
DAFTAR ISI
- Apa Itu Methisoprinol?
- Bagaimana Cara Kerja Methisoprinol?
- Indikasi Methisoprinol
- Dosis dan Cara Penggunaan Methisoprinol
- Efek Samping Methisoprinol
- Interaksi Obat
- Peringatan dan Perhatian
- Apakah Methisoprinol Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?
- Bagaimana Mencegah Infeksi Virus?
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Apa Itu Methisoprinol?
Methisoprinol adalah obat yang termasuk dalam golongan imunostimulan, yaitu obat yang bekerja dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh, khususnya dalam melawan infeksi virus.
Obat ini memiliki kandungan inosine pranobex, kombinasi senyawa inosin dan garam asam amino, yang mampu memperkuat respons imun terhadap berbagai infeksi virus.
Methisoprinol tersedia dalam bentuk tablet dan sirup, dan penggunaannya harus sesuai anjuran dokter, terutama pada infeksi virus yang tidak bisa diatasi dengan antibiotik.
Bagaimana Cara Kerja Methisoprinol?
Methisoprinol tidak langsung membunuh virus, melainkan bekerja dengan cara:
- Menstimulasi aktivitas limfosit T dan sel natural killer (NK), yaitu sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi virus.
- Meningkatkan produksi sitokin, seperti interferon, yang membantu memperkuat komunikasi antar sel imun.
- Menghambat replikasi virus, terutama virus RNA, dengan menekan sintesis RNA virus secara tidak langsung.
Dengan cara kerja tersebut, Methisoprinol membantu tubuh untuk lebih cepat merespons infeksi virus dan mempercepat proses penyembuhan.
Indikasi Methisoprinol
Methisoprinol digunakan sebagai terapi pendamping pada beberapa infeksi virus, khususnya:
1. Herpes Simpleks dan Herpes Zoster
Membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan lesi kulit akibat infeksi virus herpes. Simak informasi lebih dalam tentang Herpes Zoster / Cacar Api – Gejala, Penyebab & Pengobatannya berikut ini.
2. Human Papillomavirus (HPV)
Bisa digunakan sebagai terapi tambahan pada kasus kutil kelamin atau papilloma mulut yang disebabkan oleh HPV.
3. Campak dan infeksi virus anak lainnya
Terutama untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi.
4. Infeksi Saluran Pernapasan akibat Virus
Seperti influenza, sebagai terapi suportif untuk meningkatkan respons imun tubuh. Jika mengalami gejala infeksi pernapasan, Catat, Ini Dokter Spesialis Paru yang Bisa Dihubungi untuk kamu tanyakan perawatannya.
Catatan: Methisoprinol bukan antivirus langsung, dan efektivitasnya sangat bergantung pada kondisi imun pasien serta jenis infeksi virus. Karena itu, penggunaannya hanya boleh dilakukan dengan resep dan pengawasan dokter.
Dosis dan Cara Penggunaan Methisoprinol
Dosis Methisoprinol bervariasi tergantung usia, berat badan, dan kondisi klinis pasien. Berikut panduan umumnya:
- Dewasa: 50 mg/kg berat badan per hari, dibagi dalam 3–4 kali pemberian.
- Anak-anak: Dosis juga berdasarkan berat badan, dan diberikan dalam beberapa kali sehari sesuai arahan dokter.
Cara Penggunaan:
- Obat sebaiknya diminum setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
- Telan tablet dengan air putih secukupnya, jangan dikunyah kecuali bentuk sediaan memang dirancang demikian.
- Untuk bentuk sirup, kocok terlebih dahulu sebelum digunakan.
Penting: Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter, terutama jika digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Efek Samping Methisoprinol
Meskipun umumnya ditoleransi dengan baik, penggunaan Methisoprinol tetap dapat menyebabkan efek samping pada sebagian orang. Efek ini bisa bersifat ringan hingga sedang, dan jarang yang serius jika digunakan sesuai anjuran.
Efek samping yang umum meliputi:
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau nyeri perut
- Diare ringan
- Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia)
- Reaksi pada kulit, seperti ruam atau rasa gatal
Jika kamu mengalami gejala yang terus berlanjut atau terasa mengganggu, seperti nyeri sendi karena asam urat tinggi atau ruam yang menyebar, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lanjutan.
Interaksi Obat
Methisoprinol bisa berinteraksi dengan beberapa obat lain, terutama jika digunakan bersamaan dalam jangka panjang atau pada pasien dengan kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting untuk:
- Memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang kamu konsumsi, baik resep, obat bebas, maupun suplemen herbal.
- Menghindari penggunaan bersamaan dengan obat yang juga meningkatkan kadar asam urat, seperti diuretik (misalnya hidroklorotiazid), karena bisa memperburuk risiko hiperurisemia.
Interaksi antara methisoprinol dan obat lain dapat memengaruhi efektivitas atau meningkatkan efek samping jika tidak dikontrol dengan baik.
Kamu juga perlu mengenal Apa Itu Interaksi Antar Obat dan Berbagai Dampaknya berikut ini supaya waspada.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum menggunakan Methisoprinol, ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan:
- Beri tahu dokter jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap methisoprinol atau komponen obat lainnya.
- Gunakan dengan hati-hati bila kamu menderita gangguan ginjal atau memiliki riwayat asam urat tinggi, karena obat ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
- Selama pengobatan, dokter mungkin akan meminta pemeriksaan darah berkala untuk memantau kadar asam urat, terutama jika kamu memiliki risiko metabolik atau gangguan ginjal sebelumnya.
Apakah Methisoprinol Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?
Keamanan Methisoprinol bagi ibu hamil dan menyusui belum sepenuhnya terbukti melalui studi klinis yang cukup. Oleh karena itu, obat ini hanya boleh digunakan jika benar-benar diperlukan, dan setelah melalui pertimbangan manfaat dan risiko oleh dokter.
Jika kamu sedang hamil atau menyusui, jangan mengonsumsi Methisoprinol tanpa rekomendasi medis, karena paparan obat pada janin atau bayi masih belum sepenuhnya dipahami.
Bagaimana Mencegah Infeksi Virus?
SSelain menggunakan obat imunostimulan seperti Methisoprinol saat dibutuhkan, kamu juga bisa melindungi diri dari infeksi virus melalui langkah-langkah preventif berikut:
- Jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, tidur cukup, dan berolahraga secara rutin.
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
- Lakukan vaksinasi, seperti vaksin flu musiman atau vaksin COVID-19.
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu sebaiknya segera menemui dokter jika mengalami gejala infeksi virus yang memburuk atau tidak kunjung membaik dalam beberapa hari. Waspadai gejala berikut:
- Demam tinggi lebih dari 3 hari.
- Sesak napas atau batuk berat.
- Nyeri dada.
- Kebingungan atau penurunan kesadaran.
Semakin cepat infeksi ditangani, semakin kecil risiko komplikasi serius yang bisa terjadi.
Kesimpulan
Methisoprinol merupakan obat imunostimulan yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi virus.
Obat ini tidak membunuh virus secara langsung, tetapi membantu sistem imun bekerja lebih efektif. Penggunaan Methisoprinol harus disesuaikan dengan kondisi klinis dan petunjuk dokter, baik untuk anak-anak maupun dewasa.
Itulah penjelasan seputar Methisoprinol yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait obat ini, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



