halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Gagal Jantung

REVIEWED_BY  dr. Caisar Dewi Maulina  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Pengertian Gagal Jantung
  • Penyebab Gagal Jantung
  • Apa Kata Studi tentang Gagal Jantung? 
  • Faktor Risiko Gagal Jantung
  • Gejala Gagal Jantung
  • Diagnosis Gagal Jantung
  • Pengobatan Gagal Jantung
  • Pencegahan Gagal Jantung
  • Kapan Harus ke Dokter?

Pengertian Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi di mana otot jantung melemah, sehingga jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup ke seluruh tubuh pada tekanan yang seharusnya.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut.

Kondisi gagal jantung tidak boleh disepelekan begitu saja dan harus segera mendapatkan penanganan medis. 

Penanganan yang cepat akan membantu meredakan gejala dan meningkatkan kekuatan jantung.

Selain itu, gagal jantung yang cepat teratasi juga bisa menurunkan risiko terjadinya komplikasi berbahaya. Contohnya, seperti aritmia, emboli paru, hingga stroke.

Penyebab Gagal Jantung 

Terdapat tiga jenis penyebab kelainan jantung ini, antara lain:

  • Muncul karena katup jantung yang rusak.
  • Akibat melemahnya ruang jantung atau ventrikel kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.
  • Akibat kakunya ventrikel sebelah kiri, sehingga jantung sulit terisi darah.

Kondisi ini umumnya juga dipicu oleh beberapa masalah kesehatan, misalnya:

1. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai jantung tersumbat atau menyempit akibat penumpukan plak. Hal ini dapat mengurangi aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan jantung atau gagal jantung.

2. Gangguan ritme jantung

Gangguan ritme jantung atau aritmia terjadi ketika detak jantung menjadi tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat. Ini bisa mengganggu fungsi jantung dan meningkatkan risiko gagal jantung.

3. Kardiomiopati atau gangguan otot jantung

Kardiomiopati adalah kondisi yang menyebabkan otot jantung menjadi melemah atau kaku, sehingga mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif. Hal ini bisa menyebabkan gagal jantung jika tidak diobati.

4. Kerusakan pada katup jantung

Kerusakan pada katup jantung dapat menyebabkan aliran darah yang tidak normal di dalam jantung. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan jantung untuk bekerja dengan baik dan berisiko menyebabkan gagal jantung.

5. Hipertensi atau tekanan darah tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras. Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan berkontribusi pada gagal jantung.

6. Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif

Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang mempercepat detak jantung dan meningkatkan beban pada jantung. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung jika tidak terkontrol.

7. Miokarditis atau radang otot jantung

Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Ini dapat melemahkan jantung dan mengarah pada gagal jantung jika tidak ditangani.

8. Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur jantung yang terjadi sejak lahir, mengganggu aliran darah normal. Kondisi ini dapat menyebabkan beban ekstra pada jantung, yang berpotensi memicu gagal jantung.

9. Diabetes

Diabetes adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan baik. Gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan jantung, meningkatkan risiko penyakit jantung dan gagal jantung.

10. Kekurangan asupan zat besi

Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, yang mengurangi jumlah sel darah merah dan mengurangi kapasitas darah untuk mengangkut oksigen. Kondisi ini bisa membuat jantung bekerja lebih keras dan berisiko menyebabkan gagal jantung.

Apa Kata Studi tentang Gagal Jantung?

Menurut studi berjudul Treating iron deficiency in patients with heart failure: what, why, when, how, where and who yang dipublikasikan oleh British Medical Journal (2020) zat besi sangat penting untuk produksi hemoglobin dan mioglobin, yang membantu transportasi dan penyerapan oksigen dalam tubuh.

Zat besi juga berperan dalam produksi energi di mitokondria dan proses metabolisme lainnya.

Bagi pasien dengan gagal jantung, mengatasi kekurangan zat besi dapat meningkatkan produksi hemoglobin dan mioglobin, serta memperbaiki fungsi metabolisme organ-organ yang banyak mengandung mitokondria, seperti otot jantung, otot rangka, dan ginjal.

Faktor Risiko Gagal Jantung

Gagal jantung lebih berisiko menyerang orang-orang yang mengabaikan pola hidup sehat. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gagal jantung, antara lain:

  • Berusia di atas 65 tahun. Seiring bertambahnya usia, jantung cenderung melemah dan lebih rentan terhadap kondisi yang dapat menyebabkan gagal jantung. 
  • Memiliki keluarga dengan riwayat gagal jantung. Faktor genetik dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan fungsi pembuluh darah.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan, seperti obat pereda nyeri (NSAID) dan obat antihipertensi, dapat memengaruhi kesehatan jantung jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau tanpa pengawasan medis.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas meningkatkan beban pada jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi, yang semuanya dapat menyebabkan gagal jantung.
  • Merokok. Merokok merusak pembuluh darah dan jantung, memperburuk aliran darah, serta meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
  • Sering mengonsujmsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Kebiasaan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, memperburuk penyakit jantung koroner, dan meningkatkan risiko gagal jantung.
  • Malas olahraga. Kurangnya aktivitas fisik membuat jantung dan pembuluh darah menjadi kurang sehat. Ini meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, dan gagal jantung.
  • Konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak otot jantung dan meningkatkan risiko aritmia, penyakit jantung, dan akhirnya menyebabkan gagal jantung.
Olahraga yang Bisa Dilakukan oleh Pengidap Gangguan Jantung

1. Berjalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari.
2. Yoga dengan 3-5 kali seminggu, 30 menit per sesi.
3. Tai Chi untuk meningkatkan kekuatan otot tubuh.
4. Bersepeda dengan durasi 15 menit setiap hari.

Gejala Gagal Jantung

Penyakit ini terbagi menjadi dua, yaitu gejala kronis yang berkembang secara bertahap dan lama, serta gejala akut yang berkembang secara cepat.

Seseorang yang mengalami gejala akut wajib menerima perawatan di rumah sakit. Gejala utama kondisi ini adalah:

  • Sesak napas.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Pembengkakan pergelangan kaki.

Secara umum, terdapat beberapa jenis gagal jantung, antara lain:

  • Gagal jantung sebelah kiri. Kondisi ini terjadi saat ventrikel sebelah kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan tubuh kekurangan darah yang mengandung oksigen.
  • Gagal jantung sebelah kanan. Merupakan kondisi yang terjadi ketika ada kerusakan pada ventrikel sebelah kanan jantung, yang menyebabkan proses pengambilan oksigen di dalam paru-paru oleh darah tidak bisa berjalan semestinya.
  • Gagal jantung sistolik. Kondisi ini terjadi saat otot jantung tidak mampu berkontraksi dengan baik. Akibatnya, proses penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh terganggu.
  • Gagal jantung diastolik. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung menjadi kaku, sehingga jantung kesulitan untuk terisi darah dengan baik. Hal ini mengakibatkan darah tidak dapat mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh.

Mulai sekarang, Jangan Remehkan 3 Gejala Gagal Jantung Kongestif. 

Diagnosis Gagal Jantung

Untuk mendiagnosis gagal jantung, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan.

Pertama, dokter akan mencari tanda-tanda gagal jantung melalui pemeriksaan fisik. Penggunaan stetoskop juga akan dilakukan untuk memeriksa detak jantung.

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan lainnya, seperti:

  • Foto rontgen dada. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi pembesaran ukuran jantung atau penumpukan cairan di dalam paru-paru yang kerap dialami pengidap gagal jantung.
  • Elektrokardiografi. Pemeriksaan ini akan merekam perubahan aktivitas listrik jantung saat terjadi gagal jantung, atau mendeteksi gangguan irama jantung yang bisa menjadi indikasi gagal jantung.
  • Ekokardiografi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat struktur organ jantung agar lebih jelas dengan bantuan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
  • Tes darah. Tujuannya untuk mendeteksi suatu jenis protein yang kadarnya akan meningkat jika gagal jantung terjadi. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mendeteksi penyakit yang dapat menjadi penyebab gagal jantung.
  • CT scan atau MRI jantung. Pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat dan detail mengenai kondisi organ dalam.
  • Kateterisasi jantung. Dilakukan untuk mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah jantung.

Pengobatan Gagal Jantung

Berikut adalah beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menangani gagal jantung, yaitu:

1. Penggunaan obat-obatan

  • Diuretik untuk mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh.
  • ACE inhibitors dan Angiotensin II receptor blockers (ARBs) untuk membantu jantung memompa darah lebih efisien.
  • Beta-blockers untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban pada jantung.
  • Aldosterone antagonists untuk mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut pada jantung.

Simak selengkapnya, Ini 5 Rekomendasi Obat Jantung yang Efektif di Apotek. Obat jantung bisa didapatkan di Toko Kesehatan Halodoc dengan resep dokter. 

2. Tindakan medis

  • Implantasi alat pacu jantung (pacemaker) untuk membantu mengatur detak jantung yang tidak normal.
  • Defibrillator kardioverter implan (ICD) untuk mencegah aritmia berbahaya.
  • Bantuan bilevel positive airway pressure (BPAP) machines,  untuk pasien dengan gangguan pernapasan terkait gagal jantung.

3. Prosedur bedah

  • Operasi bypass jantung (coronary artery bypass graft/CABG) atau pemasangan stent untuk memperbaiki aliran darah ke jantung.
  • Transplantasi jantung pada kasus gagal jantung yang parah.

4. Pengelolaan penyakit penyerta

  • Pengobatan hipertensi atau diabetes untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada jantung.
  • Kontrol kesehatan secara rutin, terutama jika seseorang memiliki penyakit penyerta dan berisiko tinggi mengalami gagal jantung.

Pencegahan Gagal Jantung

Sayangnya, kondisi ini masuk dalam kategori penyakit seumur hidup yang tidak dapat diobati dengan tuntas.

Namun, penyakit ini bisa kamu cegah dengan melakukan perubahan gaya hidup seperti: 

  • Menjaga berat badan ideal. 
  • Berhenti merokok.
  • Membatasi konsumsi minuman keras.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat.
  • Mengurangi asupan garam untuk menghindari penumpukan cairan.
  • Diet sehat yang rendah lemak dan kaya serat.

Selain itu, untuk mencegah gagal jantung kamu juga disarankan mengonsumsi makanan sehat yang cukup mengandung zat besi. 

Penasaran, apa saja makanan kaya zat besi yang baik untuk dikonsumsi? Cari tahu pada artikel berikut ini: 

  • 9 Makanan Mengandung Zat Besi untuk Kesehatan Tubuh
  • 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi dokter jika mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Terjadi bengkak di telapak kaki, kaki, pergelangan kaki, atau perut.
  • Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Batuk di malam hari.
  • Kebingungan atau gelisah.
  • Dehidrasi.
  • Sakit dada.
  • Denyut jantung cepat (lebih dari 120 per menit saat istirahat). 

Halodoc memiliki fitur Cek Risiko Penyakit Jantung✔️ yang bisa digunakan untuk mengukur level risiko tubuh terserang penyakit ini sehingga bisa mengupayakan pencegahan dini. Klik gambar di bawah ini untuk memulai cek.

Diperbarui pada 17 Januari 2024.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Heart failure.
WebMD. Diakses pada 2025. How Does Heart Failure Affect Your Body?
National Heart, Lung, and Blood Institute NHLBI. Diakses pada 2025. Heart Failure.
British Medical Journal.  Diakses pada 2025. Treating iron deficiency in patients with heart failure: what, why, when, how, where and who. 

Frequently Asked Questions

1. Gagal jantung disebabkan karena apa?

Gagal jantung biasanya disebabkan oleh kondisi yang merusak otot jantung, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, atau serangan jantung.

2. Apa yang dirasakan penderita gagal jantung?

Penderita gagal jantung sering merasakan sesak napas, kelelahan, pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki, dan detak jantung tidak teratur.

3. Apakah gagal jantung bisa disembuhkan?

Gagal jantung tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikelola dengan obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan pengobatan medis untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp