MRI
Artikel ini telah di-review oleh: dr. Caisar Dewi Maulina
DAFTAR ISI
- Apa Itu MRI?
- Manfaat MRI
- Organ Apa Saja yang Bisa Diperiksa Melalui MRI?
- Kapan Perlu Melakukan MRI?
- Bagaimana Prosedur MRI Dilakukan?
- Risiko MRI
Apa Itu MRI?
Magnetic resonance imaging atau MRI adalah teknologi pencitraan medis yang memanfaatkan medan magnet kuat, dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar rinci dari organ dan jaringan tubuh.
Tidak seperti sinar-X atau CT scan yang menggunakan radiasi, MRI bekerja dengan cara memanipulasi partikel dalam tubuh (proton) dengan medan magnet, dan menghasilkan gambar berdasarkan perbedaan sifat fisik dalam jaringan tubuh.
Gambar yang dihasilkan dari pemindaian MRI sangat jelas dan detail, yang memudahkan dokter untuk melihat kelainan atau masalah pada tubuh dengan lebih tepat.
Oleh karena itu, MRI sering digunakan untuk memeriksa bagian tubuh seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung, dan jaringan lunak lainnya.
MRI kerap disamakan dengan CT Scan. Yuk, cari tahu Ini Perbedaan MRI dan CT Scan.
Manfaat MRI
MRI memiliki berbagai manfaat dalam dunia medis, antara lain:
1. Deteksi masalah pada otak dan sumsum tulang belakang
MRI sangat efektif dalam mendeteksi gangguan pada otak dan sumsum tulang belakang, seperti tumor, stroke, atau cedera. Ini sangat berguna dalam mendiagnosis penyakit neurologis atau gangguan saraf.
2. Memeriksa jantung dan pembuluh darah
MRI jantung digunakan untuk mengevaluasi kondisi jantung, termasuk kelainan pada struktur dan fungsinya. Selain itu, MRI juga dapat mendeteksi penyakit pembuluh darah, seperti aneurisma atau penyumbatan pada pembuluh darah.
3. Mendeteksi kanker
MRI dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memantau perkembangan kanker, terutama pada organ yang sulit dijangkau oleh metode pencitraan lain, seperti kanker otak, hati, atau prostat.
4. Memeriksa otot dan sendi
Untuk atlet atau mereka yang mengalami cedera pada otot dan sendi, MRI berguna untuk melihat kerusakan pada jaringan lunak, ligamen, tendon, atau tulang rawan yang mungkin tidak terlihat pada X-ray.
5. Pemantauan penyakit dalam pengobatan
MRI juga digunakan untuk memantau perkembangan kondisi medis tertentu. Contohnya seperti multiple sclerosis atau penyakit inflamasi lainnya, untuk membantu merencanakan pengobatan dan intervensi medis.
Organ Apa Saja yang Bisa Diperiksa Melalui MRI?
MRI digunakan untuk memeriksa berbagai organ dan struktur tubuh, termasuk:
- Otak dan sumsum tulang belakang. MRI bisa dilakukan untuk mendeteksi tumor, cedera otak, penyakit neurodegeneratif, dan kelainan saraf lainnya.
- Jantung dan pembuluh darah. MRI untuk melihat kelainan pada jantung, pembuluh darah, atau otot jantung.
- Sendi dan otot. MRI untuk memeriksa ligamen, tendon, dan kerusakan jaringan lunak lainnya.
- Perut dan panggul. MRI dapat digunakan untuk memeriksa organ seperti hati, ginjal, pankreas, rahim, ovarium, dan prostat.
- Pembuluh darah. MRI juga dapat digunakan untuk mendeteksi masalah pada pembuluh darah, termasuk penyumbatan atau aneurisma.
Lalu, jenis penyakit apa saja yang bisa teridentifikasi dengan prosedur MRI? Simak selengkapnya, berikut 5 Penyakit Ini Lebih Mudah Diketahui dengan MRI.
Kapan Perlu Melakukan MRI?
MRI dianjurkan oleh dokter jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan atau jika kamu memerlukan evaluasi lebih lanjut terhadap kondisi medis tertentu.
Beberapa kondisi yang mungkin memerlukan pemeriksaan MRI meliputi:
- Nyeri atau cedera pada otak, sumsum tulang belakang, atau sendi.
- Gangguan neurologis, seperti pusing, kebas, atau kelumpuhan.
- Masalah jantung atau pembuluh darah.
- Kecurigaan kanker atau tumor.
- Gejala penyakit pada organ dalam seperti ginjal atau hati.
- Penyakit inflamasi seperti multiple sclerosis.
Jika kamu merasa perlu pemeriksaan lebih lanjut atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi medis tertentu, MRI dapat menjadi salah satu pilihan yang disarankan oleh dokter.
Bagaimana Prosedur MRI Dilakukan?
Prosedur MRI umumnya tidak menyakitkan dan dilakukan oleh teknisi medis yang terlatih.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur MRI:
- Sebelum prosedur dimulai, kamu akan diminta untuk melepaskan pakaian atau barang-barang pribadi seperti perhiasan yang mengandung logam, karena logam dapat mengganggu proses pemindaian. Selain itu, kamu juga mungkin diminta untuk mengenakan pakaian khusus.
- Kamu akan diminta untuk berbaring di meja pemindaian yang kemudian akan masuk ke dalam mesin MRI. Mesin ini berbentuk tabung besar dengan medan magnet kuat di dalamnya.
- Selama pemindaian, kamu akan diminta untuk tetap diam agar gambar yang dihasilkan jelas dan akurat. Mesin MRI menghasilkan suara keras saat beroperasi, namun tidak ada rasa sakit yang ditimbulkan.
- Waktu pemindaian dapat bervariasi, tergantung pada area yang diperiksa, biasanya antara 20 hingga 60 menit.
- Setelah pemindaian selesai, gambar akan dikirim ke dokter radiologi yang akan menganalisisnya. Hasilnya akan disampaikan kepada dokter pengirim untuk evaluasi lebih lanjut.
Cari tahu selengkapnya, Beginilah Tahapan Proses Pemeriksaan dengan MRI.
Risiko MRI
Secara umum MRI dianggap aman dan tidak memiliki efek samping yang signifikan. Namun, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, seperti:
- Kontraindikasi dengan implan logam. Jika kamu memiliki implan logam seperti pacemaker, pen, atau klip logam di tubuh, MRI mungkin tidak aman karena medan magnet dapat mempengaruhi implan tersebut.
- Kecemasan atau klaustrofobia. Mesin MRI berbentuk tabung yang sempit, kondisi ini mungkin membuat beberapa orang merasa cemas atau terjebak. Dalam kasus seperti ini, dokter dapat memberikan sedatif ringan untuk membantumu merasa lebih rileks selama pemindaian.
- Kontras dekomposisi. Jika kamu memerlukan kontras (zat pewarna) untuk meningkatkan gambar, ada kemungkinan efek samping ringan seperti reaksi alergi, meskipun ini sangat jarang terjadi.
Secara keseluruhan, MRI adalah prosedur yang relatif aman dan tidak menimbulkan risiko besar bagi kebanyakan orang.
Dengan kemampuannya yang sangat detail dalam memeriksa berbagai organ tubuh, MRI membantu dokter membuat diagnosis yang lebih akurat dan merencanakan pengobatan dengan lebih baik.
Meskipun jarang ada risiko, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai kesiapanmu untuk menjalani prosedur MRI.
Dengan informasi yang tepat, MRI dapat menjadi langkah yang sangat efektif dalam merawat kesehatan tubuh.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar MRI, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. MRI Safety and Procedure.
Frequently Asked Questions
Untuk apa pemeriksaan MRI?
Pemeriksaan MRI digunakan untuk mendeteksi dan mendiagnosis berbagai kondisi medis yang berhubungan dengan organ dan jaringan tubuh.
Berapa biaya MRI scan?
Biaya pemeriksaan MRI bervariasi tergantung pada lokasi rumah sakit atau klinik, dan jenis pemeriksaan yang dilakukan. Rata-rata biaya MRI di Indonesia dapat berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp6.000.000, tergantung pada jenis pemeriksaannya.
Apa perbedaan antara CT scan dan MRI?
CT Scan menggunakan sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar tubuh dalam potongan tipis. Biasanya lebih cepat dan efektif untuk mendeteksi cedera tulang atau perdarahan internal.
MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar tubuh. MRI lebih efektif untuk melihat jaringan lunak seperti otak, otot, sendi, dan organ dalam.
Penyakit apa yang harus di MRI?
- Masalah otak dan sumsum tulang belakang (tumor otak, stroke, multiple sclerosis, cedera kepala atau cedera sumsum tulang belakang, Alzheimer).
- Penyakit Pembuluh Darah seperti trombosis atau masalah pembuluh darah.
- Gangguan jantung (penyakit jantung koroner, kelainan struktur jantung, aneurisma atau penyumbatan pembuluh darah).
- Kanker (otak, payudara, prostat, hati, dan ginjal).
- Cedera pada sendi, otot, dan tulang.
- Penyakit organ dalam seperti hati, jantung, pankreas, usus.