Ini Alasan Seberapa Penting Imunisasi Campak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Mei 2017
Ini Alasan Seberapa Penting Imunisasi CampakIni Alasan Seberapa Penting Imunisasi Campak

Halodoc, Jakarta - Saat anak lahir tubuhnya sudah mempunyai antibodi alamiah yang berasal dari sang ibu. Tapi antibodi tersebut akan semakin menurun seiring pertambahan usia. Maka dari itu dibutuhkan imunisasi untuk mencegah penyakit tertentu menyerang tubuh.

Imunisasi merupakan langkah pemberian kekebalan (imunisasi) pada seseorang yang berguna mencegah penyakit tertentu berdasarkan jenis imunisasi yang diberikan. Manfaat imunisasi baik untuk menghindari penyakit infeksi berbahaya sehingga anak bisa tumbuh sehat. Selain itu manfaat imunisasi bisa menurunkan angka kejadian penyakit, kecacatan, hilangnya nyawa seseorang yang disebabkan oleh penyakit infeksi, dan mencegah penyakit epidemi pada generasi mendatang. Secara tidak langsung, manfaat imunisasi juga bisa menekan pengeluaran atau menghemat biaya kesehatan. Pemberian imunisasi dimulai sejak usia bayi sampai masuk usia sekolah.

Salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada masa pertumbuhan anak adalah vaksinasi campak. Pengertian campak adalah penyakit infeksi virus  yang memiliki tanda-tanda seperti timbulnya ruam di seluruh tubuh dan bisa menular.

Gejala awal campak yang bisa dilihat diantaranya, batuk, pilek, radang tenggorokan, demam, mata merah dan berair, bercak putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan, dan adanya ruam kulit yang khas yang muncul pada hari ketiga hingga hari ketujuh. Memang campak tampak seperti infeksi virus biasa, tapi tidak boleh menganggapnya enteng. Campak termasuk penyakit berbahaya dan mudah menjadi wabah.

Vaksinasi campak biasanya dilakukan sebanyak dua kali, yaitu saat anak berusia sembilan bulan dan kedua saat usia enam tahun lewat program Bulan Imunisasi Anak di Sekolah (BIAS) di kelas 1. Ada penelitian terhadap antibodi campak pada anak sekolah yang berumur 10-12 tahun menunjukkan jika hanya 50% di dalam tubuhnya yang masih memiliki antibodi campak. Sementara 28.3% di antara kelompok usia 5-7 tahun pernah mengalami sakit campak walaupun sudah diimunisasi ketika bayi. 

Sama seperti imunisasi lainnya, vaksinasi campak juga memberikan efek samping pada si anak. Namun masih tergolong ringan dan tidak membahayakan. Efek samping yang bisa dirasakan berupa bengkak pada lokasi suntikan yang terjadi 24 jam setelah melakukan vaksinasi dan sakit ringan. 5-15% kasus terjadi efek samping demam selama 1-2 hari yang terjadi 8-10 hari setelah vaksinasi. 2% anak mengalami kemerahan selama 2 hari, biasanya 7-10 hari setelah vaksinasi. 

Penyakit campak memiliki nama lain yaitu rubeola atau campak merah. Selain vaksin campak biasa, kini hadir pula vaksin MMR yang merupakan vaksin kombinasi untuk mencegah sakit campak, gondongan, dan campak Jerman.

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jika angka pengidap penyakit campak sudah menurun cukup signifikan yakni didapatkan data dari total 18.488 kasus di akhir 2007 menjadi 8.185 kasus di tahun 2015. Ini membuktikan jika manfaat imunisasi campak bisa membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, perlu diperluas lagi hingga ke seluruh pelosok di Indonesia untuk mencapai target Indonesia Bebas Campak pada tahun 2020.

Jika Anda menemukan gejala-gejala penyakit campak seperti yang dijelaskan di atas, segera periksakan ke dokter agar bisa ditangani lebih cepat dan tepat menggunakan aplikasi Halodoc.

Karena Halodoc adalah start up yang fokus pada jasa kesehatan. Di dalam aplikasinya terdapat layanan yang sangat memudahkan Anda dalam menggunakannya. Layanan yang tersedia yakni Contact Doctor. Pada menu ini Anda bisa berbicara dengan dokter via chat, voice, atau video. Sementara layanan lainnya yaitu Pharmacy Delivery, yang membuat Anda bisa memesan obat atau vitamin yang akan diantarkan langsung ke tempat tujuan Anda. 

Pada layanan Contact Doctor, sudah ada ribuan dokter yang bergabung bersama Halodoc dengan beragam kategorisasi spesialisasi penyakit yang berasal dari beberapa kota di Indonesia, seperti Surabaya, Jambi, Bandung, Jakarta, dan beberapa kota di Sumatera. Diskusi dengan dokter di Halodoc, sama dengan dokter di Rumah Sakit dan Klinik yang mengenakan biaya untuk setiap pemeriksaan. Jumlah nominal tarif interaksi  pun merupakan ketentuan dari dokter itu sendiri, bukan ditentukan oleh Halodoc. Yuk, kita jaga kesehatan secara dengan mengunduh aplikasi Halodoc di Google Play dan App Store.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan