halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Detox

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Detox

Diet detoks umumnya merupakan intervensi diet jangka pendek yang dirancang untuk menghilangkan racun dari tubuh. Diet detoks yang khas melibatkan periode puasa, diikuti dengan diet ketat buah, sayuran, jus buah, dan air. Terkadang, detoks juga mencakup herbal, teh, suplemen, dan pembersihan usus besar atau enema.

Terapi detoks paling sering direkomendasikan karena potensi paparan bahan kimia beracun di lingkungan, atau makanan maupun minuman yang kamu konsumsi. Ini termasuk polutan, bahan kimia sintetis, logam berat, dan senyawa berbahaya lainnya.

Diet satu ini juga diklaim dapat membantu berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, masalah pencernaan, penyakit autoimun, peradangan, alergi, kembung, dan kelelahan kronis.

Tujuan Detox

Diet detoks dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

  • Mengistirahatkan organ tubuh dengan berpuasa.
  • Merangsang organ hati untuk membuang racun.
  • Menghilangkan racun melalui feses, urine, dan keringat.
  • Meningkatkan sirkulasi.
  • Memberikan tubuh nutrisi yang sehat.

Manfaat Detox

Diet detoks diklaim memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, di antaranya:

  • Menghindari sumber makanan dari bahan kimia, seperti pengawet dan pewarna.
  • Menghilangkan lemak berlebih sehingga membantu menurunkan berat badan.
  • Mengurangi risiko terserang penyakit kronis, seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan kanker.
  • Meningkatkan kesehatan saluran cerna.
  • Membantu organ hati dalam memaksimalkan kerjanya untuk membuang racun dari dalam tubuh.

Kapan Harus Melakukan Detox?

Detoksifikasi diperlukan jika kamu mengalami gejala berikut:

  • Rasa lelah pada tubuh yang tidak bisa dijelaskan.
  • Mengalami jerawat dan iritasi pada kulit.
  • Alergi.
  • Mengalami infeksi berulang atau tanda kekebalan tubuh yang buruk.
  • Mudah teralihkan.
  • Mudah mengalami perubahan pada suasana hati.
  • Mudah marah. 
  • Kerap mengalami masalah pada sistem pencernaan.
  • Emosi tidak stabil, depresi, tidak termotivasi dan kurang energi dan tidak antusias.

Membiasakan pola makan yang bersih dan sehat untuk tubuh adalah proses pembersihan diri dan penyembuhan diri yang tepat. 

Prosedur Detox

Diet detoks dan pembersihan sering disarankan dengan cara mengganti makanan padat dengan minuman seperti air khusus, teh atau jus buah dan sayuran. Beberapa caranya yaitu:

1. Detoks dengan teh hijau

Manfaat kesehatan dari teh hijau telah lama dikaitkan dengan kondisi berikut ini.

  • Pencegahan kanker.
  • Melawan penyakit jantung.
  • Darah rendah.
  • Perawatan antiinflamasi.
  • Penurunan berat badan.
  • Menurunkan kolesterol.

Namun, perhatikan untuk tidak mengonsumsi teh hijau secara berlebihan, sebab minuman ini juga memiliki kandungan kafein. Selain itu, konsumsi teh hijau berlebih juga dikaitkan dengan sakit perut, penyakit hati, gangguan tulang, dan masalah kesehatan lainnya.

2. Detoks dengan jus

Detoksifikasi juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi jus buah dan sayuran. Sebaiknya, kamu tidak menggunakan pemanis tambahan seperti gula dan manfaatkan rasa manis dari buah. Jus buah tinggi gula justru akan meningkatkan risiko kamu mengalami penambahan berat badan jika dikonsumsi berlebihan. 

3. Detoks dengan infused water

Beberapa orang mengklaim bahwa air minum yang dicampur dengan lemon, sari apel, atau bahan organik sayuran dan buah lainnya membantu menunjang kesehatan tubuh. Ini termasuk penurunan berat badan, kulit lebih bersih, dan buang air besar lebih lancar.

Namun, lagi-lagi, sebaiknya kamu tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Sebab, minum terlalu banyak air bisa membuat kamu lebih sering buang air kecil. Alhasil, tubuh dapat mengalami kehilangan elektrolit dan garam yang sangat dibutuhkan. 

Tempat Melakukan Detox

Kamu bisa melakukan detoks secara mandiri di rumah dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan di atas. Tanyakan pada dokter spesialis gizi bila kamu membutuhkan saran, atau mengetahui lebih banyak lagi tentang metode detoks untuk tubuh. 

Jangan lupa untuk secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, guna mendeteksi lebih dini bila terjadi kelainan pada tubuh. Manfaatkan Layanan Janji Medis di aplikasi Halodoc sesuai kebutuhan, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Do Detox Diets and Cleanses Really Work?
DocOnline. Diakses pada 2022. What is Detox and How do you know if your Body needs it? (PART 1).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Do Detoxes and Cleanses Actually Work?

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp