Artikel
halodoc-banner
  • Beranda
  • Artikel
  • Aplikasi
  • Riwayat
MENU
close
BerandaArtikelObat & VitaminTanya DokterRumah SakitJanji MedisAplikasiRiwayat
  • twitter-icon
  • facebook-icon
  • instagram-icon
  • youtube-icon
playstore-image
appstore-image
search
Home
Kesehatan
Multiple Sclerosis
search
close

Multiple Sclerosis

Ditinjau oleh 
dr. Fadhli Rizal Makarim
 
undefinedundefined

Multiple sclerosis adalah penyakit yang berpotensi melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang atau sistem saraf pusat. Pada penyakit ini, sistem kekebalan menyerang dirinya sendiri hingga menyebabkan masalah komunikasi antara otak dan seluruh tubuh. Pada akhirnya, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kerusakan saraf. 

Tanda dan gejala dari kondisi ini sangat bervariasi dan tergantung pada jumlah kerusakan saraf dan saraf mana yang terpengaruh. Beberapa pengidap yang mengalami kondisi parah mungkin kehilangan kemampuan untuk berjalan secara mandiri. Sementara itu, beberapa pengidap lainnya mungkin mengalami pengurangan gejala lama tanpa gejala baru. 

Penyebab Multiple Sclerosis

Penyebab multiple sclerosis belum diketahui sepenuhnya. Penyakit ini dianggap sebagai penyakit autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Dalam kasus multiple sclerosis, kerusakan sistem kekebalan ini menghancurkan zat lemak yang melapisi dan melindungi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang (mielin).

Mielin dapat diibaratkan sebagai lapisan isolasi saraf. Ketika mielin rusak dan serat saraf terbuka, pesan yang berjalan di sepanjang serat saraf dapat melambat atau diblokir. Belum diketahui secara pasti mengapa multiple sclerosis berkembang pada beberapa orang. Diduga faktor genetik dan lingkungan juga berpengaruh.

Terdapat empat jenis multiple sclerosis:

  1. Clinically isolated syndrome 

Kondisi ini merupakan episode pertama tunggal, dengan gejala yang berlangsung setidaknya 24 jam. Jika episode lain terjadi di kemudian hari, dokter mungkin mendiagnosis multiple sclerosis yang kambuh.

  1. Relapse Remitting MS (RRMS)

Ini adalah jenis multiple sclerosis yang paling umum. Sekitar 85 persen orang dengan kondisi ini awalnya didiagnosis dengan RRMS. Kondisi ini melibatkan episode gejala baru atau meningkat, diikuti oleh periode remisi (gejala hilang sebagian atau seluruhnya).

  1. Multiple Sclerosis Progresif Primer

Gejala memburuk secara progresif, tanpa kekambuhan atau remisi dini. Beberapa orang mungkin mengalami gejala masa stabilitas dan periode ketika gejala memburuk dan kemudian menjadi lebih baik. Sekitar 15 persen orang dengan multiple sclerosis memiliki tipe ini.

  1. Multiple Sclerosis Progresif Sekunder

Pada awalnya, seseorang akan mengalami episode kekambuhan dan membaik sementara, tapi kemudian penyakit akan mulai berkembang dengan cukup parah.

Faktor Risiko Multiple Sclerosis

Faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena multiple sclerosis:

  • Usia. Penyakit ini bisa terjadi pada semua usia, tapi onset biasanya terjadi sekitar usia 20 hingga 40 tahun. 
  • Jenis kelamin. Wanita dua hingga tiga kali lebih berisiko dibandingkan dengan pria.
  • Riwayat keluarga. Jika salah satu orangtua atau saudara mengidap multiple sclerosis, maka kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. 
  • Infeksi tertentu. Berbagai virus dikaitkan dengan multiple sclerosis.
  • VItamin D. Memiliki kadar vitamin D rendah dan paparan sinar matahari yang rendah berkaitan dengan risiko multiple sclerosis yang lebih besar.
  • Penyakit autoimun tertentu.
  • Merokok.

Gejala Multiple Sclerosis

Tanda dan gejala multiple sclerosis mungkin bisa berbeda pada setiap pengidap. Hal tersebut tergantung pada lokasi serabut saraf yang terkena. Gejala yang sering mempengaruhi gerakan, seperti:

  • Mati rasa atau kelemahan pada satu atau lebih anggota badan, yang biasanya terjadi pada satu sisi tubuh pada suatu waktu.
  • Sensasi tersengat listrik yang terjadi pada gerakan leher tertentu. Terutama saat menekuk leher ke depan.
  • Tremor, kurang koordinasi atau gaya berjalan goyah.

Masalah penglihatan juga umum terjadi, termasuk:

  • Kehilangan penglihatan sebagian atau seluruhnya. Biasanya pada satu mata pada satu waktu. Sering kali disertai rasa sakit saat gerakan mata.
  • Penglihatan ganda berkepanjangan.
  • Penglihatan kabur.

Gejala multiple sclerosis juga dapat mencakup:

  • Bicara cadel.
  • Kelelahan.
  • Pusing.
  • Kesemutan atau nyeri di bagian tubuh.
  • Kesemutan atau nyeri di bagian tubuh.
  • Masalah dengan fungsi seksual, usus, dan kandung kemih.

Diagnosis Multiple Sclerosis

Seorang dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis sebagai diagnosis awal. Tidak ada pemeriksaan tunggal yang dapat mengkonfirmasi diagnosis, jadi dokter akan menggunakan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan berupa:

  • MRI otak dan sumsum tulang belakang.
  • Analisis cairan tulang belakang, yang dapat mengidentifikasi antibodi yang menunjukkan infeksi sebelumnya.
  • Pemeriksaan lainnya yang dapat mengukur aktivitas listrik sebagai respons terhadap rangsangan.

Seseorang mungkin memerlukan lebih banyak tes di kemudian hari untuk memeriksa perubahan lebih lanjut.

Pengobatan Multiple Sclerosis

Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan multiple sclerosis. Perawatan berfokus pada pengelolaan gejala, mengurangi kekambuhan, dan memperlambat perkembangan penyakit. Adapun rencana perawatan komprehensif mungkin termasuk:

  • Terapi

Beberapa obat jangka panjang diberikan untuk mengurangi kekambuhan. Terapi obat dapat memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah pembentukan lebih baru di otak dan sumsum tulang belakang.

  • Manajemen kambuh

Jika seseorang mengalami serangan parah, ahli saraf akan merekomendasikan kortikosteroid dosis tinggi. Obat dapat dengan cepat mengurangi peradangan dan memperlambat kerusakan pada myelin.

  • Rehabilitas fisik.

Multiple sclerosis dapat mempengaruhi fungsi fisik. Tetap bugar dan kuat secara fisik akan membantu mempertahankan mobilitas.

  • Konseling kesehatan mental

Mengatasi kondisi kronis dapat menjadi tantangan dan memengaruhi suasana hati dan ingatan. Mendapatkan dukungan emosional merupakan bagian penting dalam mengelola penyakit.

Komplikasi Multiple Sclerosis

Orang dengan multiple sclerosis juga dapat mengalami komplikasi:

  • Kekakuan atau kejang otot.
  • Kelumpuhan, biasanya di kaki.
  • Masalah dengan kandung kemih, usus, atau fungsi seksual.
  • Perubahan mental, seperti pelupa atau perubahan suasana hati.
  • Depresi.
  • Epilepsi.

Pencegahan Multiple Sclerosis

Perubahan gaya hidup dapat mencegah dan memperbaiki kondisi pengidap. Misalnya dengan:

  • Mengonsumsi makanan yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Mengelola stres.
  • Tidak merokok dan membatasi asupan alkohol.

Kapan Harus Ke Dokter?

Kapan pun kamu mengetahui memiliki faktor risiko, mengalami gejala multiple sclerosis, atau gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera dapatkan pemeriksaan dokter. Kamu bisa membuat janji medis di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Multiple sclerosis
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Multiple Sclerosis (MS)
Medical News Today. Diakses pada 2022. Multiple sclerosis: What you need to know

Topik Terkini

Lihat Semua

Artikel Terkait

Kapan Pengidap Multiple Sclerosis Perlu Menemui Dokter Spesialis?
Kapan Pengidap Multiple Sclerosis Perlu Menemui Dokter Spesialis?
Multiple Sclerosis
Alasan Multiple Sclerosis Bisa Picu Vertigo
Alasan Multiple Sclerosis Bisa Picu Vertigo
Multiple Sclerosis
Ini Alasan Pengidap Multiple Sclerosis Bisa Idap Parestesia
Ini Alasan Pengidap Multiple Sclerosis Bisa Idap Parestesia
Multiple Sclerosis
Waspada, Neuralgia Trigeminal Disebabkan Multiple Sclerosis
Waspada, Neuralgia Trigeminal Disebabkan Multiple Sclerosis
Multiple Sclerosis
4 Makanan yang Dianjurkan untuk Dikonsumsi Pengidap Multiple Sclerosis
4 Makanan yang Dianjurkan untuk Dikonsumsi Pengidap Multiple Sclerosis
Multiple Sclerosis
Aktris Selma Blair Alami Multiple Sclerosis, Ini Penanganannya
Aktris Selma Blair Alami Multiple Sclerosis, Ini Penanganannya
Multiple Sclerosis
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp