halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Listeriosis

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Listeriosis 

Listeriosis adalah infeksi serius akibat mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Infeksi berisiko dialami oleh wanita hamil dan bayi yang baru lahir, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Penyebab Listeriosis 

Penyebab Listeriosis adalah infeksi bakteri Listeria monocytogenes yang merupakan “foodborne disease”, yaitu penyakit yang muncul akibat masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh yang dihantarkan oleh makanan.

Faktor Risiko Listeriosis

Bagi seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, listeriosis biasanya tidak menyebabkan kondisi yang serius. Namun, jika bakteri menyerang beberapa kelompok berikut ini, akan berdampak pada kondisi yang membahayakan.

  • Ibu hamil.
  • Bayi baru lahir.
  • Orang berusia 65 tahun ke atas.
  • Orang dengan kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kanker, penyakit hati atau penyakit ginjal.
  • Orang menjalani perawatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi atau konsumsi tablet steroid.
  • Pengidap diabetes yang tidak dapat menjaga kadar gula darahnya dalam batasan normal.

Jika seorang wanita terinfeksi listeriosis saat hamil, maka kondisi tersebut bisa menyebabkan risiko keguguran atau lahir mati pada bayi. Pada bayi, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, listeriosis dapat menyebabkan masalah serius dan mengancam jiwa, seperti sepsis atau meningitis.

Gejala Listeriosis yang Perlu Diwaspadai

Jika mengalami infeksi listeria, pengidap akan mengalami sejumlah gejala, termasuk:

  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Nyeri otot.
  • Mual.
  • Diare.

Gejala akan muncul beberapa hari setelah seseorang mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi. Namun, gejala juga bisa muncul dalam 30 hari atau lebih. Jika infeksi sudah menyebar ke sistem saraf, gejalanya dapat meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Leher terasa kaku.
  • Kebingungan atau perubahan kewaspadaan.
  • Kehilangan keseimbangan.
  • Kejang-kejang. 

Selama kehamilan, infeksi listeria kemungkinan hanya menyebabkan tanda dan gejala ringan pada ibu. Namun, konsekuensinya bagi bayi bisa sangat serius, seperti meninggal di dalam rahim atau mengalami infeksi yang mengancam jiwa dalam beberapa hari setelah dilahirkan.

Gejala bisa tidak terlihat, tetapi berikut ini beberapa hal yang perlu ibu perhatikan:

  • Tidak mau diberi ASI.
  • Sifat lekas marah dan terus menangis.
  • Demam.
  • Muntah-muntah. 
  • Kesulitan bernapas.

Diagnosis Listeriosis 

Prosedur diagnosis dilakukan melalui isolasi dan identifikasi bakteri penyebab penyakit. Spesimen untuk isolasi bakteri dilakukan menggunakan feses, cairan serebrospinal atau darah saat terjadi septikemia. Sampel tersebut kemudian teliti di laboratorium untuk memastikan.

Penanganan Listeriosis 

Ada dua langkah umum yang dilakukan untuk mengatasi listeriosis. Berikut ini keduanya:

  • Pengobatan dengan antibiotik untuk pengidap penyakit invasif.
  • Konsumsi banyak air putih untuk pengidap penyakit usus dengan gejala diare.

Komplikasi Listeriosis

Sejumlah gejala yang dibiarkan begitu saja dapat memicu komplikasi berupa:

  • Infeksi darah.
  • Meningitis atau ensefalitis.
  • Abses otak.
  • Kejang-kejang. 
  • Keguguran. 
  • Kelahiran prematur.
  • Sepsis neonatorum.
  • Lahir mati.
  • Kematian. 

Pencegahan Listeriosis 

Infeksi listeria dapat dicegah dengan penerapan langkah-langkah sederhana, seperti:

  • Mencuci tangan dengan air sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. 
  • Gunakan air sabun panas untuk mencuci peralatan masak.
  • Membersihkan sayuran sebelum dimasak di bawah air mengalir.
  • Masak daging, unggas, dan telur dalam suhu yang tepat. Pastikan matang dengan sempurna.
  • Jangan minum susu mentah (tidak dipasteurisasi) atau makan makanan mengandung susu yang tidak dipasteurisasi.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami sejumlah gejala yang disebutkan untuk meminimalkan efek samping. Jika mengalami demam tinggi, sakit kepala parah, leher kaku, bingung atau sensitif terhadap cahaya, segera cari penanganan gawat darurat medis. 

Gejala tersebut mengindikasikan meningitis bakteri, yang merupakan komplikasi infeksi listeria mengancam jiwa. Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Listeria (Listeriosis).
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Listeriosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Listeria infection.
MedicineNet. Diakses pada 2022. Listeria (Listeriosis).

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp