halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Granuloma Inguinale

REVIEWED_BY  Redaksi Halodoc  
undefinedundefined

Pengertian Granuloma Inguinale

Granuloma Inguinale atau donovanosis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri menahun, bersifat progresif, dan destruktif yang menyerang kulit pada area genital dan sekitarnya berbentuk ulkus atau luka. Meskipun penyakit ini terutama menular melalui hubungan intim, tapi penyakit ini dapat menular bila orang sehat terkena cairan luka pengidap.

 

Gejala Granuloma Inguinale

Perkembangan penyakit ini lambat, biasanya sekitar 17 hari setelah bakteri masuk kedalam tubuh hingga menimbulkan gejala dan diperlukan hingga 12 minggu sampai terdapat luka di kulit yang nyata. Tidak ditemukan gejala demam pada penyakit ini.

Lesi kulit berkembang melalui 3 tahapan, yaitu:

  • Tahap pertama, pada kulit kelamin atau sekitar anus akan terlihat benjolan merah kecil seperti jerawat kemudian warnanya berubah menjadi merah muda atau merah pudar. Benjolan ini akan membesar membentuk nodul halus berwarna merah. Benjolan ini tidak terasa sakit, tapi benjolan ini mudah berdarah.
  • Tahap kedua, bakteri mulai merusak kulit yang terlihat dari benjolan berubah menjadi luka dangkal (ulkus) menyebar dari alat kelamin dan anus ke paha bagian bawah. Kemudian berkembang menjadi luka kering yang besar, mirip seperti kutil kelamin. Luka tersebut berbau busuk.
  • Tahap ketiga, infeksi terus berlanjut dan kerusakan yang terjadi lebih parah lagi sehingga luka yang besar tadi menjadi lebih dalam dan menimbulkan jaringan parut.

Jika dibiarkan dan infeksi terus berlanjut maka akan terjadi komplikasi dari Granuloma Inguinale, diantaranya :

  • Infeksi dapat menyebar hingga ke kelenjar getah bening di lipat paha menimbulkan benjolan di lipat paha dan menyebabkan jaringan parut didalam kelenjar getah bening sehingga menimbulkan bengkak yang permanen.
  • Infeksi juga dapat menyebar melalui darah, kemudian bakteri dapat menginfeksi organ tubuh lain seperti tulang, sendi, paru-paru, dan hati.

 

Penyebab Granuloma Inguinale

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis yang hidup di dalam sel. Cara penularan terutama terjadi melalui kontak seksual, tapi diduga bakteri ini memiliki kemampuan menular yang rendah jadi diperlukan paparan berulang untuk terjadinya penyakit ini.

Selain itu penyakit ini dapat ditularkan melalui anus pada orang yang melakukan anal seks atau melalui jalan lahir normal pada ibu yang terinfeksi ke bayinya.

 

Faktor Risiko Granuloma Inguinale

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena infeksi ini, meliuti

  • Melakukan hubungan intim yang tidak aman, seperti tidak memakai kondom, memiliki banyak pasangan seks.
  • Homoseksual, melakukan hubungan seks pria dengan pria memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini dibanding dengan heteroseksual.

 

Diagnosis Granuloma Inguinale

Granuloma Inguinale sulit untuk dideteksi pada tahap awal. Baru dicurigai Granuloma Inguinale apabila timbul luka (ulkus). Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dengan cara swab, yaitu mengambil sampel cairan pada luka (ulkus) dengan cotton bud.

Setelah itu, cotton bud tersebut dioles pada kaca preparat dan diperiksa dibawah mikroskop untuk menemukan bakteri. Biopsi dilakukan apabila luka tidak kunjung sembuh atau tidak ditemukan bakteri setelah pemeriksaan swab.

 

Pencegahan Granuloma Inguinale

Penyakit Granuloma Inguinale merupakan salah satu penyakit yang menular lewat hubungan intim, maka dari itu melakukan hubungan seks yang aman merupakan upaya pencegahan yang dapat dilakukan, seperti penggunaan kondom, tidak berganti-ganti pasangan seksual, tidak melakukan hubungan intim dengan pekerja seks komersial.

 

Pengobatan Granuloma Inguinale

Pengobatan dini dari Granuloma Inguinale bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab dan mencegah terjadinya komplilasi seperti terbentuknya jaringan parut dan pembengkakan permanen di area genital, anus, dan lipat paha. Pengobatan penyakit ini menggunakan antibiotik. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) antibiotik yang direkomendasikan pertama kali untuk penyakit ini adalah Azithromycin. Antibiotik alternatif lainnya dapat diberikan doxycycline, ciprofloksasin, erythromycin, dan kotrimoksazol.

Lama pengobatan dengan antibiotik tersebut minimal 3 minggu dan dilanjutkan sampai luka sembuh sempurna dan semua gejala hilang. Kekambuhan dari penyakit ini dapat terjadi dalam 6-18 bulan setelah terapi antibiotik dan terapi antibiotik ulangan dibutuhkan dengan antibiotik yang lebih kuat dari sebelumnya. Sebaiknya diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan antibiotik tersebut diatas, agar diagnosis tepat dan penggunaan antibiotik ini juga tepat.

Apabila telah terbentuk jaringan parut dan telah terjadi pembengkakan permanen dari genital, anus, dan lipat paha, setelah infeksi sembuh, terapi pembedahan dapat dilakukan untuk mengoreksi keadaan tersebut.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika keluarga atau kerabat dekat memiliki faktor risiko tersebut diatas dan memiliki gejala-gejala tersebut diatas, segera diskusikan dengan dokter, karena penanganan dini dari Granuloma Inguinale dapat meminimalisir kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter pilihan di rumah sakit sesuai domisili kamu di sini.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp