Paratusin

1. Paratusin adalah obat untuk meredakan gejala alergi seperti bersin-bersin, hidung gatal, dan mata berair.
2. Gejala alergi yang dapat diatasi paratusin termasuk rinitis alergi dan urtikaria (biduran).
3. Untuk mencegah alergi, hindari paparan alergen seperti debu, bulu hewan, atau serbuk sari.
4. Dosis paratusin harus sesuai anjuran dokter, konsultasikan jika gejala tidak membaik atau muncul efek samping.
5. Selalu baca petunjuk penggunaan sebelum mengonsumsi obat paratusin.
Daftar Isi
- Apa itu Paratusin?
- Manfaat Paratusin
- Riset Tentang Kandungan Paracetamol dalam Paratusin
- Merek Dagang Paratusin
- Perhatian Penggunaan Paratusin
- Dosis dan Aturan Pakai Paratusin
- Cara Menggunakan Paratusin dengan Benar
- Efek Samping Paratusin
- Interaksi Paratusin
- Kontraindikasi Paratusin
Apa Itu Paratusin?
Paratusin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai gejala flu seperti demam, pilek, batuk, sakit kepala, hingga nyeri otot. Obat ini merupakan kombinasi dari bahan aktif seperti paracetamol, phenylpropanolamine HCl, dan chlorpheniramine maleate:
- Paracetamol: Berfungsi sebagai pereda nyeri (analgesik) dan penurun demam (antipiretik).
- Phenylephrine: Dekongestan yang membantu melegakan hidung tersumbat.
- Chlorpheniramine Maleate: Antihistamin yang efektif meredakan gejala alergi seperti bersin-bersin dan hidung berair.
Paratusin juga dapat digunakan:
- Kategori: Kategori C yang berarti ada efek samping terhadap janin pada studi binatang, namun belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
- Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
- Paratusin untuk ibu hamil dan ibu menyusui: Terdapat beberapa kandungan bahan aktif yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
- Bentuk obat: Sirup dan tablet.
Manfaat Paratusin
Paratusin memiliki fungsi utama sebagai obat dalam mengatasi berbagai gejala flu. Manfaat lain dari Paratusin adalah:
- Demam: Paracetamol dalam Paratusin membantu menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
- Hidung Tersumbat: Phenylephrine bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah di hidung, sehingga mengurangi pembengkakan dan melegakan pernapasan.
- Bersin dan Hidung Berair: Chlorpheniramine Maleate membantu mengatasi gejala alergi yang sering menyertai flu.
- Sakit Kepala dan Nyeri Tubuh: Paracetamol juga efektif meredakan nyeri ringan hingga sedang.
Riset Tentang Kandungan Paracetamol dalam Paratusin
Paracetamol adalah kandungan utama dari obat Paratusin. Parasetamol pada Paratusin bekerja dengan memberikan efek antipiretik (penurun demam) dan analgesik (pereda nyeri).
Dalam studi berjudul Paracetamol: A Review of Guideline Recommendations (2021), disebutkan bahwa paracetamol dikenal sebagai obat lini pertama untuk nyeri akut dan nyeri kronis, terutama bagi pasien dengan pilihan pengobatan teurapeutik terbatas ataupun lansian.
Paracetamol memiliki profil farmakologi klinis yang unik, yang mencangkup efek analgesik dan antipiretik yang kuat serta sedikit efek samping pada gastrointestinal, ginjal, dan vaskular yang ringan. Parasetamol umumnya digunakan dalam pengobatan karena memiliki profil keamanan yang menguntungkan, dan bisa digunakan untuk semua usia, terutama pada lansia.
Merek Dagang Obat Paratusin
Berikut beberapa rekomendasi merek dagang Paratusin:
- Paratusin 10 Tablet. Obat yang satu ini memiliki kandungan noscapine, chlorpheniramine maleate, glyceryl guaiacolate, paracetamol dan phenylpropanolamine HCl berkombinasi untuk meredakan berbagai gejala flu seperti batuk, demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
- Paratusin Sirup 60 ml. Paratusin sirup bekerja sebagai analgetik-antipiretik, antitusif, ekspektoran, antihistamin, dan dekongestan hidung yang ampuh dalam mengobati berbagai gejala glu. Obat ini dapat digunakan oleh dewasa maupun anak-anak.
Perhatian Penggunaan Paratusin
Sebelum mengonsumsi Paratusin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan penggunaannya aman dan efektif. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi Paratusin, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.
- Gunakan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk yang tertera pada kemasan.
- Pastikan kamu tidak memiliki alergi terhadap salah satu bahan aktif yang terdapat dalam Paratusin. Seperti paracetamol, dextromethorphan, dan lainnya.
- Perhatikan dosis pada lansia dan anak-anak.
- Paratusin dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, perhatikan interaksi obat yang mungkin terjadi ketika sedang mengonsumsi Paratusin.
- Jika kamu mengalami efek samping yang tidak sesuai, segera hubungi dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Paratusin
Berikut adalah dosis umum yang sering direkomendasikan. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk yang ada pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.
Dosis Paratusin sirup:
- Dewasa: 4 sendok takar (20 ml), 3 kali sehari.
- Anak-anak usia 6-12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
- Anak-anak usia 2-5 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.
Dosis Paratusin tablet:
- Dewasa: 1 tablet, 3 kali sehari.
- Anak-anak usia 6-12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari.
Aturan pakai obat:
- Gunakan obat sesudah makan.
- Baca aturan pakai terlebih dahulu.
- Tidak dianjurkan pada anak usia di bawah 6 tahun.
Dosis dan aturan pakai obat dapat bervariasi, cobalah tanyakan pada dokter untuk informasi yang lebih tepat sesuai kondisi yang kamu alami.
Cara Menggunakan Paratusin dengan Benar
Berikut adalah cara menggunakan Paratusin dengan benar agar efek yang dirasakan dapat maksimal:
- Baca petunjuk yang tertera pada kemasan.
- Ikuti dosis yang dianjurkan dokter.
- Paratusin sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan.
- Jangan mengonsumsi lebih dari dosis yang telah dianjurkan, karena kandungan paracetamol dapat menyebabkan kerusakan hati jika digunakan pada dosis yang berlebih.
- Hati-hati terhadap interaksi Paratusin dengan obat lain, terutama yang mengandung alkohol, obat penenang, atau obat yang mempengaruhi hati.
- Perhatikan efek samping yang mungkin terjadi, jika mengalami efek samping yang tidak wajar, segera hubungi dokter.
Efek Samping Paratusin
Seperti obat lainnya, Paratusin juga mungkin menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:
- Mengantuk
- Gangguan pencernaan
- Mulut kering
- Ruam kulit
- Pusing
- Palpitasi
Interaksi Paratusin
Dengan beberapa kandungan bahan aktif pada Paratusin, obat ini memiliki potensi untuk berinteraksi dengan beberapa obat lain seperti:
- Obat pengencer darah.
- Obat antikonvulsan seperti fenitoin dan karbamazepin.
- Alkohol.
- Fenobarbital.
- Obat-obatan yang mengandung kodein atau dekongestan seperti pseudoefedrin.
Penting untuk selalu memberi tahu dokter atau apoteker mengenai obat-obat lain yang sedang kamu konsumsi, termasuk obat bebas dan suplemen.
Kontraindikasi Paratusin
Paratusin tidak direkomendasikan pada beberapa kelompok di bawah ini:
- Pengidap hipertensi.
- Penyakit hati atau gangguan fungsi hati.
- Ibu hamil.
- Ibu menyusui.
- Alergi terhadap komponen obat.
- Penyakit ginjal.
- Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
Kesimpulan
Paratusin adalah obat yang efektif untuk meredakan gejala flu, batuk, dan pilek. Namun, penting untuk menggunakannya sesuai dosis dan petunjuk agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan. Jika gejala tidak membaik setelah 3-5 hari penggunaan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Jangan lupa, selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menggunakan obat, terutama jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.
Itulah informasi mengenai obat Paratusin. Sebelum mengonsumsi obat, selalu konsultasikan kondisi kesehatanmu dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan dosis yang tepat sesuai kebutuhanmu.
Dapatkan berbagai merek dagang Paratusin dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc!
Referensi
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Acetaminophen Capsules or Tablet: Uses & Side Effects.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Flu (Influenza): Causes. Symptoms, Types & Treatments.
- Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Acetaminophen (oral route, rectal route).
- WebMD. (2023). Chlorpheniramine, Phenylephrine, and Acetaminophen. Diakses dari https://www.webmd.com
- Drugs.com. (2023). Paracetamol, Phenylephrine, and Chlorpheniramine. Diakses dari https://www.drugs.com
Artikel terakhir diupdate: 11 Februari 2025