memiliki sistem imun lemah, cellulitis dapat membahayakan nyawa kamu.

  • Kualitas hidup menurun. Apabila gejala serius dan berlangsung lama, dermatitis kontak dapat memengaruhi kualitas hidup kamu. Gejala-gejala tersebut dapat menghambat aktivitas kamu. Kamu dapat merasakan malu akan kondisi kulit kamu. Apabila hal ini terjadi, bicarakan dengan dokter kamu untuk mengatur gejala dengan lebih efektif.

Apabila kamu memiliki sistem imun yang lemah, cellulitis dapat membahayakan nyawa kamu. Pastikan kamu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc jika memiliki gejala dermatitis kontak. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dapat diterima secara praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan