Kapan Nyeri Dada pada Anak Perlu Ditangani Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Desember 2021
Kapan Nyeri Dada pada Anak Perlu Ditangani Dokter?Kapan Nyeri Dada pada Anak Perlu Ditangani Dokter?

“Nyeri dada yang mungkin dikeluhkan oleh sang buah hati ternyata tidak selalu berasal dari jantung seperti yang ibu pahami. Sebaiknya, ibu tidak cepat khawatir, cari tahu dulu apa saja penyebab anak mengalami nyeri dada dan kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.”

Halodoc, Jakarta – Nyeri dada adalah kondisi dada yang terasa seperti sedang ditekan, terbakar, atau seperti tertusuk sesuatu. Rasa nyeri yang muncul bisa di bagian dada mana pun, sebelah kiri, tengah, dan kanan. Masalah kesehatan ini bisa terjadi dalam waktu yang pendek atau beberapa hari. 

Saat terjadi pada orang dewasa, nyeri pada dada sering dihubungkan dengan masalah kesehatan pada organ jantung. Meski begitu, nyeri dada sebenarnya bisa dikatakan jarang terjadi pada anak. Bahkan, hanya sekitar 5 persen dari semua kasus. Sebagian besar penyebab nyeri pada dada yang terjadi pada anak biasanya dihubungkan dengan tulang dada dan otot, pencernaan, psikologis, dan pernapasan. 

Berbagai Penyebab Nyeri Dada pada Anak

Nah, ternyata, nyeri dada pada anak tidak selalu berasal dari jantungnya. Berikut beberapa penyebab anak mengalami nyeri pada dada yang ibu perlu tahu:

  • Kostokondritis

Penyebab pertama adalah kostokondritis, kondisi saat tulang rawan yang menjadi penghubung antara tulang dada dan tulang rusuk mengalami pembengkakan. Ini adalah penyebab nyeri dada pada anak yang paling sering ditemui. Nyeri yang terjadi karena masalah kesehatan tersebut bisa muncul pada dua sisi, tetapi lebih sering pada tulang dada bagian kiri. 

Rasa nyeri juga bisa semakin memburuk apabila anak batuk, tertawa, bersin, menarik napas panjang, dan bergerak. Namun, ibu tidak perlu khawatir karena nyeri bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua hingga tiga hari. Ibu bisa memberikan obat untuk menghilangkan rasa nyeri yang bisa dengan mudah dibeli di apotek. Selain itu, kompres dada anak dengan kain hangat juga bisa membantu. 

  • Asma

Selanjutnya adalah asma, masalah kesehatan kronis yang ditandai dengan saluran napas meradang dan mengalami penyempitan. Hal ini bisa membuat anak merasa nyeri dan sesak pada bagian dada, mengi, batuk, dan sulit bernapas. Guna membantu meredakan gejala yang dirasakan, ibu bisa memberikan obat hirup sesuai dengan anjuran dokter pada anak. Lalu, agar tidak terjadi kekambuhan, pastikan Si Kecil tidak terpapar faktor yang menjadi pemicu utamanya. 

  • GERD

Nyeri dada yang terjadi pada anak juga bisa terjadi karena makanan dan asam lambung yang naik kembali ke bagian kerongkongan. Kondisi ini dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease atau GERD atau disebut juga penyakit asam lambung. 

Umumnya, nyeri dada yang terjadi karena GERD akan memburuk saat anak berbaring, membungkuk, atau selepas makan. Nah, agar GERD tidak sering kambuh, ibu bisa memastikan anak tidak makan terlalu banyak pada satu waktu, tidak langsung berbaring setelah makan, dan sebaiknya memposisikan kepala lebih tinggi ketika sedang tidur. 

  • Masalah Kecemasan

Tidak berbeda dengan orang dewasa, anak pun bisa merasakan kecemasan, lho. Bahkan, hal ini bisa dibilang normal terjadi karena banyak hal, misalnya anak berada di lingkungan baru, sedang menjalani suatu proses yang mungkin sulit baginya, bahkan sedang terpisah dari orangtuanya. Nah, rasa cemas yang datang tiba-tiba ini bisa membuat dada terasa nyeri tanpa penyebab yang pasti, bu.

Meski begitu, nyeri dada pun bisa terjadi karena masalah hiperventilasi, yaitu suatu kondisi saat napas berubah menjadi lebih dalam dan berlangsung lebih cepat. Inilah yang membuat sang buah hati mengalami pusing, sakit pada dada, dan kesulitan bernapas. 

Jadi, Kapan Harus Ditangani ke Dokter?

Namun, ibu tetap harus memperhatikan apakah ada gejala lain selain nyeri pada dada yang dialami anak. Seperti berikut ini. 

  • Sakit dada disertai dengan napas terengah.
  • Muntah-muntah.
  • Mengi.
  • Anak rewel yang diikuti dengan wajah cemas.
  • Bibir, tangan, dan wajah serta kaki terlihat membiru dan pucat.
  • Ada tonjolan pada bagian dada dan perut.
  • Anak kehilangan kesadaran dan pingsan.

Beberapa gejala tadi juga bisa diikuti dengan tubuh demam, bersin-bersin, merasa menggigil, dan kesulitan bernapas ketika berbaring. Jadi, ibu harus segera membuat janji di rumah sakit terdekat untuk memberikan penanganan pada Si Kecil. Cara paling mudah yaitu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Caranya sangat mudah, ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc di ponsel ibu. 

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2021. Chest Pain in Children: What You Need to Know.
Kids Health. Diakses pada 2021. For Parents. Costochondritis.
Kids Health. Diakses pada 2021. For Parents. Asthma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Chest Pain.
Patient. Diakses pada 2021. Chest Pain.
WebMD. Diakses pada 2021. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) in Infants or Children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan