Ini Alasan Kenapa Area Kelamin Harus Dibersihkan Sehabis Berkemih

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Juli 2018
 Ini Alasan Kenapa Area Kelamin Harus Dibersihkan Sehabis Berkemih Ini Alasan Kenapa Area Kelamin Harus Dibersihkan Sehabis Berkemih

Halodoc, Jakarta – Membersihkan kelamin sehabis berkemih masih menjadi pilihan bukan sesuatu yang wajib bagi sebagian orang. Padahal, ada banyak manfaat membersihkan kelamin setelah buang air. Selain untuk menghindari aroma tak sedap yang diakibatkan kondisi lembap dan sisa air seni yang menempel di kelamin, selangkangan, dan celana dalam, membersihkan kelamin setelah buang air juga dapat menghindari penyebaran infeksi bakteri.

Belum lagi kemungkinan percikan air di toilet umum atau pun benda-benda di toilet yang tanpa sengaja mengenai area kelamin kemudian mengendap, sehingga menyebabkan penyakit atau pun infeksi. Makanya, sangat penting untuk membersihkan kelamin setelah buang air.

Membersihkan kelamin juga bukan sembarang dibasuh, ada beberapa tips yang hendaknya diaplikasikan saat hendak membersihkan area genital sehabis berkemih. Kalau kamu berada di rumah, pastikan untuk membersihkan kelamin dari depan ke belakang supaya bakteri dari dubur tidak masuk ke area genital, ini untuk wanita. Baca juga: 3 Penyakit Kulit yang Bisa Menyerang Alat Kelamin

Sedangkan untuk pria, bisa dari atas ke bawah. Kalau belum sunat, jangan lupa membasuh bagian dalam kulup, karena pada bagian ini lebih sering tersisa air seni atau endapan daki karena kondisi lembap yang membuat area genital menjadi berbau dan menjadi tempat yang menyenangkan buat bakteri berkembang-biak.

Ada baiknya setelah membilas area kelamin dengan air, dikeringkan menggunakan handuk atau kain katun. Sebaiknya, hindari penggunaan tisu karena terdapat bahan kimia, belum lagi kemungkinan sebagian tisu tertinggal di area kelamin dan bukan tak mungkin menimbulkan infeksi.

Pada kondisi-kondisi tertentu, celana dalam ada baiknya diganti ketika sudah tidak nyaman dikenakan yang diakibatkan terlalu lembap atau pun keringat berlebih. Waktu ideal mengganti celana dalam minimal dua kali sehari tergantung kondisi kebersihan dan kenyamanannya.

Terkadang kondisi toilet umum tidak memungkinkan untuk membilas kelamin karena air yang kotor di dalam tempat penampungan airnya. Bila ini yang terjadi, ada baiknya kamu membilas kelamin dengan menggunakan air yang mengucur dari keran untuk menjamin kebersihannya. Jangan memaksakan diri untuk menggunakan air yang kamu ketahui tercemar untuk membersihkan kelamin setelah berkemih.

Ada banyak kejadian seseorang mengidap infeksi saluran kemih karena membilas genital menggunakan air dari toilet umum yang tidak bersih. Untuk menghindari dan mengatasi situasi yang tidak bisa ditebak seperti ini, ada baiknya kamu mempersiapkan diri dengan membawa tisu basah yang tidak beraroma alias tanpa pewangi untuk membersihkan diri. Baca juga: Kenapa Wanita Merasakan Sakit PMS?

Tisu tanpa pewangi lebih minim bahan kimia dan tentunya lebih kecil kemungkinan menciptakan alergi, sehingga aman digunakan untuk membersihkan area genital yang cenderung sensitif. Sejatinya jangan hanya area kelamin saja yang dibersihkan sehabis berkemih, jangan lupa mencuci tangan. Penyebaran penyakit dari kamar mandi sangat memungkinkan untuk kamu terkena penyakit. Ada banyak bakteri yang menempel di kamar mandi, mulai dari dinding, penutup toilet, pegangan pintu, badan pintu, dan area-area lainnya.

Kamu tidak akan pernah tahu pasti, tanganmu sudah mengenai area mana saja, sehingga yang paling baik adalah mencuci tangan di air mengalir guna menghindari perpindahan kuman penyakit.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai alasan kenapa area kelamin harus dibersihkan sehabis berkemih, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan