Fluarix Tetra

DAFTAR ISI
- Apa Itu Fluarix Tetra?
- Manfaat Fluarix Tetra
- Apa Kata Riset?
- Dosis Fluarix Tetra
- Cara Penggunaan Fluarix Tetra
- Perhatian Penggunaan Fluarix Tetra
- Kejadian Ikutan Pascaimunisasi Fluarix Tetra
- Interaksi Fluarix Tetra
- Kontraindikasi Fluarix Tetra
Apa Itu Fluarix Tetra?
Fluarix Tetra adalah vaksin influenza yang dirancang untuk membantu melindungi tubuh dari empat jenis virus flu yang umum beredar setiap musimnya, yaitu dua strain influenza A (H1N1 dan H3N2) serta dua strain influenza B.
Vaksin ini diproduksi oleh GlaxoSmithKline (GSK) dan digunakan secara luas untuk mengurangi risiko infeksi flu yang bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Fluarix Tetra diberikan melalui suntikan dan biasanya dianjurkan untuk dilakukan setiap tahun, karena virus influenza terus bermutasi dan komposisi vaksin diperbarui.
Manfaat Fluarix Tetra
Fluarix Tetra adalah vaksin influenza kuadrivalen yang dirancang untuk melindungi dari empat jenis virus flu yang paling umum beredar setiap musim.
Berikut beberapa manfaat utama vaksin ini:
- Memberikan perlindungan yang lebih luas dibandingkan vaksin trivalen yang hanya melindungi dari tiga strain.
- Menurunkan risiko komplikasi akibat flu seperti pneumonia, bronkitis, dan infeksi sekunder yang lebih serius.
- Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus flu.
- Mengurangi penyebaran influenza dalam masyarakat.
- Menghindari risiko rawat inap dan kematian.
Vaksinasi influenza, termasuk dengan Fluarix Tetra, sangat disarankan untuk dilakukan setiap tahun guna memastikan perlindungan yang optimal terhadap mutasi virus flu yang terus berkembang.
Fakta Unik
1. Vaksin ini dibuat dengan teknologi egg-based manufacturing, yaitu virus influenza dilemahkan dan dikembangbiakkan dalam telur ayam.
2. Fluarix Tetra harus diperbarui setiap tahun karena virus influenza akan terus bermutasi.
Apa Kata Riset?
Sebuah riset dalam jurnal Human Vaccines & Immunotherapeutics tentang pengawasan keamanan ini dilakukan di Inggris selama musim flu untuk mendeteksi potensi masalah keamanan yang terkait dengan vaksinasi influenza, khususnya Fluarix Tetra.
Studi ini melibatkan 23.939 peserta yang divaksinasi, di mana 16.433 menerima Fluarix Tetra.
Hasilnya tidak ditemukan adanya efek samping yang bisa mengurangi manfaat vaksinasi flu dari sudut pandang kesehatan masyarakat.
Keamanan vaksin sama baiknya pada orang sehat maupun orang dengan kondisi kesehatan yang berbeda.
Kesimpulannya, studi ini mendukung dan mengonfirmasi profil keamanan Fluarix Tetra, menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan.
Dosis Fluarix Tetra
Fluarix Tetra adalah vaksin influenza yang diberikan dalam dosis yang disesuaikan dengan usia penerima.
Berikut panduan umum dosisnya:
Untuk Anak (berdasarkan rekomendasi IDAI)
- Usia 6 bulan – 9 tahun: Pada tahun pertama pemberian, diberikan dalam 2 dosis dengan jarak minimal 4 minggu. Setelah itu, cukup 1 dosis setiap tahun.
- Usia di atas 9 tahun: Cukup 1 dosis setiap tahun.
Dosis Untuk Dewasa
- 1 dosis setiap tahun.
- Aman diberikan pada ibu hamil di trimester mana pun.
Untuk Lansia
- 1 dosis setiap tahun.
- Sangat dianjurkan bagi lansia dengan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, hati, paru, dan ginjal kronis.
Cara Penggunaan Fluarix Tetra
Fluarix Tetra adalah vaksin influenza kuadrivalen yang diberikan melalui injeksi intramuskular, biasanya di lengan atas (deltoid) untuk orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar, atau di paha untuk bayi dan anak kecil.
Vaksin ini diberikan oleh tenaga medis yang terlatih dan tidak boleh disuntikkan secara intravena.
Untuk anak usia 6 bulan hingga 8 tahun yang belum pernah divaksinasi flu sebelumnya, disarankan mendapatkan dua dosis dengan jarak setidaknya 4 minggu.
Sementara itu, anak usia di atas 9 tahun dan orang dewasa hanya membutuhkan satu dosis setiap tahun.
Vaksin ini perlu diberikan secara rutin karena virus influenza terus mengalami perubahan setiap musimnya.
Perhatian Penggunaan Fluarix Tetra
Sebelum mendapatkan vaksin Fluarix Tetra, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin ini, yaitu:
- Informasikan kepada dokter jika memiliki alergi terhadap komponen vaksin, seperti protein telur atau bahan lainnya dalam Fluarix Tetra.
- Jika sedang mengalami demam tinggi atau infeksi akut, vaksinasi sebaiknya ditunda sampai kondisi membaik.
- Pasien dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau yang sedang menjalani terapi imunosupresif, memiliki respons kekebalan yang lebih rendah terhadap vaksin.
- Konsultasikan dengan dokter jika sedang mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi sistem imun, seperti kortikosteroid dosis tinggi.
- Beberapa orang dapat mengalami reaksi ringan seperti nyeri di lokasi suntikan, demam ringan, atau sakit kepala. Jika terjadi reaksi alergi parah, segera cari pertolongan medis.
Kejadian Ikutan Pascaimunisasi Fluarix Tetra
Fluarix Tetra adalah vaksin influenza yang umumnya ditoleransi dengan baik, namun seperti vaksin lainnya, vaksin ini tegap berpotensi menimbulkan beberapa efek samping ringan hingga sedang.
Berikut ini beberapa KIPI yang dapat terjadi setelah vaksinasi Fluarix Tetra:
- Rasa nyeri, kemerahan, atau pembengkakan di area suntikan
- Sakit kepala
- Demam ringan
- Nyeri otot
- Mudah mengantuk
- Nafsu makan menurun
Selain itu, beberapa orang dapat mengalami kejadian ikutan berupa keringat berlebih atau gangguan pencernaan ringan, meskipun ini jarang terjadi.
Sebagian besar efek samping Fluarix Tetra bersifat ringan dan sementara.
Jika ada reaksi yang tidak biasa atau berkelanjutan, segera hubungi tenaga medis untuk mendapat penanganan tepat.
Interaksi Fluarix Tetra
Fluarix Tetra adalah vaksin influenza yang dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat atau vaksin lain.
Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Fluarix Tetra bisa diberikan bersamaan dengan vaksin lain, tetapi harus disuntikkan di lokasi yang berbeda.
- Beberapa vaksin berpotensi meningkatkan atau mengurangi respons imun tubuh terhadap Fluarix Tetra, sehingga konsultasi dengan tenaga medis sangat penting sebelum vaksinasi.
- Orang yang mengonsumsi obat imunosupresan (seperti kortikosteroid dosis tinggi atau obat untuk penyakit autoimun) memiliki respons imun yang lebih rendah terhadap Fluarix Tetra.
- Bagi pasien yang menggunakan obat pengencer darah (antikoagulan) seperti warfarin, suntikan intramuskular Fluarix Tetra perlu dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko pendarahan.
Selalu diskusikan dengan dokter sebelum menerima Fluarix Tetra, terutama jika sedang menjalani pengobatan lain, untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksinasi.
Kontraindikasi Fluarix Tetra
Perlu diingat bahwa tidak semua orang dianjurkan untuk menerima vaksin Fluarix Tetra.
Beberapa kondisi yang menjadi kontraindikasi penggunaan vaksin ini antara lain:
- Orang yang memiliki riwayat alergi berat (anafilaksis) terhadap bahan yang terkandung dalam Fluarix Tetra, seperti protein telur atau zat tambahan lainnya, sebaiknya tidak menerima vaksin ini.
- Jika seseorang mengalami reaksi alergi serius setelah dosis Fluarix Tetra sebelumnya, maka vaksin ini tidak boleh diberikan kembali.
- Apabila sedang mengalami infeksi berat atau demam tinggi, vaksinasi sebaiknya ditunda hingga kondisi membaik.
- Pada individu dengan gangguan imun yang berat (seperti sedang menjalani kemoterapi atau menggunakan obat imunosupresan kuat), efektivitas vaksin bisa menurun, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Sebelum menerima Fluarix Tetra, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat memastikan bahwa vaksin ini aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan penerima.
Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksinasi sesuai dengan kondisi kesehatan individu.