Ketahui Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Aneurisma Aorta

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Juni 2023

“Artikel ini mengungkapkan pentingnya memilih metode pengobatan yang tepat dan hati-hati untuk mengatasi aneurisma aorta, serta menghindari berbagai kondisi maupun aktivitas yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang serius dan berbahaya.”

Ketahui Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Aneurisma AortaKetahui Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Aneurisma Aorta

Halodoc, Jakarta – Aneurisma aorta adalah kondisi ketika terjadi pembengkakan pada dinding aorta atau pelemahan pada dinding aorta. Aorta merupakan pembuluh darah utama dan terbesar yang membawa darah beroksigen tinggi dari jantung ke seluruh tubuh manusia. 

Jika tidak mendapat penanganan, aneurisma aorta dapat pecah dan berujung pada pendarahan yang berpotensi fatal. Dalam bidang medis, terdapat dua jenis yang biasanya terjadi berdasarkan penyebabnya, yaitu: 

  • Aneurisma aorta abdominal. Ini adalah jenis yang paling umum. Pembengkakan atau pembentukan benjolan terjadi pada bagian bawah aorta. Penyebabnya belum pasti, tetapi ada kaitannya dengan genetik, tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan kebiasaan buruk merokok.
  • Aneurisma aorta torakal. Kondisi ketika terjadi pelemahan atau pembesaran pada bagian atas aorta. Jenis ini berhubungan dengan genetik atau seseorang yang lahir dengan kondisi sindrom marfan, sindrom Loeys-Dietz, dan katup aorta bikuspid.

Selain itu, ada juga aneurisma aorta campuran atau aneurisma aorta torakoabdominal. Jenis ini terjadi antara bagian atas dan bawah aorta.

Apa Saja yang Meningkatkan Risiko Aneurisma Aorta?

Mengetahui apa saja faktor yang meningkatkan risiko aneurisma aorta menjadi hal yang penting. Pasalnya, kelainan kesehatan ini kerap terjadi saat seseorang melakukan pemeriksaan medis untuk kondisi lainnya. Inilah alasan mengapa, dokter sering kali merekomendasikan skrining kesehatan untuk seseorang dengan kondisi berikut: 

  • Kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau.
  • Usia di atas 65 tahun.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak lemak).
  • Riwayat keluarga dengan masalah kesehatan yang sama.
  • Jenis kelamin pria.
  • Kulit berwarna putih.
  • Memiliki kondisi aneurisma lainnya.
  • Mengidap sindrom Marfan atau kelainan genetik lainnya.

Apa Saja Pengobatan untuk Aneurisma Aorta?

Aneurisma aorta bisa ditangani dengan pembedahan.

Penanganan sangat penting untuk mencegah pecahnya aorta. Jika aneurisma masih kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter akan menyarankan pengidap menjalani pemeriksaan medis secara rutin guna memantau perkembangan aneurisma.

Pada aneurisma aorta abdominal, dokter dapat merekomendasikan tindakan bedah jika ukurannya mencapai 5 hingga 5,5 sentimeter atau lebih besar. Beberapa jenis bedah yang dokter gunakan untuk mengatasi aneurisma aorta abdominal antara lain:

  • Bedah terbuka. Dokter akan mengangkat dan mengganti bagian aorta yang rusak dengan tabung sintetis.
  • Bedah endovaskular. Penempatan cangkok sintetis pada ujung kateter yang dokter masukkan melalui arteri pada kaki pengidap.

Sementara itu, berikut beberapa pilihan metode penanganan untuk kondisi aneurisma aorta torakal:

  • Pemberian obat-obatan untuk mengurangi risiko komplikasi aneurisma.
  • Pembedahan terbuka pada bagian dada.
  • Bedah endovaskular.
  • Operasi perbaikan katup jantung.

Selain pengobatan, penting bagi pengidap untuk menghentikan kebiasaan merokok karena aktivitas tersebut dapat memperburuk kondisi aneurisma. Kamu bisa mendapat informasi lainnya dari artikel Perokok Lebih Rentan Gangguan Aneurisma Aorta.

Setelah diagnosis, pengidap harus segera melakukan pengobatan. Ini karena aneurisma aorta yang tidak segera mendapat penanganan dapat memicu komplikasi yang sangat berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas. 

Komplikasi utama dari aneurisma aorta adalah pecahnya atau robeknya dinding aorta. Saat mengalami kondisi ini, seseorang akan menunjukkan gejala berikut: 

  • Nyeri hebat yang timbul tiba-tiba di perut, dada, atau punggung.
  • Kesulitan bernapas.
  • Tekanan darah rendah.
  • Nyeri menjalar ke punggung atau tungkai.
  • Keringat berlebihan.
  • Sesak napas.
  • Kesulitan menelan.
  • Mual dan muntah.
  • Pusing.
  • Detak jantung yang cepat.
  • Munculnya gejala stroke, seperti kelemahan tubuh, kebas sebagian tubuh, atau kesulitan berbicara.
  • Kehilangan kesadaran.

Selain pecahnya dinding aorta, kelainan kesehatan ini juga dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Munculnya gumpalan darah kecil pada area aneurisma aorta dapat menyebabkan komplikasi serius pada bagian tubuh lainnya.

Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat

Penting bagi pengidap untuk segera mencari perawatan medis dan mengikuti rekomendasi dokter. Selain itu, pastikan untuk disiplin menjaga gaya hidup sehat, termasuk menghentikan kebiasaan merokok. 

Dalam hal ini, pengidap perlu menyadari krusialnya kesadaran akan faktor risiko dan gejala serta mendapatkan pengobatan yang tepat.

Melakukan cek kesehatan secara rutin, mengikuti anjuran dokter, dan mengadopsi gaya hidup sehat adalah langkah mudah yang dapat membantu mencegah pecahnya aorta dan meningkatkan kualitas hidup pengidapnya.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Aortic Aneurysm.
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2023. Aortic Aneurysm.
Stanford Healthcare. Diakses pada 2023. How is an aortic aneurysm diagnosed?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan