halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Feokromositoma

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Feokromositoma 

Feokromositoma adalah adalah tumor langka yang biasanya tumbuh di kelenjar adrenal, tepatnya di atas ginjal. Kondisi ini juga dikenal sebagai paraganglioma adrenal atau tumor sel chromaffin. Meski bisa terjadi pada siapa saja, feokromositoma paling umum terjadi pada orang dewasa berusia 30 hingga 50 tahun.

Kelenjar adrenal bertugas memproduksi hormon yang mengontrol hal-hal seperti metabolisme dan tekanan darah. Pada saat mengidap feokromositoma, kelenjar ini melepaskan hormon pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari biasanya. 

Hormon ekstra ini menyebabkan tekanan darah tinggi, yang dapat merusak jantung, otak, paru- paru, dan ginjal. Pada kebanyakan kasus, tumor ini bersifat jinak, meski juga bisa mengganas dan menjadi kanker.

Faktor Risiko Feokromositoma 

Orang dengan riwayat keturunan penyakit atau tumor yang jarang terjadi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terkena feokromositoma. Kondisi genetik tersebut antara lain:

  • Multiple endocrine neoplasia, tipe II (MEN II). Ini merupakan tumor yang terletak lebih dari satu bagian dari kelenjar yang menghasilkan hormon (kelenjar endokrin). Tumor yang berhubungan dengan MEN II dapat muncul pada kelenjar tiroid, paratiroid, bibir, lidah, dan saluran pencernaan.
  • Von Hippel-lindau disease. Dapat menyebabkan tumor pada beberapa tempat, yaitu di sistem saraf, sistem endokrin, pankreas, dan ginjal.

Penyebab Feokromositoma 

Sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti apa penyebab dari feokromositoma. Feokromositoma berkembang pada sel yang berjenis chromaffin yang terletak pada daerah tengah kelenjar adrenal. 

Sel tersebut melepaskan hormon adrenalin dan noradrenalin, yang berfungsi untuk mengatur denyut nadi, tekanan darah, dan kadar gula dalam darah.

Gejala Feokromositoma 

Gejala feokromositoma yang biasanya terjadi yaitu:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Keringat berlebih.
  • Nyeri kepala.
  • Denyut nadi yang cepat.
  • Tremor atau bergetar pada jari tangan.
  • Wajah pucat.
  • Sulit bernapas.

Selain itu, terdapat gejala lain dari feokromositoma yang jarang terjadi antara lain:

  • Cemas.
  • Konstipasi.
  • Penurunan berat badan.

Komplikasi Feokromositoma 

Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh feokromositoma dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh. Termasuk jaringan di sistem jantung dan pembuluh darah, otak dan ginjal. 

Kondisi tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh feokromositoma dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:

  • Penyakit jantung.
  • Stroke.
  • Gagal ginjal.
  • Distres pernapasan akut.
  • Kerusakan pada sistem saraf pada mata.

Diagnosis 

Diagnosis feokromositoma dapat dilakukan dengan rangkaian pemeriksaan seperti:

  • Pemeriksaan laboratorium.
  • Pemeriksaan urine 24 jam. Urine selama 24 jam ditampung dalam satu wadah khusus untuk dilakukan pemeriksaan.
  • Pemeriksaan darah. Dilakukan untuk mengecek kadar hormon adrenalin dalam darah.
  • Pencitraan, seperti CT scan, MRI, dan PET scan.

Selain itu, dokter juga biasanya akan melakukan pemeriksaan genetik. Hal ini untuk memeriksa adanya kelainan keturunan yang dapat menyebabkan feokromositoma.

Pengobatan  

Pengobatan feokromositoma biasanya bertujuan untuk menghilangkan tumor, paling sering dengan operasi atau pembedahan. Namun, sebelum melakukan pembedahan, dokter akan meresepkan sejumlah obat untuk menurunkan tekanan darah. 

Pembedahan juga dapat dilakukan dengan cara mengambil seluruh kelenjar adrenal. Salah satu kelenjar adrenal yang masih berfungsi dapat menjalankan fungsinya untuk menghasilkan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh.

Pencegahan  

Karena penyebabnya belum jelas, bisa dibilang tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah feokromositoma. Namun, jika mendapati faktor risiko yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu dapat langsung berdiskusi dengan dokter tentang kemungkinan untuk mencegah penyakit feokromositoma. 

Selain itu, cara lain untuk mencegah feokromositoma dengan menjaga gaya hidup sehat dan menjaga berat badan tetap dalam kondisi ideal.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mendapati beberapa faktor seperti, kesulitan menurunkan tekanan darah dengan berbagai macam obat, riwayat feokromositoma pada keluarga, riwayat keluarga dengan tumor pada kelenjar endokrin seperti multiple endocrine neoplasia type II (MEN II). 

Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit sesuai domisili kamu, melalui aplikasi Halodoc. Jangan lupa download Halodoc dulu ya!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Pheochromocytoma.
WebMD. Diakses pada 2022. Pheochromocytoma.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Pheochromocytoma: An Adrenal Gland Tumor.

Diperbarui pada 22 Maret 2022

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp