
Daftar Isi:
- Apa Itu Chloramfecort?
- Peringatan Sebelum Menggunakan Chloramfecort
- Dosis dan Aturan Pakai Chloramfecort
- Cara Menggunakan Chloramfecort dengan Benar
- Cara Menyimpan Chloramfecort
- Efek Samping Chloramfecort
- Interaksi Chloramfecort
- Kontraindikasi Chloramfecort
- Kesimpulan
Apa Itu Chloramfecort?
Chloramfecort adalah obat dalam bentuk krim topikal yang digunakan untuk mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap chloramphenicol, terutama bila disertai peradangan.
Obat ini merupakan kombinasi antara chloramphenicol (antibiotik) dan hydrocortisone (kortikosteroid).
Chloramphenicol berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan bakteri. Sementara itu, hydrocortisone bertindak sebagai antiinflamasi ringan yang membantu mengurangi bengkak, kemerahan, dan gatal.
- Golongan: Obat keras.
- Kategori: Antibiotik topikal kombinasi kortikosteroid.
- Manfaat Chloramfecort: Mengatasi infeksi kulit akibat bakteri, seperti impetigo, folikulitis, dan dermatitis bakteri. Meredakan peradangan pada kulit. Mengurangi kemerahan, gatal, dan iritasi yang menyertai infeksi
- Dapat digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak atas anjuran dokter
- Chloramfecort untuk ibu hamil: Tidak dianjurkan kecuali atas pertimbangan medis. Penggunaan harus dibatasi dan dikonsultasikan ke dokter.
- Chloramfecort untuk ibu menyusui: Gunakan dengan hati-hati, hindari aplikasi di area payudara atau puting jika sedang menyusui.
- Bentuk obat: Krim topikal, kemasan 10 gram.
Dapatkan Chloramfecort di Toko Kesehatan Halodoc.
Peringatan Sebelum Menggunakan Chloramfecort
Sebelum menggunakan Chloramfecort, perhatikan beberapa hal penting berikut:
- Hindari penggunaan pada luka terbuka atau infeksi kulit virus (misalnya herpes, cacar air).
- Jangan gunakan dalam jangka panjang karena risiko efek samping dari kortikosteroid topikal.
- Hindari kontak dengan mata, mulut, atau area genital.
- Tidak untuk digunakan sebagai kosmetik atau penghilang bekas jerawat tanpa pengawasan medis.
- Informasikan kepada dokter jika kamu memiliki alergi terhadap antibiotik atau steroid.
Dosis dan Aturan Pakai Chloramfecort
Chloramfecort hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Dosis umum yang biasa diberikan:
- Oleskan krim tipis-tipis pada area kulit yang terinfeksi 2 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.
- Lama pemakaian tergantung pada respon kulit dan tingkat keparahan infeksi.
- Jangan gunakan lebih dari 7 hari tanpa evaluasi ulang.
Cara Menggunakan Chloramfecort dengan Benar
Untuk memastikan efektivitas pengobatan, ikuti langkah berikut:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah mengoleskan krim.
- Bersihkan area kulit yang terinfeksi dan keringkan.
- Oleskan tipis-tipis krim pada area yang sakit.
- Jangan menutup area dengan perban atau kain ketat kecuali disarankan dokter.
- Hindari penggunaan berlebihan karena dapat meningkatkan risiko iritasi atau penyerapan sistemik dari steroid.
Kamu bisa cari tahu juga, 5 Rekomendasi Obat Jamur Kulit yang Ada di Apotek.
Cara Menyimpan Chloramfecort
Berikut ini cara menyimpan chloramfecort:
- Simpan pada suhu ruang (di bawah 30°C), di tempat yang kering dan terlindung dari cahaya langsung.
- Jangan simpan di kulkas atau tempat lembap.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Chloramfecort
Chloramfecort bisa menyebabkan efek samping, terutama bila digunakan berlebihan atau dalam jangka panjang. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Rasa perih, gatal, atau panas ringan setelah aplikasi.
- Iritasi kulit.
- Reaksi alergi (ruam, bengkak, gatal).
- Penipisan kulit jika digunakan terlalu lama.
- Infeksi sekunder akibat penggunaan jangka panjang.
Jika muncul tanda-tanda reaksi alergi parah, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter.
Interaksi Chloramfecort
Meskipun digunakan secara topikal, Chloramfecort tetap bisa berinteraksi dengan obat lain, terutama jika:
- Digunakan bersamaan dengan obat topikal lain di area yang sama.
- Kamu sedang menggunakan obat imunosupresif atau terapi antibiotik sistemik.
Konsultasikan terlebih dahulu jika kamu sedang menjalani terapi obat lain.
Kontraindikasi Chloramfecort
Chloramfecort tidak boleh digunakan pada kondisi berikut:
- Alergi terhadap chloramphenicol atau hydrocortisone.
- Infeksi kulit akibat virus (seperti herpes simplex, varicella).
- Luka terbuka atau luka bakar berat.
- Rosacea dan jerawat aktif.
Kesimpulan
Chloramfecort adalah krim topikal yang efektif untuk mengatasi infeksi kulit akibat bakteri yang disertai peradangan ringan hingga sedang.
Kombinasi antara antibiotik dan kortikosteroid di dalamnya bekerja sinergis untuk meredakan infeksi sekaligus mengurangi gejala inflamasi.
Meski bermanfaat, penggunaannya perlu diawasi oleh dokter karena termasuk obat keras.
Jika kamu mengalami infeksi kulit yang cukup parah dan disertai peradangan, Chloramfecort bisa menjadi salah satu solusi yang diresepkan oleh dokter.
Namun, penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit di Halodoc sebelum memulai terapi, terutama bila kamu memiliki kondisi khusus atau sedang menggunakan obat lain.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


