Ikan Salmon sebagai Menu MPASI Si Kecil, Ini Cara Mengolahnya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 Agustus 2020
Ikan Salmon sebagai Menu MPASI Si Kecil, Ini Cara MengolahnyaIkan Salmon sebagai Menu MPASI Si Kecil, Ini Cara Mengolahnya

Halodoc, Jakarta – Selain kaya akan protein yang merupakan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang, ikan salmon juga menyuplai asam lemak omega-3 yang mendukung perkembangan mata dan otak secara normal. 

Pada usia sekitar 6 bulan, bayi sudah siap untuk menu makanan padatnya. Jika ibu berencana menambahkan makanan baru seperti salmon ke MPASI, pastikan ibu mengolahnya dengan benar. Bagaimana cara memasak salmon untuk MPASI Si Kecil? Selengkapnya ada di sini!

Mengolah Salmon untuk MPASI

Hal pertama yang harus ibu perhatikan ketika salmon untuk MPASI Si Kecil adalah tidak menggunakan terlalu banyak bumbu. Untuk cara memasaknya, ibu bisa memanggang ikan selama 15 menit atau sampai dagingnya mudah mengelupas dengan garpu.

Keluarkan salmon yang sudah dimasak dari oven dan biarkan hingga benar-benar dingin. Hancurkan salmon dengan jari atau dengan dua garpu, sehingga menjadi potongan-potongan kecil. Jangan lupa juga untuk menyingkirkan tulangnya. Pecahkan bongkahan ikan yang terlalu besar, karena dapat membuat bayi tersedak.

Baca juga: 7 Manfaat Salmon untuk Kesehatan dan Kecantikan

Bayi yang lebih kecil mungkin membutuhkan ibu untuk memberinya makan. Sementara itu, bayi yang lebih besar mungkin lebih suka mengambil potongan ikan dan memberi makan dirinya sendiri. Jika bayi kesulitan mengambil potongan kecil salmon yang sudah diparut, masukkan ikan yang sudah matang ke dalam blender atau food processor, kemudian tekan beberapa kali untuk membuatnya menjadi pasta. 

Tambahkan ASI, susu formula, atau air untuk membantu mengencerkan campuran (jika diperlukan), dan berikan kepada bayi dengan sendok. Dengan cara ini, ibu bisa mengenalkan bayi pada rasa salmon, bahkan di saat ia belum memahami gagasan untuk mengambil makanan dan makan sendiri.

Gabungkan salmon parut dengan yoghurt atau bubur makanan bayi nabati dan sajikan untuk bayi. Salmon adalah ikan rendah merkuri, sehingga aman bagi bayi untuk dimakan hingga dua atau tiga kali seminggu.

Paling penting untuk diperhatikan adalah periksa tulang salmon dengan hati-hati sebelum menyajikannya kepada bayi, gunakan jari jika perlu. Tulang ikan kecil bisa menyebabkan bayi tersedak. Meskipun salmon diberi label sebagai tanpa tulang, tulang kecil mungkin masih ada. Untuk memastikan keamanan anak, periksa tulang apa pun yang tertulis di labelnya. 

Jika ingin menanyakan informasi kesehatan terkait MPASI, bisa ditanyakan langsung ke dokter di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengolah MPASI

Begitu orangtua mulai memberi bayi makanan padat, penting untuk mengetahui makanan mana yang bisa berbahaya. Berikut beberapa saran tentang apa yang harus dihindari dan cara mempraktikkan keamanan makanan untuk bayi.

Baca juga: 5 Manfaat Salmon yang Bisa Diperoleh Bagi Kesehatan

Ikan adalah sumber protein yang bagus untuk bayi. Ini juga merupakan sumber penting lemak omega 3, yang sangat penting untuk perkembangan otak dan mata. Sayangnya, beberapa ikan mengandung merkuri, yang dapat membahayakan perkembangan bayi. Merkuri tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan membersihkan, menyiapkan atau memasak, jadi pilih ikan dengan hati-hati.

Selain itu hindari untuk memberikan madu pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Pasalnya, madu mungkin mengandung spora botulisme yang berbahaya bagi bayi. Ini termasuk juga menambahkan madu ke makanan bayi atau menawarkan makanan yang mengandung madu, seperti wafer graham. 

Jangan pernah menggunakan madu untuk menenangkan bayi. Selain berisiko bagi kesehatan bayi kecil, madu juga dapat menyebabkan kerusakan gigi. Spora botulisme dalam madu tidak berisiko untuk orang dewasa atau anak-anak di atas 12 bulan.

Baca juga: Alasan Lansia Dianjurkan Makan Alpukat

Jangan berikan bayi kecambah mentah atau dimasak ringan. Kecambah ini mungkin mengandung bakteri berbahaya. Kecambah yang dimasak matang dengan tumis atau sup aman untuk dimakan anak.

Keju adalah pilihan yang sehat untuk bayi berusia di atas sembilan bulan. Pilih keju yang terbuat dari susu pasteurisasi. Jika tidak, mereka mungkin mengandung bakteri yang bisa mematikan bagi anak kecil. 

Keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi akan bertuliskan "tidak dipasteurisasi" pada labelnya. Jika ibu memanaskan makanan dalam microwave, pastikan ibu melakukannya dengan aman. Panas gelombang mikro tidak merata, menciptakan "hot spot" yang dapat melukai mulut bayi.

Referensi:
Hello Motherhood. Diakses pada 2020. How to Cook Salmon for a Baby.
Healthy Families BC. Diakses pada 2020. Food Safety for Babies' First Year.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan