
Daftar Isi:
- Apa Itu Hiperkalemia?
- Gejala Hiperkalemia
- Penyebab Hiperkalemia
- Faktor Risiko Hiperkalemia
- Diagnosis Hiperkalemia
- Pengobatan Hiperkalemia
- Komplikasi Hiperkalemia
- Pencegahan Hiperkalemia
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
- Pertanyaan Umum Tentang Hiperkalemia
Apa Itu Hiperkalemia?
Hiperkalemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika kadar kalium dalam darah terlalu tinggi.
Kalium adalah elektrolit penting yang membantu menjaga fungsi saraf dan otot, termasuk otot jantung. Kadar kalium normal dalam darah berkisar antara 3,5 hingga 5,0 miliekuivalen per liter (mEq/L).
Hiperkalemia terjadi ketika kadar kalium melebihi 5,5 mEq/L. Kondisi ini bisa berbahaya karena dapat mengganggu irama jantung dan menyebabkan masalah kesehatan serius lainnya.
Menurut WHO, menjaga keseimbangan elektrolit, termasuk kalium, sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal. Hiperkalemia perlu diwaspadai, terutama pada pasien dengan penyakit ginjal atau yang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Gejala Hiperkalemia
Gejala hiperkalemia bisa bervariasi, tergantung pada seberapa tinggi kadar kalium dalam darah dan seberapa cepat peningkatannya. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, terutama jika peningkatan kadar kalium terjadi secara perlahan. Gejala yang mungkin muncul meliputi:
- Kelemahan otot
- Kelelahan
- Mual atau muntah
- Kesemutan atau mati rasa
- Nyeri dada
- Detak jantung lambat atau tidak teratur (aritmia)
- Kelumpuhan otot (pada kasus yang parah)
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika memiliki faktor risiko hiperkalemia, segera cari pertolongan medis.
Penyebab Hiperkalemia
Hiperkalemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Penyakit Ginjal: Ginjal berperan penting dalam mengatur kadar kalium dalam darah. Gangguan ginjal kronis atau gagal ginjal dapat menyebabkan penumpukan kalium.
- Obat-obatan: Beberapa obat dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengeluarkan kalium, seperti:
- Inhibitor ACE dan ARB (digunakan untuk tekanan darah tinggi)
- Diuretik hemat kalium (misalnya, spironolactone, amiloride)
- NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid)
- Suplemen kalium
- Kondisi Medis Lainnya:
- Asidosis metabolik (kondisi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam)
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Luka bakar parah
- Infeksi berat
- Sindrom lisis tumor (terjadi setelah pengobatan kanker)
- Penyakit Addison (kekurangan hormon kortisol dan aldosteron)
- Diet Tinggi Kalium: Konsumsi makanan tinggi kalium berlebihan jarang menyebabkan hiperkalemia pada orang dengan fungsi ginjal normal. Namun, pada orang dengan gangguan ginjal, asupan kalium berlebihan dapat memperburuk kondisi.
Faktor Risiko Hiperkalemia
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena hiperkalemia, antara lain:
- Penyakit ginjal kronis
- Diabetes
- Gagal jantung
- Usia lanjut
- Penggunaan obat-obatan tertentu (seperti yang disebutkan di atas)
- Diet tinggi kalium (pada orang dengan gangguan ginjal)
Diagnosis Hiperkalemia
Diagnosis hiperkalemia biasanya dilakukan melalui pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kalium.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan serta obat-obatan yang dikonsumsi.
Elektrokardiogram (EKG) mungkin dilakukan untuk melihat apakah hiperkalemia memengaruhi aktivitas listrik jantung.
Pengobatan Hiperkalemia
Pengobatan hiperkalemia bertujuan untuk menurunkan kadar kalium dalam darah dengan cepat dan mencegah komplikasi.
Metode pengobatan tergantung pada tingkat keparahan hiperkalemia dan kondisi kesehatan pasien.
Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Kalsium glukonat atau kalsium klorida: Obat ini membantu melindungi jantung dari efek kalium tinggi, tetapi tidak menurunkan kadar kalium itu sendiri.
- Insulin dan glukosa: Insulin membantu memindahkan kalium dari darah ke dalam sel. Glukosa diberikan bersamaan dengan insulin untuk mencegah kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).
- Diuretik: Obat ini membantu ginjal mengeluarkan kalium melalui urine.
- Resin pengikat kalium: Obat ini mengikat kalium dalam saluran pencernaan, sehingga kalium tidak diserap ke dalam darah dan dikeluarkan melalui feses. Contohnya adalah natrium polistiren sulfonat (Kayexalate) dan patiromer (Veltassa).
- Dialisis: Pada kasus hiperkalemia berat atau jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, dialisis (cuci darah) mungkin diperlukan untuk menghilangkan kalium dari darah.
Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan memantau kadar kalium secara teratur selama pengobatan.
Komplikasi Hiperkalemia
Hiperkalemia yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama masalah jantung. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Aritmia (detak jantung tidak teratur)
- Henti jantung
- Kelemahan otot yang parah atau kelumpuhan
Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala hiperkalemia atau memiliki faktor risiko kondisi ini.
Kamu bisa cari tahu selengkapnya, Ini Ahli Medis yang Bisa Bantu Pengobatan Hipokalemia.
Pencegahan Hiperkalemia
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah hiperkalemia, terutama jika memiliki faktor risiko:
- Batasi asupan kalium: Hindari makanan tinggi kalium seperti pisang, jeruk, tomat, kentang, dan bayam. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui jumlah kalium yang aman dikonsumsi.
- Periksa obat-obatan: Bicarakan dengan dokter tentang obat-obatan yang dikonsumsi dan apakah obat tersebut dapat memengaruhi kadar kalium.
- Pantau kadar kalium: Jika memiliki penyakit ginjal atau kondisi medis lain yang meningkatkan risiko hiperkalemia, periksakan kadar kalium secara teratur sesuai anjuran dokter.
- Hindari dehidrasi: Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik, terutama saat berolahraga atau cuaca panas.
Kamu bisa simak selengkapnya, Fakta Menarik Tentang Hidrasi yang Perlu Diketahui.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala hiperkalemia, terutama jika memiliki faktor risiko seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Jangan menunda-nunda karena hiperkalemia dapat menyebabkan komplikasi serius.
Kesimpulan
Hiperkalemia adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera. Dengan memahami penyebab, gejala, dan faktor risiko hiperkalemia, kita dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan mencari pertolongan medis jika diperlukan.
Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!
Diperbarui pada 2 Oktober 2025.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. What Is Hyperkalemia?
National Kidney Foundation. Diakses pada 2022. What is Hyperkalemia?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Hyperkalemia (High Potassium).
Pertanyaan Umum Tentang Hiperkalemia
- Apa yang harus dilakukan jika kadar kalium saya tinggi?
Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan menentukan penyebab hiperkalemia dan memberikan pengobatan yang sesuai.
- Apakah hiperkalemia bisa dicegah?
Ya, hiperkalemia bisa dicegah dengan membatasi asupan kalium, memantau kadar kalium secara teratur, dan menghindari obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kalium.
- Apakah hiperkalemia berbahaya?
Ya, hiperkalemia bisa berbahaya jika tidak diobati. Kondisi ini dapat menyebabkan aritmia, henti jantung, dan komplikasi serius lainnya.


