Kateterisasi Jantung dan Otak
Pengertian Kateterisasi Jantung dan Otak
Kateterisasi jantung adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung seseorang. Selain untuk mendeteksi masalah yang akan atau sudah terjadi pada jantung, prosedur ini juga berguna untuk mengobati beberapa masalah di jantung.
Prosedur medis ini, umumnya dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan seseorang yang sering mengalami sakit dada. Sebab, sakit pada bagian dada kemungkinan merupakan gejala dari penyakit jantung koroner. Selain nyeri dada, terdapat banyak alasan lainnya mengapa dokter melakukan kateterisasi jantung.
Sama halnya dengan kateterisasi jantung, kateterisasi otak juga dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan menangani masalah pada otak. Kateterisasi otak bisa membuka dan melebarkan bagian pembuluh darah otak yang menyempit dan tersumbat, sehingga aliran darah kembali normal.
Kateter sendiri merupakan alat berupa selang elastis dari bahan tertentu yang dimasukkan lewat pembuluh darah fenomal dari pangkal paha. Selang ini akan bergerak secara otomatis di dalam pembuluh darah menuju bagian yang bermasalah.
Manfaat Kateterisasi Jantung dan Otak
Kateterisasi jantung dilakukan untuk memeriksa kondisi keseluruhan jantung dan otak, apakah ada masalah di dalamnya atau tidak. Kedua prosedur ini juga dilakukan sebagai bagian dari prosedur untuk memeriksa masalah jantung atau otak yang dokter sudah ketahui. Berikut beberapa kegunaan dari kedua prosedur ini:
- Mengevaluasi penyempitan arteri karotis yang bisa mengurangi jumlah darah yang menuju otak. Bila kondisi ini memburuk, stroke bisa terjadi.
- Memeriksa penyakit jantung bawaan pada anak-anak.
- Melihat seberapa baik kinerja katup jantung.
- Mengoreksi jantung yang cacat dengan operasi kecil.
- Mengambil sampel otot jantung untuk mengetahui apakah seseorang terkena infeksi jantung atau tumor.
- Mengevaluasi aliran darah dan oksigen di berbagai bagian jantung.
- Merencanakan pengobatan yang tepat.
- Mengobati penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
- Menilai kekuatan otot jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Lalu, manfaat pemeriksaan ini pada otak adalah untuk mencari perubahan pada pembuluh darah di dalam atau menuju otak. Beberapa gangguan yang dapat dideteksi, seperti:
- Pembengkakan atau penonjolan pada pembuluh darah (aneurisma).
- Penyempitan pembuluh darah (stenosis atau aterosklerosis).
- Peradangan pada pembuluh darah yang membuat lebih sempit (vaskulitis).
- Sesuatu yang abnormal antara arteri dan vena (malformasi arteriovenosa).
- Bekuan darah di dalam pembuluh darah (trombosis).
- Kejang pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang tidak teratur (vasospasme).
- Penyumbatan total pembuluh darah.
Selain itu, kondisi yang dapat menyebabkan perpindahan pembuluh darah di otak juga dapat terlihat dengan pemeriksaan ini. Beberapa kondisi, seperti:
- Tumor.
- Stroke.
- Pembengkakan (edema).
- Dislokasi jaringan otak, yang disebabkan oleh tekanan di dalam otak.
- Robekan pada arteri.
- Peningkatan tekanan di dalam otak.
- Cairan di otak (hidrosefalus).
Persiapan Sebelum Pemeriksaan Kateterisasi Jantung dan Otak
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum pemeriksaan ini dilakukan, antara lain:
- Mengikuti instruksi dokter terkait sesuatu yang harus dimakan dan diminum selama 24 jam sebelum tes.
- Biasanya, kamu akan diminta untuk tidak makan atau minum apa pun selama enam hingga delapan jam sebelum prosedur dilakukan.
- Pastikan untuk memberitahu dokter tentang obat, vitamin, serta suplemen yang dikonsumsi. Dokter mungkin meminta untuk tidak meminumnya sebelum prosedur kateterisasi. Jangan menghentikan konsumsi obat tersebut hingga dokter yang memintanya.
- Beri tahu dokter atau perawat jika memiliki alergi terhadap apa pun, terutama yodium, kerang, produk lateks, kandungan obat, atau pewarna sinar-X.
- Minta seseorang untuk mengantar pulang setelah prosedur dilakukan.
Prosedur Kateterisasi Jantung dan Otak
Tindakan kateterisasi jantung dilakukan oleh dokter spesialis jantung. Selama menjalani prosedur ini, seseorang akan tetap sadar dan bisa mengikuti semua arahan dari dokter. Ketika akan menjalani prosedurnya, tim medis akan menyuntikkan obat sedatif yang akan membuat seseorang merasa tenang.
Tahap selanjutnya, proses pembersihan dan pencukuran bulu pada area yang akan dimasukkan kateter, yaitu suatu alat seperti selang tipis yang fleksibel. Setelah bersih, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal agar seseorang tak merasa sakit saat proses kateterisasi dilakukan.
Proses kateterisasi ini diawali dengan membuat sebuah lubang kecil di pembuluh darah. Lalu, disusul dengan pemasangan tabung pada lubang tersebut, untuk menjaga mulut tetap terbuka. Selanjutnya, dokter akan memasukkan kawat penuntun dari lubang pembuluh darah hingga ruang jantung. Setelah itu, kateter akan dimasukkan mengikuti kawat penuntun dari pembuluh darah sampai ke jantung.
Selanjutnya, kateter dimasukkan mengikuti kawat penuntun dari pembuluh darah sampai ke jantung. Kawat penuntun ini akan ditarik dan dikeluarkan kembali, sedangkan kateter tetap di dalam.
Tindakan kateterisasi otak beda lagi. Tindakan ini dilakukan anestesi lokal yang mirip pemasangan infus pada kaki kanan atau kiri. Kemudian, alat kateter akan dimasukkan ke pembuluh darah sampai ke pembuluh darah yang tersumbat.
Dalam pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan zat kontras dan sebuah kamera untuk membuat gambar dari aliran darah di dalam otak, serta melihat peta pembuluh darah di dalam otak dan leher. Nantinya akan diketahui bagaimana darah mengalir di dalam bagian-bagian sirkulasi pembuluh darah. Seluruh proses kateterisasi otak akan memakan waktu sekitar 1 sampai 1,5 jam yang bergantung jenis kelainannya.
Risiko Kateterisasi Jantung dan Otak
Metode pemeriksaan pada jantung ini umumnya sangat aman. Hanya sedikit jumlah orang yang mengalami masalah. Beberapa risiko yang dapat terjadi, seperti memar di tempat kateter dimasukkan dan pewarna kontras yang dimasukkan ke tubuh menimbulkan perasaan mual, gatal, atau ruam pada kulit.
Lalu untuk kateterisasi pada otak, masalah yang terjadi sama, yaitu perasaan nyaman atau sakit pada tempat dimasukkannya kateter. Selain itu, ada juga risiko terjadinya stroke akibat plak yang menyumbat pembuluh darah di otak karena kateter membawanya. Meski begitu, dokter akan mendiskusikan segala risiko yang bisa terjadi sebelum prosedur dilakukan.
Tempat Dilakukannya Kateterisasi Jantung dan Otak
Pemeriksaan kateterisasi jantung dan otak ini dapat dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya di rumah sakit yang memiliki fasilitas kateterisasi jantung dan otak. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Kapan Harus ke Dokter?
Waktu untuk melakukan pemeriksaan ini bergantung dengan kondisi kesehatan seseorang dan rujukan atau saran dari dokter. Umumnya, pemeriksaan ini dilakukan ketika:
- Memeriksa kesehatan jantung.
- Melakukan pemeriksaan pada penyakit jantung, seperti penyakit arteri koroner dan lainnya.
- Memeriksa cara otot jantung dalam bekerja.
- Memastikan ada tidaknya sumbatan pada pembuluh darah.
- Memeriksa kesehatan otak.
Nah, kamu bisa melakukan pemesanan untuk pemeriksaan ini di rumah sakit rekanan Halodoc melalui fitur janji medis pada aplikasi Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam pemesanan tindakan kesehatan atau hal lainnya bisa dilakukan dengan smartphone. Maka dari itu, gunakan aplikasinya sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Tests and Procedures. Coranary Angiogram.
American Heart Association. Diakses pada 2022. Pulmonary Hypertension – High Blood Pressure in the Heart-to-Lung System
Web MD. Diakses pada 2022. Heart Disease and Cardiac Catheterization.
Web MD. Diakses pada 2022. Cardiac Catheterization.
American Heart Association. Diakses pada 2022. Cardiac Catheterization.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Cerebral Arteriogram.
Radiology Info. Diakses pada 2022. Cerebral Angiography.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Cerebral Angiography.
Diperbarui pada 21 Mei 2022