Kenali Ciri-Ciri Hernia Inguinalis pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 November 2022

“Hernia inguinalis lebih berisiko terjadi pada laki-laki. Ciri utamanya adalah munculnya benjolan pada area selangkangan ketika anak sedang aktif dan mengempis saat sedang beristirahat.”

Kenali Ciri-Ciri Hernia Inguinalis pada AnakKenali Ciri-Ciri Hernia Inguinalis pada Anak

Halodoc, Jakarta – Hernia inguinalis terjadi di dekat daerah selangkangan, antara perut dan paha. Ketika terjadi pada anak laki-laki, ibu akan sering melihat adanya pembengkakan di skrotum. Kelainan ini terjadi pada 3-5 persen bayi sehat yang lahir cukup bulan. Sementara itu, risikonya menjadi lebih besar pada bayi yang lahir prematur, yaitu mencapai 30 persen.

Bagaimana Hernia Inguinalis Terbentuk?

Ketika janin laki-laki berkembang di dalam rahim, testis pertama kali akan tumbuh di perutnya. Seiring bulan kehamilan, testisnya berjalan menyusuri terowongan (yang turut terdapat pada bayi perempuan) menuju ke dalam skrotum. Terkadang, terowongan yang disebut dengan processus vaginalis tidak menutup

Alhasil, terowongan akan meninggalkan lubang dari perut ke kanalis inguinalis yang meningkatkan risiko usus atau ovarium terperangkap di dalamnya. Saat hal ini terjadi, berbagai benda yang seharusnya tetap aman di belakang perut dapat melewati dan masuk ke selangkangan. 

Ini termasuk cairan, usus, atau jaringan lain. Guna menghindari potensi terjadinya komplikasi, dalam hal ini hernia terjepit, hernia inguinalis perlu ditangani dengan pembedahan.

Bagaimana Ciri Hernia Inguinalis?

Gejala utama hernia inguinalis pada anak adalah munculnya benjolan yang dapat terlihat di bawah kulit di selangkangan atau skrotum. Benjolan mungkin menjadi lebih besar ketika anak menangis atau mengejan dan mengempis ketika anak sedang rileks atau beristirahat. 

Anak mungkin memiliki benjolan di satu atau kedua sisi selangkangan. Selain itu, gejala hernia inguinalis lainnya pada anak yaitu:

  • Rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang membaik dengan istirahat.
  • Berat atau tekanan yang terasa di selangkangan.
  • Skrotum mengalami pembengkakan.
  • Sensasi seperti terbakar di lokasi tonjolan.
  • Penurunan nafsu makan pada bayi dan anak.

Jika anak mengalami hernia inkarserata atau hernia terjepit, segera lakukan penanganan, terutama jika mereka mengembangkan salah satu dari gejala berikut:

  • Terasa sangat kesakitan.
  • Kemerahan dan memar di sekitar lokasi benjolan.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Demam.
  • Mual dan muntah.
  • Feses yang disertai dengan darah.

Bagaimana Hernia Inguinalis Ditangani?

Pembedahan diperlukan untuk memperbaiki hernia inguinalis. Setelah menetapkan diagnosis hernia, dokter akan merujuk anak untuk menemui ahli bedah anak atau ahli urologi anak untuk menjalani prosedur bedah. Operasi perbaikan hernia dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dekat tonjolan. 

Selanjutnya, isi hernia akan didorong kembali ke perut. Kemudian, terowongan inguinal yang menjadi tempat organ-organ keluar dari perut (hernia) akan ditutup. Jika dokter menggunakan teknik bedah laparoskopi, potongan kecil akan dibuat di perut dan instrumen dimasukkan untuk melihat dan memperbaiki hernia.

Sementara itu, apabila usus terjebak dalam hernia atau terjepit, dokter akan memastikan terlebih dahulu bahwa suplai darah yang menuju ke usus tidak terputus terlalu lama. Jika ternyata suplai darah yang menuju usus telah lama terputus, sepotong kecil usus mungkin perlu diangkat dan usus dijahit kembali.

Perawatan yang Perlu Dilakukan Setelah Operasi

Perawatan di rumah dapat berbeda tergantung pada rumah sakit, ahli bedah, usia anak, dan seberapa rumit prosedur operasi. Namun, secara umum perawatan yang bisa dilakukan berupa:

  • Sebagian besar anak dapat kembali makan dan minum seperti biasa tepat setelah operasi.
  • Waktu pemulihan tergantung pada anak. Sebagian besar akan dapat kembali beraktivitas normal dan tidak berat dalam waktu sekitar 1-2 minggu.
  • Dokter mungkin akan melarang anak untuk mandi selama 2-3 hari setelah operasi.

Memiliki hernia inguinalis di satu selangkangan dapat meningkatkan kemungkinan hernia di sisi lain. Setelah dilakukan perbaikan, kebanyakan anak tidak memiliki masalah dengan kondisi ini lagi. Akan tetapi, pada kondisi yang jarang terjadi, hernia bisa kembali, sehingga dibutuhkan tindakan bedah lagi untuk mengatasinya. 

Jika Si Kecil menunjukkan adanya ciri hernia inguinalis, segera lakukan pemeriksaan dan penanganan guna menghindari komplikasi.

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Healthy Children. Diakses pada 2022. Inguinal Hernia in Infants & Children.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Inguinal Hernia in Babies.
Cincinnati Children’s. Diakses pada 2022. What is an Inguinal Hernia?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan