
DAFTAR ISI:
- Pengertian Multiple Sclerosis
- Penyebab Multiple sclerosis
- Faktor Risiko Multiple Sclerosis
- Gejala Multiple Sclerosis
- Diagnosis Multiple Sclerosis
- Pengobatan Multiple Sclerosis
- Komplikasi Multiple Sclerosis
- Pencegahan Multiple Sclerosis
- Kapan Harus Ke Dokter?
- Kesimpulan
Pengertian Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun kronis yang menyerang sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang mielin, yaitu lapisan pelindung yang mengelilingi serabut saraf.
Kerusakan pada mielin ini menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Proses ini menyebabkan peradangan dan pembentukan lesi (bekas luka) pada otak dan sumsum tulang belakang.
Akibatnya, impuls saraf melambat atau terblokir, menyebabkan berbagai gejala neurologis. Tingkat keparahan MS bervariasi secara signifikan dari orang ke orang.
Beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan, sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan yang lebih signifikan dalam mobilitas dan fungsi tubuh lainnya.
Penyebab Multiple Sclerosis
Belum diketahui secara pasti mengapa multiple sclerosis berkembang pada beberapa orang. Diduga faktor genetik dan lingkungan juga berpengaruh.
Terdapat empat jenis multiple sclerosis:
1. Clinically isolated syndrome
Kondisi ini merupakan episode pertama tunggal, dengan gejala yang berlangsung setidaknya 24 jam. Jika episode lain terjadi di kemudian hari, dokter mungkin mendiagnosis multiple sclerosis yang kambuh.
2. Relapse Remitting MS (RRMS)
Ini adalah jenis multiple sclerosis yang paling umum. Sekitar 85 persen orang dengan kondisi ini awalnya didiagnosis dengan RRMS.
Kondisi ini melibatkan episode gejala baru atau meningkat, diikuti oleh periode remisi (gejala hilang sebagian atau seluruhnya).
3. Multiple Sclerosis Progresif Primer
Gejala memburuk secara progresif, tanpa kekambuhan atau remisi dini.
Beberapa orang mungkin mengalami gejala masa stabilitas dan periode ketika gejala memburuk dan kemudian menjadi lebih baik.
Sekitar 15 persen orang dengan multiple sclerosis memiliki tipe ini.
4. Multiple Sclerosis Progresif Sekunder
Pada awalnya, seseorang akan mengalami episode kekambuhan dan membaik sementara, tapi kemudian penyakit akan mulai berkembang dengan cukup parah.
Faktor Risiko Multiple Sclerosis
Faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena multiple sclerosis:
- Usia. Penyakit ini bisa terjadi pada semua usia, tapi onset biasanya terjadi sekitar usia 20 hingga 40 tahun.
- Jenis kelamin. Wanita dua hingga tiga kali lebih berisiko dibandingkan dengan pria.
- Riwayat keluarga. Jika salah satu orangtua atau saudara mengidap multiple sclerosis, maka kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
- Infeksi tertentu. Berbagai virus dikaitkan dengan multiple sclerosis.
- Vitamin D. Memiliki kadar vitamin D rendah dan paparan sinar matahari yang rendah berkaitan dengan risiko multiple sclerosis yang lebih besar.
- Penyakit autoimun tertentu.
- Merokok.
Gejala Multiple Sclerosis
Tanda dan gejala multiple sclerosis mungkin bisa berbeda pada setiap pengidap. Hal tersebut tergantung pada lokasi serabut saraf yang terkena.
Gejala yang sering mempengaruhi gerakan, seperti:
- Mati rasa atau kelemahan pada satu atau lebih anggota badan, yang biasanya terjadi pada satu sisi tubuh pada suatu waktu.
- Sensasi tersengat listrik yang terjadi pada gerakan leher tertentu. Terutama saat menekuk leher ke depan.
- Tremor, kurang koordinasi atau gaya berjalan goyah.
Masalah penglihatan juga umum terjadi, termasuk:
- Kehilangan penglihatan sebagian atau seluruhnya. Biasanya pada satu mata pada satu waktu. Sering kali disertai rasa sakit saat gerakan mata.
- Penglihatan ganda berkepanjangan.
- Penglihatan kabur.
Gejala multiple sclerosis juga dapat mencakup:
- Bicara cadel.
- Kelelahan.
- Pusing.
- Kesemutan atau nyeri di bagian tubuh.
- Kesemutan atau nyeri di bagian tubuh.
- Masalah dengan fungsi seksual, usus, dan kandung kemih.
Diagnosis Multiple Sclerosis
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis sebagai diagnosis awal. Tidak ada pemeriksaan tunggal yang dapat mengkonfirmasi diagnosis, jadi dokter akan menggunakan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan berupa:
- MRI otak dan sumsum tulang belakang.
- Analisis cairan tulang belakang, yang dapat mengidentifikasi antibodi yang menunjukkan infeksi sebelumnya.
- Pemeriksaan lainnya yang dapat mengukur aktivitas listrik sebagai respons terhadap rangsangan.
Seseorang mungkin memerlukan lebih banyak tes di kemudian hari untuk memeriksa perubahan lebih lanjut.
Cari tahu juga, Kapan Pengidap Multiple Sclerosis Perlu Menemui Dokter Spesialis?
Pengobatan Multiple Sclerosis
Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan multiple sclerosis. Perawatan berfokus pada pengelolaan gejala, mengurangi kekambuhan, dan memperlambat perkembangan penyakit.
Adapun rencana perawatan komprehensif mungkin termasuk:
- Terapi
Beberapa obat jangka panjang diberikan untuk mengurangi kekambuhan. Terapi obat dapat memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah pembentukan lebih baru di otak dan sumsum tulang belakang.
- Manajemen kambuh
Jika seseorang mengalami serangan parah, ahli saraf akan merekomendasikan kortikosteroid dosis tinggi. Obat dapat dengan cepat mengurangi peradangan dan memperlambat kerusakan pada myelin.
- Rehabilitas fisik
Multiple sclerosis dapat mempengaruhi fungsi fisik. Tetap bugar dan kuat secara fisik akan membantu mempertahankan mobilitas.
- Konseling kesehatan mental
Mengatasi kondisi kronis dapat menjadi tantangan dan memengaruhi suasana hati dan ingatan. Mendapatkan dukungan emosional merupakan bagian penting dalam mengelola penyakit.
Catat, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Perawatan Multiple Sclerosis.
Komplikasi Multiple Sclerosis
Orang dengan multiple sclerosis juga dapat mengalami komplikasi:
- Kekakuan atau kejang otot.
- Kelumpuhan, biasanya di kaki.
- Masalah dengan kandung kemih, usus, atau fungsi seksual.
- Perubahan mental, seperti pelupa atau perubahan suasana hati.
- Depresi.
- Epilepsi.
Pencegahan Multiple Sclerosis
Perubahan gaya hidup dapat mencegah dan memperbaiki kondisi pengidap. Misalnya dengan:
- Mempertahankan kadar vitamin D yang sehat: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat meningkatkan risiko MS. Bicaralah dengan dokter tentang cara mempertahankan kadar vitamin D yang sehat.
- Tidak merokok: Merokok telah dikaitkan dengan peningkatan risiko MS.
- Mengelola stres: Stres dapat memperburuk gejala MS. Penting untuk menemukan cara yang sehat untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu di alam.
Butuh perawatan untuk kondisi multiple slerosis? Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Perawatan Multiple Sclerosis.
Kapan Harus Ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala yang mengkhawatirkan, seperti:
- Kelemahan atau mati rasa pada satu atau lebih anggota badan.
- Penglihatan ganda atau kehilangan penglihatan.
- Kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan.
- Masalah dengan kontrol kandung kemih atau usus.
Kesimpulan
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit kompleks yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang.
Dengan pemahaman yang baik tentang MS, pengobatan yang tepat, dan dukungan yang memadai, orang dengan MS dapat menjalani hidup yang aktif dan bermakna.
Kapan pun kamu mengetahui memiliki faktor risiko, mengalami gejala multiple sclerosis, atau gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat!

Kadang mencari obat atau produk kesehatan saat mendesak memang bikin repot. Harus keluar rumah, mencari apotek terdekat, bahkan belum tentu produknya tersedia.
Nah, sekarang kamu nggak perlu khawatir lagi.
Melalui Apotek Online Halodoc, kamu bisa mendapatkan obat, vitamin, hingga kebutuhan kesehatan keluarga kapan saja.
Produknya dijamin 100% asli dan tepercaya. Kamu tidak perlu repot keluar rumah, karena produk akan diantar langsung dari apotek terdekat hanya dalam waktu 1 jam.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!


