halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Busung Lapar

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Busung Lapar

Busung lapar adalah istilah untuk menggambarkan dua jenis malnutrisi, yaitu kwashiorkor dan marasmus. Malnutrisi sendiri adalah kondisi ketika tubuh kekurangan nutrisi penting, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Kwashiorkor terjadi ketika tubuh kekurangan protein yang parah, sedangkan marasmus adalah kondisi ketika tubuh kekurangan protein dan makronutrien lainnya. Keduanya termasuk dalam kategori malnutrisi energi-protein. Kwashiorkor dan marasmus bisa terjadi secara bersamaan.

Penyebab Busung Lapar

Penyebab utama busung lapar, baik kwashiorkor dan marasmus, adalah kurangnya akses terhadap pangan. Beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang tidak bisa mengakses makanan, antara lain:

  • Kelangkaan bahan pangan yang ekstrem.
  • Ketidakmampuan pengasuh untuk mendapatkan makanan karena kurangnya transportasi atau ketidakmampuan fisik.
  • Kemiskinan.

Namun, kekurangan asupan makanan juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain, seperti:

  • Mengidap gangguan makan.
  • Kurangnya edukasi mengenai pola makan yang baik.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang mengganggu penyerapan nutrisi.
  • Memiliki kondisi medis yang meningkatkan kebutuhan kalori tubuh.

Faktor Risiko Busung Lapar

Busung lapar merupakan kondisi yang bisa terjadi pada siapa saja, terutama di daerah yang minim bahan pangan, mengalami kekeringan, dan kemiskinan. Sementara itu di negara-negara kaya, kelompok orang yang berisiko mengalami malnutrisi adalah:

  • Orang dewasa yang lebih tua, terutama mereka yang dirawat di rumah sakit dalam waktu lama.
  • Orang yang terisolasi secara sosial, misalnya karena tinggal di daerah pedalaman, memiliki masalah kesehatan tertentu, atau faktor lainnya.
  • Mereka yang berpenghasilan rendah.
  • Mereka yang pulih dari atau hidup dengan penyakit atau kondisi serius.
  • Orang yang kesulitan menyerap nutrisi.
  • Orang dengan gangguan makan kronis, seperti bulimia nervosa atau anoreksia.

Gejala Busung Lapar

Pengidap busung lapar bisa mengalami beragam gejala, antara lain:

  • Memiliki berat badan yang rendah. Orang yang indeks massa tubuhnya di bawah 18,5 berisiko kekurangan gizi.
  • Merasa lelah sepanjang waktu.
  • Kesulitan untuk tetap hangat.
  • Suhu tubuh lebih rendah.
  • Diare.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Kurangnya emosi.
  • sifat lekas marah.
  • Merasa lemah.
  • Sering sakit dan butuh waktu lama untuk pulih.
  • Pernapasan lebih lambat.
  • Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki.
  • Kulit kering.
  • Rambut rontok.

Secara spesifik, gejala busung lapar jenis marasmus adalah penurunan berat badan, dehidrasi, diare kronis, dan perut yang semakin mengurus. Jenis busung lapar ini lebih sering terjadi pada anak kecil dan bayi.

Sedangkan kwashiorkor terjadi pada anak-anak yang lebih tua daripada anak-anak yang mengembangkan marasmus. Gejala kwashiorkor meliputi:

  • Edema, atau pembengkakan karena retensi cairan.
  • Perut membuncit.
  • Gangguan tumbuh kembang dan sulit menambah berat badan.

Diagnosis Busung Lapar

Dokter sering kali bisa mendiagnosis busung lapar dengan pemeriksaan fisik dan mengamati tanda-tanda fisik pengidap. Dokter juga akan bertanya mengenai akses pengidap ke makanan, riwayat gangguan makan, dan obat-obatan yang dikonsumsi. Selain itu, tenaga medis profesional tersebut juga bisa bertanya tentang kondisi mental dan suasana hati pengidap saat itu.

Setelah pemeriksaan fisik dan wawancara medis, tes kulit mungkin akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik. Cek feses juga bisa dilakukan untuk menyingkirkan masalah kesehatan lain terkait diare, bila diare menjadi gejala yang dialami pengidap. Dokter mungkin juga akan melakukan tes urine atau darah untuk membantu mengidentifikasi kekurangan nutrisi.

Pengobatan Busung Lapar

Busung lapar bisa diobati dengan meningkatkan asupan kalori secara perlahan dengan pemberian beberapa makanan dalam porsi kecil. Dokter mungkin juga akan menambahkan suplemen protein cair bila pengidap memiliki masalah dalam mencerna makanan. Pemberian suplemen multivitamin juga sering direkomendasikan dan dokter bisa meresepkan obat untuk meningkatkan napsu makan. Bila gejalanya parah, rawat inap mungkin diperlukan.

Komplikasi Busung Lapar

Bila tidak diobati, busung lapar bisa berakibat fatal. Kematian bisa terjadi akibat infeksi, dehidrasi, atau gagal hati. Ketika pengobatan dimulai pun, pengidap berisiko tinggi mengalami komplikasi dari sindrom refeeding, yaitu gangguan metabolik akibat pemberian nutrisi pada orang yang kekurangan gizi parah.

Komplikasi kwashiorkor lebih parah dari marasmus dan bisa bertahan lebih lama, selama kondisi tersebut tidak diobati. Beberapa anak mungkin tidak pernah sepenuhnya pulih dari masalah tumbuh kembang yang mereka alami. Mereka mungkin tetap rentan terhadap penyakit hati dan insufisiensi pankreas. Meski begitu, penanganan lebih dini bisa memberikan hasil yang lebih baik.

Pencegahan Busung Lapar

Untuk mencegah busung lapar, kita perlu mengonsumsi berbagai jenis makanan yang bernutrisi. Orang tua, anak kecil, dan orang dengan penyakit parah atau kronis mungkin memerlukan perawatan tambahan untuk mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan. Bila seseorang mulai menunjukkan tanda-tanda malnutrisi atau kurang gizi, mereka harus menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan.

Kapan Harus Ke Dokter?

Bila mengalami gejala-gejala busung lapar di atas, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan. Kamu juga bisa tanya dokter mengenai gejala kesehatan yang kamu alami dengan menggunakan aplikasi Halodoc. 

Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter dan minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. Malnutrition: What you need to know.
Healthline. Diakses pada 2022. Kwashiorkor and Marasmus: What’s the Difference?.
National Health Service. Diakses pada 2022. Malnutrition.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Kwashiorkor

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp