
DAFTAR ISI
- Apa Itu Cek Albumin?
- Kenapa Melakukan Cek Albumin?
- Prosedur Tes Albumin
- Hasil dan Interpretasi Tes Albumin
- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
- Kapan Harus Melakukan Cek Albumin?
- Bagaimana Melakukan Cek Albumin?
- Di mana Melakukan Cek Albumin?
Apa Itu Cek Albumin?
Albumin adalah salah satu protein yang paling banyak ditemukan dalam darah. Protein ini dilepaskan oleh hati sebagai bagian dari fungsi normalnya. Nah, albumin memiliki berbagai peranan penting, seperti menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Albumin juga berperan dalam menjaga agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitar.
Selain itu, albumin juga berperan dalam perbaikan jaringan dan membantu pertumbuhan dengan mengangkut hormon dan nutrisi penting ke jaringan disekitarnya.
Kadar albumin dalam darah bisa dilihat melalui cek albumin. Jika hasil tes menunjukan jumlah yang tidak normal, hal ini bisa menjadi pertanda masalah.
Kadar albumin yang terlalu rendah disebut dengan hipoalbuminemia. Jika hal ini terjadi, pengidapnya membutuhkan bantuan albumin dari luar. Tujuannya, untuk mengembalikan jumlah albumin ke nilai normal.
Rendahnya kadar protein ini bisa terjadi karena ada gangguan pada organ ginjal atau hati. Selain itu, penurunan kadar albumin juga bisa terjadi karena adanya peradangan atau terjadinya kekurangan gizi alias malnutrisi.
Kenapa Melakukan Cek Albumin?
Dokter biasanya menyarankan tes ini apabila seseorang mengalami gejala penyakit hati atau ginjal.
Pasalnya, kadar albumin yang tidak normal bisa menjadi pertanda masalah pada organ hati maupun ginjal. Dalam kondisi normal, organ hati berperan dalam mengubah protein menjadi albumin.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses ini mengalami gangguan, sehingga pembentukan albumin pun akan terganggu.
Alhasil, terjadilah penurunan kadar albumin di dalam tubuh serta bisa mengganggu proses yang terjadi di dalam tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, cek albumin juga kerap dilakukan untuk seseorang yang menjalani dialisis dan untuk memeriksa status gizi seseorang.
Prosedur Tes Albumin
Prosedur tes albumin relatif sederhana dan cepat:
- Persiapan: Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan. Pasien tidak perlu berpuasa sebelum tes, kecuali jika dokter meminta tes lain yang memerlukan puasa.
- Pengambilan Sampel: Petugas medis akan membersihkan area di lengan dengan alkohol dan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik.
- Setelah Pengambilan: Setelah darah diambil, petugas akan menekan area bekas suntikan dengan kapas atau perban untuk menghentikan perdarahan.
- Analisis Laboratorium: Sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hasil tes biasanya tersedia dalam beberapa hari.
Hasil dan Interpretasi Tes Albumin
Interpretasi hasil tes albumin harus dilakukan oleh dokter. Rentang nilai normal albumin biasanya antara 3.5 hingga 5.5 gram per desiliter (g/dL). Namun, rentang ini dapat sedikit berbeda antar laboratorium.
Albumin Tinggi (Hiperalbuminemia): Kadar albumin yang tinggi jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh dehidrasi.
Albumin Rendah (Hipoalbuminemia): Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan berbagai masalah kesehatan, termasuk:
- Penyakit Hati: Kerusakan hati mengurangi kemampuan organ ini untuk memproduksi albumin.
- Penyakit Ginjal: Ginjal yang rusak dapat menyebabkan albumin keluar melalui urine.
- Malnutrisi: Kekurangan protein dalam diet dapat menyebabkan penurunan produksi albumin.
- Inflamasi Kronis: Peradangan kronis dapat memengaruhi produksi albumin.
- Sindrom Nefrotik: Gangguan ginjal yang menyebabkan hilangnya protein dalam urine.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
Beberapa faktor dapat memengaruhi hasil tes albumin, antara lain:
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti steroid anabolik, dapat meningkatkan kadar albumin.
- Kehamilan: Wanita hamil cenderung memiliki kadar albumin yang lebih rendah.
- Usia: Orang dewasa yang lebih tua mungkin memiliki kadar albumin yang sedikit lebih rendah.
- Posisi Tubuh: Berdiri terlalu lama sebelum pengambilan darah dapat meningkatkan kadar albumin.
Kapan Harus Melakukan Cek Albumin?
Cek albumin dilakukan ketika seseorang menunjukkan gejala ketidakseimbangan kadar albumin di dalam darah yang bisa disebabkan oleh masalah hati atau ginjal.
Ketika hati mengalami masalah, gejala yang dapat timbul adalah jaundice, kelelahan, penurunan berat badan, demam, muntah, diare, urine gelap, tinja pucat, nyeri di bawah tulang rusuk kanan, kelembutan di bawah tulang rusuk kanan
Sementara masalah ginjal sering ditandai dengan gejala pembengkakan perut, kaki, atau di sekitar mata, sesak napas, sering buang air kecil di malam hari, mual, kulit gatal dan disfungsi ereksi pada pria.
Cek kadar albumin disarankan untuk dilakukan secara berkala, terutama pada orang yang punya riwayat atau faktor risiko penyakit hati atau ginjal.
Pemeriksaan ini juga disarankan bagi seseorang yang mengalami malnutrisi atau mengalami penurunan berat badan tanpa alasan pasti.
Bagaimana Melakukan Cek Albumin?
Cek albumin biasanya tidak mengharuskan seseorang untuk berpuasa. Namun, ada obat-obatan tertentu yang dapat mengubah hasil tes, sehingga dokter mungkin menyarankan pasien untuk tidak mengonsumsinya sebelum menjalani tes.
Obat-obatan yang mungkin disarankan untuk tidak dikonsumsi adalah steroid anabolik, insulin dan hormon pertumbuhan. Jika kamu sedang mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya tanyakan pada dokter sebelum menjalani tes.
Prosedur cek albumin sederhana dan sama seperti cek darah pada umumnya. Petugas medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena di lengan. Kemudian, sampel akan diteliti di laboratorium dengan mencampurkan serum khusus.
Hasilnya, sampel darah yang dianalisis di laboratorium akan menunjukkan angka yang merupakan kadar albumin dalam tubuh. Kadar albumin dalam darah yang normal adalah antara 3,4-5,4 gram per desiliter.
Apabila hasilnya lebih rendah dari angka normal, hal ini bisa mengindikasikan kondisi tertentu seperti:
- Penyakit Crohn.
- Penyakit hati.
- Penyakit celiac.
- Peradangan.
- Malnutrisi.
- Sindrom nefritik.
Jika kadar albumin ditemukan terlalu tinggi, hal ini bisa disebabkan karena konsumsi makanan berprotein tinggi atau mengalami dehidrasi.
Di mana Melakukan Cek Albumin?
Cek kadar albumin dilakukan oleh petugas yang sudah kompeten atau berpengalaman. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di fasilitas kesehatan mana saja, mulai dari klinik atau puskesmas, rumah sakit, bagian unit gawat darurat (UGD), hingga laboratorium kesehatan.
Disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat jika mengalami gejala penurunan kadar albumin di dalam darah.
Jika kamu punya pertanyaan lain mengenai pemeriksaan ini, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter yang sudah berpengalaman akan membantu menjawab segala pertanyaan kamu. Download Halodoc sekarang!



