halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Mammografi

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Apa Itu Mammografi?

Mammografi atau mammogram adalah tes pemindaian untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan sinar-X.

Pemeriksaan medis ini digunakan untuk mendeteksi lebih dalam kelainan pada payudara. Lewat mammografi, dokter bisa mengetahui ada tidaknya tumor, kanker, kista, atau penumpukkan kalsium pada jaringan payudara. 

Seseorang disarankan untuk melakukan mamografi setahun sekali jika berusia lebih dari 40 tahun atau ada riwayat kanker payudara di keluarga.

Ada tiga kemajuan terbaru dalam mammografi, yaitu:

  • Mammografi digital, sistem mamografi di mana film sinar X digantikan oleh elektronik yang mengubah sinar-X menjadi gambar mammografi payudara. Sistem ini mirip dengan yang ditemukan di kamera digital dan memungkinkan gambar yang lebih baik dengan dosis radiasi yang lebih rendah. Hasil gambar payudara kemudian akan dipindahkan ke komputer untuk ditinjau oleh ahli radiologi.
  • Sistem Computer-aided Detection (CAD), sistem ini mencari gambar mammografi digital untuk area kepadatan, massa atau klasifikasi abnormal yang mungkin mengindikasikan adanya kanker.
  • Tomosintesis payudara atau disebut juga mamografi tiga dimensi, adalah bentuk lanjutan dari pencitraan payudara di mana beberapa gambar payudara dari sudut yang berbeda ditangkap dan direkonstruksi menjadi tiga set gambar -dimensi.

Kapan Harus Melakukan Mammografi?

Jadi, ada dua tujuan mammografi dilakukan, yaitu:

  • Sebagai Pemeriksaan

Mammografi memiliki peran penting dalam deteksi dini kanker payudara, karena bisa menunjukkan perubahan pada payudara, bahkan ketika gejala belum muncul.

Pedoman terkini dari American College of Radiology (ACR) dan National Comprehensive Cancer Network (NCCN) merekomendasikan skrining mamografi setiap tahun untuk wanita, dimulai pada usia 40 tahun. Terlebih lagi bila memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarganya.

  • Untuk Mendiagnosis

Mammografi juga bisa digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan temuan klinis yang abnormal. Contohnya seperti benjolan pada payudara atau keluarnya cairan dari puting susu, perubahan kulit payudara, dan nyeri pada payudara.

Seorang wanita bisa menemukan gejala-gejala tersebut secara manual, yakni melalui gerakan Periksa Payudara Sendiri (SADARI).

Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Mammografi?

Sebelum menjalani pemeriksaan mammografi, pasien perlu memberi tahu dokter mengenai kondisi kesehatannya.

Misalnya obat-obatan yang sedang dikonsumsi, riwayat implan payudara, dan kehamilan sebelum melakukan mammografi. Pasalnya, pancaran radiasi sinar-X saat pemeriksaan bisa berdampak negatif pada tubuh.

Di samping itu, seorang wanita juga tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan mammografi ketika sedang hingga satu minggu sebelum menstruasi. Alasannya, di kondisi ini bentuk payudara cenderung mengencang.

Ibu hamil yang ingin menjalani mammografi juga perlu menggunakan pakaian khusus. Pakaian ini berbahan timah untuk menghindari komplikasi atau efek negatif pada janin di dalam kandungan.

Sementara itu, jika pasien pernah melakukan implan payudara, kompresor berpotensi merusak dan memecahkan implantasi tersebut. Tindakan operasi lanjutan perlu dilakukan untuk mengganti implan payudara yang rusak.

1. Sebelum Mammografi

Kamu tidak perlu berpuasa, tapi perlu menghindari kafein, seperti kopi, teh, dan cokelat, setidaknya dua minggu sebelum pemeriksaan. Kafein bisa membuat payudara nyeri, sehingga membuat kamu tidak nyaman saat pemeriksaan.

Hindari juga penggunaan produk kosmetik, seperti deodoran, losion, krim, bedak, minyak, dan parfum di sekitar payudara (termasuk area ketiak), karena produk tersebut bisa mengganggu hasil pemeriksaan.

Saat pemeriksaan berlangsung, kamu diminta melepaskan semua aksesoris (perhiasan dan logam) yang dipakai dari pinggang ke atas, karena akan diberikan pakaian khusus selama pemeriksaan. Andaikan pernah melakukan pemeriksaan ini sebelumnya, bawalah hasil tes mammografi agar bisa digunakan sebagai perbandingan.

2. Pelaksanaan Mammografi

Payudara ditempatkan ke dalam alat rontgen dengan kompresor yang akan menekan payudara untuk mendatarkan jaringan di dalamnya. Pemeriksaan bisa dilakukan dalam posisi duduk maupun berdiri.

Saat payudara ditekan kompresor, kamu akan diminta menahan napas agar mendapatkan hasil gambar yang jelas dan mengurangi tingkat paparan radiasi. Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara.

Hal yang perlu diingat, tindakan mammografi mungkin saja diulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah rontgen keluar. Kondisi ini biasanya dilakukan bila hasil pemeriksaan pertama kurang jelas atau ditemukan kelainan pada payudara.

Proses pemeriksaan mammografi biasanya berlangsung selama 30 menit. Namun, durasi waktu ini bisa bertambah bila ada prosedur tambahan yang perlu dilakukan.

3. Sesudah Mammografi

Pasien diperbolehkan pulang setelah pemeriksaan. Namun, tidak dianjurkan untuk berkendara dan mengoperasikan alat berat jika selama pemeriksaan mendapatkan suntikan penenang.

Nantinya, hasil mammografi ini akan memperlihatkan kondisi payudara dan kelainan yang mungkin diidap dalam bentuk foto Rontgen.

Hasil ini bisa diperoleh beberapa hari setelah pemeriksaan dan akan diberikan pada dokter yang merujuk guna dilakukan tindak lanjut, seperti pengambilan sampel jaringan (biopsi), operasi, atau kemoterapi.

Catat, Ini Dokter yang Bisa Beri Info seputar Pemeriksaan Payudara, termasuk prosedur mammografi.

Di mana Mammografi Dilakukan?

Mammografi bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit yang memiliki fasilitas alat tersebut. Segera lakukan tes ini jika kamu sudah berusia lebih dari 40 tahun dan ada riwayat keluarga dengan kanker payudara, atau menemukan benjolan pada payudara secara tiba-tiba. 

Jika hendak melakukan mamografi, Ini Dokter yang Bisa Beri Info Pemeriksaan Mamograf Lengkap

Kamu juga bisa membicarakan tanda-tanda abnormal pada payudara yang kamu rasakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa tanya dokter dan minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

 Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Tests & Procedures. Mammogram.
Radiology Info. Diakses pada 2022. Mammography
Diperbarui pada 1 Juni 2022

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp