Penyakit Ginjal

Pengertian Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal adalah salah satu kondisi medis yang rentan terjadi sehingga patut diwaspadai. Ginjal adalah dua buah organ yang berbentuk seperti kacang merah yang berada di kedua sisi tubuh bagian belakang atas, tepatnya di bawah tulang rusuk manusia. Fungsi ginjal di antaranya untuk menghasilkan renin yang merupakan enzim untuk mengatur tekanan darah. Senyawa eritropoeting yang berfungsi untuk menstimulasi produksi sel darah merah juga dihasilkan melalui ginjal.
Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk menyaring ampas metabolisme tubuh. Bahkan ginjal yang sehat bisa menjaga kadar garam dan mineral tetap seimbang dalam tubuh. Hal yang tidak kalah penting, ginjal mampu menghasilkan senyawa aktif dari vitamin D agar kesehatan tulang tetap terjaga.
Ketika ginjal mengalami gangguan, maka sisa-sisa metabolisme tubuh akan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada bagian pergelangan kaki, muntah-muntah, sesak napas dan kurang tidur.
Jenis Penyakit Ginjal
Kondisi ini terdiri dari berbagai jenis yang berbeda. Berikut ini jenis penyakit ginjal yang sering terjadi:
1. Penyakit Ginjal Kronis atau Gagal Ginjal Kronis
Para ahli juga kerap menyebut penyakit ini sebagai gagal ginjal kronis. Penyakit ini terjadi saat fungsi ginjal hilang secara bertahap. Saat kondisi ini terjadi, perlahan tubuh akan terjadi penumpukan limbah atau zat yang tidak tubuh tidak butuhkan. Lama-kelamaan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada organ lain.
2. Penyakit Ginjal Akut
Jenis penyakit ginjal ini merupakan penurunan fungsi ginjal terjadi secara tiba-tiba. Ada sejumlah penyebab yang dapat memicu terjadinya penyakit ginjal akut. Mulai dari kekurangan cairan dan darah, cedera pada ginjal, atau sumbatan yang menyebabkan kembalinya cairan ke ginjal.
3. Batu Ginjal
Kondisi ini memiliki indikasi terbentuknya benda padat atau kerikil pada salah satu atau kedua ginjal. Biasanya, kondisi ini terjadi akibat tingginya kadar mineral tertentu dalam urine.
4. Infeksi Ginjal
Dokter juga menyebut kondisi ini sebagai pyelonephritis. Kondisi ini bisa terjadi akibat infeksi saluran kemih yang tidak teratasi dengan baik. Akibatnya, bakteri bergerak menuju ginjal dan menyebabkan infeksi.
5. Polycystic Kidney Disease (PKD)
Penyakit ginjal polikistik atau Polycystic Kidney Disease (PKD) merupakan kondisi kelainan genetik yang menyebabkan munculnya kista pada ginjal.
6. Glomerulonefritis
Gangguan pada glomerulus atau glomerulonefritis merupakan kondisi ketika ginjal mengalami peradangan. Adapun glomerulus adalah bagian dari organ ginjal yang berperan untuk menyaring zat sisa dan membuang cairan serta elektrolit yang berlebih dari tubuh. Glomerulonefritis dapat terjadi dalam waktu singkat (akut) maupun jangka panjang (kronis).
Untuk penyebabnya, glomerulonefritis dapat terjadi karena banyak faktor. Misalnya seperti infeksi, penyakit autoimun, atau sebagai dampak peradangan yang menyerang pembuluh darah.
Penyebab Penyakit Ginjal
Penyebab kondisi ini akan bervariasi karena bergantung pada jenisnya. Sebagai contoh, penyebabnya adalah:
- Ginjal tidak memiliki aliran darah yang cukup.
- Adanya kerusakan langsung pada ginjal.
- Kerusakan jaringan ginjal akibat obat atau infeksi parah (sepsis).
- Memiliki riwayat penyakit ginjal kronis.
- Penyumbatan urin dari ginjal.
Sementara itu, penyakit ginjal kronis atau yang berkepanjangan terjadi ketika suatu penyakit atau kondisi merusak fungsi ginjal. Kondisi ini pada akhirnya membuat kerusakan ginjal memburuk selama beberapa bulan atau tahun. Adapun, penyakit atau kondisi yang menyebabkan penyakit ginjal kronis dapat meliputi penyakit gula (diabetes) tipe 1 dan 2, serta tekanan darah tinggi.
Faktor Risiko Penyakit Ginjal
Pengidap diabetes lebih berisiko tinggi terkena penyakit ginjal. Bisa dikatakan, diabetes adalah penyebab utama kondisi ini. Namun, risiko penyakit ginjal juga meningkat pada individu dengan kondisi berikut:
- Memiliki tekanan darah tinggi.
- Memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
- Kebiasan merokok.
- Punya anggota keluarga lain dengan riwayat penyakit ginjal.
- Berusia lanjut, di atas 65 tahun.
- Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini lebih sering menyasar orang keturunan Afrika-Amerika, Hispanik, Asia, dan Indian Amerika.
Selain itu, kondisi ini juga sering berkaitan dengan kondisi medis lainnya, seperti:
- Penyumbatan pembuluh darah di lengan atau kaki.
- Mengidap diabetes atau penyakit gula.
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi.
- Mengidap gagal jantung.
- Sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat penyakit serius.
- Mengidap penyakit liver.
Gejala Penyakit Ginjal
Nyatanya, gejala penyakit ginjal yang muncul pada tiap pengidap akan dirasakan berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jenis penyakit ginjal yang dialami. Bahkan, beberapa diantaranya tidak menunjukkan gejala apapun di awal kondisi ini terjadi.
Oleh karena itu, sebaiknya ketahui lebih banyak gejala kesehatan yang terkait dengan penyakit ginjal. Berikut tanda dan gejala awal yang patut setiap orang waspadai:
- Kamu akan mengalami kondisi kelelahan, kurang berenergi, bahkan kesulitan untuk berkonsentrasi.
- Mengalami gangguan tidur.
- Perubahan pada kesehatan kulit yang menjadi lebih kering dan gatal.
- Mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Terdapat darah dalam urine.
- Urine yang berbusa dan memiliki bau menyengat. Tidak hanya itu, urine juga memiliki warna yang sangat gelap.
- Mengalami bengkak terus-menerus di area mata.
- Pergelangan kaki dan kaki yang mengalami pembengkakan.
- Mengalami penurunan nafsu makan.
- Lebih sering mengalami nyeri atau kram otot.
Diagnosis Penyakit Ginjal
Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika kamu mengalami beberapa gangguan kesehatan terkait dengan penyakit ginjal. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui kondisi ginjal, seperti:
- Tes darah, biasanya tes ini dilakukan untuk menyaring limbah dari darah dengan perkiraan laju filtrasi glomerulus atau eGFR.
- Tes urine juga bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan ginjal.
- Biopsi ginjal merupakan prosedur dimana dokter akan mengambil sampel jaringan dari ginjal untuk dilakukan pemeriksaan secara detail di laboratorium.
- USG dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi ginjal saat itu dan mendeteksi adanya gangguan lain, seperti tumor atau kista.
Pengobatan Penyakit Ginjal
Penanganan kondisi ini juga akan menyesuaikan dengan jenis dan penyebab penyakit ini. Namun, umumnya pengobatan bertujuan untuk meringankan gejala dan menurunkan kondisi menjadi lebih buruk. Ada beberapa pengobatan yang bisa dokter rekomendasikan untuk pengidapnya, seperti:
- Penggunaan obat-obatan. Misalnya penggunaan obat ACE inhibitors untuk membantu mengendalikan tekanan darah dan protein di urine. Selain itu, penggunaan antibiotik juga dapat dokter resepkan agar pertumbuhan bakteri terhambat.
- Penghancuran batu ginjal untuk mengatasi batu ginjal yang besar.
- Cuci darah yang berlangsung selama 3-5 jam dengan dilakukan berkisar 3 kali per minggu.
- Tindakan operasi untuk mengangkat batu ginjal atau ginjal polikistik dan transplantasi ginjal.
Selain pilihan pengobatan tersebut, dokter juga akan menganjurkan pengidap kondisi ini untuk menjalani pola hidup sehat guna meringankan kinerja ginjal. Adapun upaya penerapan pola hidup sehat adalah:
- Membatasi asupan makanan yang tinggi garam, gula dan kolesterol.
- Rutin memeriksakan penyakit yang diderita. Misalnya seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit autoimun.
- Memperbanyak konsumsi air putih.
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Jika merokok, pengidap penyakit ginjal perlu segera menghentikan kebiasaan ini.
- Memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.
- Rutin berolahraga.
Apakah Penyakit Ginjal Bisa Sembuh?
Kesembuhan kondisi ini sebenarnya akan tergantung pada jenisnya. Sebagai contoh dalam kondisi gagal ginjal kronis, penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Namun, pengobatan, perawatan medis, serta penerapan gaya hidup yang tepat dapat membantu pengidap penyakit ini bisa beraktivitas dengan normal dan memperpanjang harapan hidupnya.
Sementara itu, untuk kasus gagal ginjal akut yang biasanya terjadi sementara waktu, pengobatan dan perawatan medis yang tepat bisa mengembalikan atau memperbaiki fungsi ginjal.
Komplikasi Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal yang terjadi dalam jangka panjang dapat berdampak negatif hampir ke setiap bagian dari tubuh. Komplikasi yang bisa terjadi meliputi:
- Retensi cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan di lengan dan kaki, tekanan darah tinggi, atau cairan di paru-paru (edema paru).
- Peningkatan mendadak kadar kalium dalam darah (hiperkalemia), yang dapat mengganggu fungsi jantung.
- Anemia.
- Penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner.
- Tulang lemah dan peningkatan risiko patah tulang.
- Penurunan gairah seks, disfungsi ereksi atau penurunan kesuburan.
- Kerusakan pada sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, perubahan kepribadian, atau kejang.
- Penurunan respon imun, yang membuat pengidapnya lebih rentan terhadap infeksi.
- Perikarditis, peradangan pada selaput mirip kantung yang menyelubungi jantung Anda (perikardium).
- Komplikasi kehamilan yang membawa risiko bagi ibu dan janin yang sedang berkembang.
- Kerusakan permanen pada ginjal (penyakit ginjal stadium akhir), yang pada akhirnya membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.
Pencegahan Penyakit Ginjal
Segeralah lakukan diagnosis pada kondisi batu ginjal tersebut dengan mendatangi dokter untuk melakukan beberapa tes. Lakukan tes urine terlebih dahulu untuk memeriksa infeksi dan batuan yang terdapat di dalam urine.
Serta lakukan tes darah agar memastikan ginjal berfungsi dengan baik. Ada pun langkah pencegahan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini, seperti:
- Ikuti petunjuk penggunaan obat. Saat menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas, seperti aspirin, ibuprofen dan acetaminophen, ikuti petunjuk pada kemasannya. Terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsinya dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
- Pertahankan berat badan ideal. Pastikan untuk rutin berolahraga dan menerapkan pola makan sehat. Baca lebih lanjut mengenai rekomendasi waktu olahraga pada: Catat, Ini Waktu Olahraga yang Baik untuk Kesehatan.
- Jangan merokok. Merokok dapat merusak ginjal dan memperburuk kerusakan ginjal yang sudah ada.
- Kelola kondisi medis dengan baik. Jika kamu mengidap penyakit atau kondisi yang meningkatkan risiko penyakit ginjal, konsultasikan dengan dokter untuk mengendalikannya.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala penyakit ginjal yang tak kunjung membaik, segeralah periksakan kondisi kesehatan ke dokter spesialis penyakit dalam. Ingatlah bahwa pengobatan tepat sedari dini dapat mengurangi risiko komplikasi berbahaya. Klik gambar di bawah ini, ya!
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2023. Kidney Disease (Chronic & Acute) – Causes, Risk Factors, Stages.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Chronic Kidney Disease.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2023. Kidney Disease.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2023. Kidney Disease: Causes.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2023. 10 Signs You May Have Kidney Disease.
American Kidney Fund. Diakses pada 2023. Test for Kidney Disease.
Diperbarui pada 2 Juni 2023.
Topik Terkini
Artikel Terkait





