Benarkah Diet Keto Efektif Menurunkan Berat Badan?
Halodoc, Jakarta – Menurunkan berat badan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satu metode diet yang saat ini sedang diminati oleh banyak orang adalah diet ketogenik atau diet keto.
Menurut Jeff Volek, PhD, RD, seorang profesor dari Department of Human Sciences di Ohio State University, mengatakan kalau diet ketogenik secara dramatis dapat meningkatkan pembakaran lemak yang menghasilkan aliran energi yang jauh lebih stabil ke semua organ dan jaringan tubuh, terutama otak.
Tidak hanya efektif menurunkan berat badan, pola diet keto juga bermanfaat untuk pengidap diabetes tipe 2 dan prediabetes. Informasi selengkapnya ada di bawah ini!
Menekan Nafsu Makan
Menurut artikel kesehatan yang dipublikasikan oleh Obesity Review, orang yang menjalani pola diet keto dapat mengurangi lapar walaupun mengonsumsi sedikit karbohidrat. Ini dikarenakan diet keto menekankan konsumsi protein untuk memberikan sensasi kenyang lebih lama.
Jadi, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan dalam program diet keto? Kunci pola makan diet keto yang perlu kamu ingat adalah rasio lemak tinggi, protein sedang, dan minim karbo.
- Karbohidrat. Menu makanan yang mengandung karbo, seperti nasi, roti, mie, gula, jagung, kentang dan olahan tepung wajib kamu hindari. Ingat, total jumlah kalori yang boleh kamu konsumsi hanya 5 persen dalam sehari.
- Lemak dan Protein. Makanan yang mengandung protein dan lemak alami berikut boleh kamu konsumsi: daging-dagingan (ayam, sapi, kambing, bebek, dan ikan), telur, keju dan kacang-kacangan. Jenis kacang yang memiliki sedikit jumlah kalori adalah kacang pecan, Brazil, dan macademia. Ingat, total jumlah protein yang bisa kamu konsumsi adalah 20 persen dalam sehari dan total jumlah lemak harian 70-75 persen.
- Sayur-sayuran Hijau. Kebutuhan tubuh akan serat juga harus dipenuhi dengan mengonsumsi sayur-sayuran. Jenis sayur-sayuran yang paling baik untuk diet keto adalah kembang kol, kubis, brokoli, bayam, zucchini, asparagus, dan buncis.
- Buah-buahan. Jenis buah-buahan yang boleh dimakan cukup terbatas, yaitu alpukat, berbagai macam berries (stroberi, raspberi, blackberries dan blueberry), kiwi, ceri, dan persik.
- Bumbu Masak. Hati-hati, ada beberapa bumbu masak tertentu yang perlu kamu hindari, antara lain semua jenis gula (gula putih, gula jawa, dan gula aren), bumbu barbeque, selai dan kecap manis. Bumbu lainnya, seperti bawang, kecap asin, mayones, dan mentega diperbolehkan asal tidak berlebihan. Pililhlah jenis minyak olive oil untuk memasak.
- Minuman. Jenis minuman yang sudah pasti harus dihindari adalah minuman yang mengandung gula, seperti soft drink, minuman berenergi, milkshake, bir, dan lain-lain. Air putih dan air dengan irisan buah lemon (infused water) adalah jenis minuman yang paling baik untuk diet keto. Namun, kamu juga diperbolehkan minum kopi dan teh, asal tidak menggunakan gula.
Untuk kamu yang baru pertama kali mencoba diet keto, kamu harus menjalani fase induksi terlebih dahulu, yaitu fase berpuasa seperti yang dilakukan diet OCD. Kamu sudah harus berhenti makan sejak jam 8 malam, dan baru boleh makan lagi jam 12 siang keesokkan harinya. Fase induksi ini dijalankan selama 7 hari dan setelahnya kamu akan menjalani fase konsolidasi dan fase maintenance.
Walaupun beberapa penelitian dan jurnal ilmiah menunjukkan manfaat dari diet keto, tetapi ada baiknya kamu melakukan riset dan diskusi dengan profesional kesehatan. Ingin tahu lebih lanjut mengenai diet keto, tanyakan saja langsung ke Halodoc.
Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.
Referensi:
Today’s Dietitian. Diakses pada 2020. The Ketogenic Diet for Weight Loss
Healthline. Diakses pada 2020. Does the Ketogenic Diet Work for Weight Loss?