Ini 3 Tahapan Persalinan Normal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Juli 2018
Ini 3 Tahapan Persalinan Normal Ini 3 Tahapan Persalinan Normal

Halodoc, Jakarta – Jika tidak ada kondisi khusus, kebanyakan ibu menginginkan persalinan normal. Jika didefinisikan, persalinan normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian alami dengan adanya kontraksi rahim dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Agar kamu lebih tahu, simak tiga tahapan persalinan normal berikut ini, yuk!

Baca juga: Yang Harus Diketahui Jika Melakukan Persalinan Normal

Tahap Pembukaan

Tahap pertama persalinan normal ditandai dengan adanya kontraksi yang terjadi setiap 2-5 menit sekali. Semakin mendekati waktu bersalin, kontraksi akan semakin kuat karena mulut rahim semakin membesar. Kondisi ini dinamakan tahap pembukaan atau “bukaan”.

Baca juga: Pembukaan Lengkap Saat Melahirkan, Ketahui Lebar Jalan Lahir Bayi

Bukaan pertama berarti mulut rahim sudah terbuka satu sentimeter. Begitu juga seterusnya hingga bukaan kesepuluh, yang berarti mulut rahim sudah terbuka selebar sepuluh sentimeter. Di bukaan sepuluh inilah persalinan umumnya sudah bisa dilakukan. Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk segera ke rumah sakit, terutama jika kontraksi sudah semakin sering dirasakan pada kehamilan di trimester akhir. Tujuannya adalah untuk memeriksakan pembukaan yang sudah terjadi. Dokter biasanya akan menilai nyeri kontraksi pada skala 1-10 berdasarkan ekspresi wajah, seperti meringis, merintih, hingga menangis.

Tahap Pengeluaran Bayi

Kontraksi akan menguat dan semakin sering terjadi. Di fase ini, umumnya ibu hamil sudah mencapai pembukaan kedelapan atau kesepuluh. Kepala bayi sudah turun masuk ke ruang panggul dan menekan otot panggul, sehingga memunculkan refleks mengejan seperti ingin buang air besar (BAB). Kepala bayi juga sudah mendekat ke Miss V, dengan kondisi ketuban yang sudah pecah. Namun, tak jarang ketuban sudah pecah sebelum ibu hamil tiba di rumah sakit, atau ketuban perlu dipecahkan oleh dokter karena tidak pecah-pecah.

Agar bayi segera keluar, ibu hamil perlu mendorong sekuat tenaga sambil mengatur napas saat mengejan. Dengan begitu, ujung kepala bayi akan muncul dan menyembul keluar. Lalu, kepala bayi akan berputar arah serta disusul keluarnya bahu dan tubuh bayi seluruhnya. Ini adalah kontraksi terakhir dan bayi akan keluar sepenuhnya. Setelah bayi lahir, bidan atau dokter akan menjepit tali pusar dan mengguntingnya. Mulut dan hidung bayi akan dibersihkan agar mudah bernapas. Bayi akan dikeringkan menggunakan handuk steril oleh bidang, lalu dibungkus agar selalu dalam keadaan hangat.

Tahap Akhir Persalinan 

Setelah lahir, tali pusat bayi akan dipotong. Plasenta yang melekat pada bayi juga akan dikeluarkan. Biasanya, plasenta akan keluar dalam waktu 5-10 menit setelah bayi lahir. Dokter atau bidan juga akan meminta ibu untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Ini adalah langkah penting untuk memudahkan bayi dalam memulai proses menyusui. Bayi yang baru lahir akan diletakkan pada dada atau perut ibu, lalu secara alami akan mencari sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan menyusu.

Pada tahap akhir persalinan, penolong persalinan juga akan menjahit luka robekan jalan lahir, atau jika saat melahirkan sempat dilakukan episiotomi (pengguntingan kulit dan otot antara Miss V dan anus). Sebelum dijahit, ibu akan diberi suntikan obat bius lokal untuk mengurangi nyeri.

Itulah tiga tahapan persalinan normal. Kalau kamu punya pertanyaan lain, jangan ragu bertanya ke dokter Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter yang tepercaya di Halodoc kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan