Kenali Lebih Dekat Hipotensi karena Saraf

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Agustus 2020
Kenali Lebih Dekat Hipotensi karena Saraf Kenali Lebih Dekat Hipotensi karena Saraf

Halodoc, Jakarta - Hipotensi yang dimediasi saraf (Neurally Mediated Hypotension) juga dikenal dengan refleks pingsan, sinkop neurokardiogenik, sinkop vasodepresor, refleks vasovagal, dan disfungsi otonom. Hipotensi yang dimediasi oleh saraf dapat terjadi ketika ada interaksi refleks yang tidak normal antara jantung dan otak. 

Setiap orang rentan terhadap hipotensi karena saraf, tapi kerentanan setiap orang dipengaruhi oleh susunan genetik, faktor makanan, susunan psikologis, dan pemicu akut seperti infeksi. Masalah klinis hipotensi jenis ini terjadi jika ada pemicu awal refleks. Berikut ini pembahasannya.

Baca juga: Kenali Penyebab Ibu Hamil Rentan Alami Hipotensi

Penyebab Terjadinya Neurally Mediated Hypotension

Hipotensi yang dimediasi oleh saraf terjadi pada individu yang rentan dalam beberapa kondisi berikut, yaitu:

  • Terlalu lama dalam posisi tegak yang tenang, seperti berdiri dalam antrian, berdiri di bawah pancuran air, atau bahkan duduk untuk waktu yang lama.
  • Berada di lingkungan yang hangat seperti di cuaca musim panas, ruangan penuh sesak, dan mandi air panas.
  • Setelah berolahraga.
  • Setelah mengalami peristiwa yang membuat stres secara emosional. Misalnya melihat darah atau adegan berdarah, ketakutan, dan kecemasan.
  • Beberapa orang mendapatkan gejala setelah makan, ketika aliran darah telah bergeser ke usus, sirkulasi selama proses pencernaan. 

Ketika seseorang berdiri terlalu lama, darah menggenang di kaki melalui pengaruh gravitasi. Cara untuk mengimbangi jumlah darah yang lebih rendah dan kembali ke jantung segera setelah tubuh berdiri, dibutuhkan lonjakan adrenalin (epinefrin). Lonjakan adrenalin ini menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dan kuat. 

Detak jantung yang lebih cepat dan kontraksi jantung yang lebih kuat memungkinkan berkurangnya jumlah darah kembali ke jantung untuk dipompa lebih efisien ke organ vital (terutama otak). Pada individu yang mengalami hipotensi karena saraf, terjadi “miskomunikasi” di antara jantung dan otak. Kondisi ini terjadi tepat saat jantung perlu berdetak lebih cepat (untuk memompa darah ke otak dan mencegah pingsan), otak mengirim pesan bahwa detak jantung harus diperlambat.

Baca juga: Ampuhkah Daging Kambing untuk Pengidap Darah Rendah?

Peristiwa “miskomunikasi” ini terlanjur mengambil lebih banyak darah dari pusat sirkulasi yang dibutuhkan. Sebagai tanggapan, tubuh merasa pusing atau mungkin mengalami pingsan karena tidak cukup darah yang masuk ke otak. Pingsan dapat mengembalikan seseorang ke posisi normal, menghilangkan efek penggabungan gravitasi pada darah, dan memungkinkan lebih banyak darah untuk kembali ke jantung. 

Setelah pusing atau pingsan, kebanyakan orang merasa lelah, lemah, dan kemampuan mental pun akan berkurang. Jika ini terjadi, kamu dapat segera menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk penanganannya. 

Gejala Terjadinya Hipotensi Karena Saraf

Sakit kepala ringan dan pingsan berulang adalah gejala yang umum terjadi. Gejala lain yang mungkin dialami, yaitu:

  • Kelelahan berkepanjangan setelah melakukan aktivitas fisik. Kelelahan dapat berlangsung selama 24-72 jam, dan mengganggu banyak aktivitas sehari-hari. 
  • Nyeri otot (fibromyalgia), sakit kepala.
  • Kebingungan mental, jika pengidap tidak mengalami pingsan.
  • Sulit berkonsentrasi, sulit menemukan kata yang tepat.
  • Tekanan darah tidak teratur. 

Baca juga: Benarkah Tekanan Darah Dipicu oleh Sakit Jantung?

Hipotensi karena saraf tidak dapat dideteksi dengan tekanan darah atau detak jantung rutin. Kebanyakan orang dengan hipotensi saraf mengelola diri untuk mencegah pingsan, seperti duduk atau berbaring ketika mereka pusing atau lelah. 

Salah satu cara untuk menangani hipotensi karena saraf yaitu mengonsumsi asupan makanan yang rendah garam (natrium). Garam membantu tubuh menahan cairan di pembuluh darah, dan membantu menjaga tekanan darah yang sehat.

Garam menyebabkan tekanan darah menjadi buruk. Pada beberapa individu dengan tekanan darah tinggi atau normal, garam menjadi pemicu meningkatnya tekanan darah dan dapat berkontribusi menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Jadi, sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung rendah garam.

Referensi:
John Hopkins Hospital. Diakses pada 2020. NEURALLY MEDIATED HYPOTENSION AND ITS TREATMENT 
Oxford Academy. Diakses pada 2020. Neurally mediated hypotension in systemic lupus erythematosus patients with fibromyalgia 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan