halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Onychomicosis (Jamur Kuku)

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Onychomicosis

Onychomicosis adalah infeksi jamur pada lempeng kuku, dasar kuku atau keduanya. Infeksi ini memang sering terjadi dan diperkirakan menyebabkan sekitar setengah dari semua penyakit kuku. Onychomicosis menular melalui kontak kulit langsung ke kulit, tetapi lebih sering menyebar melalui sel kulit mati yang terinfeksi atau kuku dan benda-benda yang terkontaminasi jamur. Kuku kaki 10 kali lebih sering terinfeksi daripada kuku jari tangan.

Onychomicosis awalnya muncul sebagai bintik putih atau kuning di bawah ujung kuku atau kuku jari kaki. Saat infeksi semakin dalam, onychomicosis  dapat menyebabkan kuku berubah warna, menebal dan hancur di bagian tepinya. Kondisi Ini dapat mempengaruhi beberapa kuku.

Penyebab Onychomicosis

Onychomicosis disebabkan oleh dermatofita yang dikenal sebagai tinea unguium. Dermatofit yang terlibat termasuk Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes T. soudanense, T. tonsurans, Epidermophyton floccosum.  Non-dermatofit yang terlibat sebagai penyebab onychomicosis adalah Hendersonula toruloidea dan Scytalidium hyalinum, Aspergillus sp, Acremonium sp, Fusarium oxysporum, Scopulariopsis brevicaulis dan spesies candida yang terlibat terutama pada orang dengan penurunan daya tahan tubuh (misal HIV) adalah C. albicans.

 

Faktor Risiko Onychomicosis

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko onychomicosis:

  • Usia lanjut. 
  • Berkeringat banyak.
  • Adanya cedera pada kuku atau psoriasis.
  • Memakai sepatu yang sempit.
  • Melakukan olahraga seperti berlari atau berenang.
  • Sering berjalan tanpa alas kaki di area umum yang lembab, seperti kamar mandi, kolam renang atau gym.
  • Riwayat infeksi jamur di tempat lain di tubuh.
  • Orang dengan daya tahan tubuh yang lemah (termasuk diabetes).

 

Gejala Onychomicosis

Terdapat beberapa tipe gejala penyakit ini. Subtipe klinis yang paling umum dari Onychomicosis  adalah Onychomicosis subungual lateral distal (DSLO). Pada kondisi ini ujung kuku menebal dan rapuh. Pada tipe  Onychomicosis  dangkal putih (SWO) terdapat seperti tumpukan kapur  putih pada permukaan lempeng kuku yang terkena.

Pada Onychomicosis subungual proksimal (PSO) terjadi kerusakan pada bantalan kuku. Tipe ini sering kali dikaitkan dengan AIDS dan mungkin menyebar ke dalam darah. Adapun Onychomicosis dystropik total (TD) memiliki ciri bentuk penebalan kulit di bawah kuku hingga lempeng kuku hancur yang abnormal dan kuku terangkat.

Diagnosis Onychomicosis

Dokter mendiagnosis onychomicosis dengan memeriksa kuku pengidap. Jika diperlukan, dokter akan menggunting kuku untuk mengambil sampel kuku dan melakukan tes deteksi adanya jamur pada serpihan kuku di laboratorium, seperti tes dengan KOH atau kultur jamur.

Pengobatan Onychomicosis

Onychomicosis cukup sulit disembuhkan. Beberapa metode pengobatan sejauh ini yang dikenal antara lain:

  • Mengoleskan obat antijamur sintetis yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Oleskan sekali setiap hari ke kuku yang terkena dan ke bagian bawah kuku.  Efek samping yang mungkin terjadi diantaranya kemerahan pada kuku, sensasi terbakar, perubahan bentuk kuku, kuku jari kaki tumbuh ke dalam, perubahan warna kuku.
  • Menggunakan obat antijamur oral. Beberapa obat antijamur yang dapat diminum bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk onychomicosis. Namun, obat-obatan ini dapat memberi efek samping diantaranya mual muntah, gangguan pencernaan dan juga memerlukan fungsi liver dan ginjal yang baik.
  • Cat kuku antijamur. Dokter mungkin juga akan meresepkan cat kuku antijamur yang disebut ciclopirox (Penlac). Pengidap bisa mengecatnya pada kuku yang terinfeksi dan kulit di sekitarnya sekali sehari.
  • Krim kuku obat. Dokter juga bisa meresepkan krim antijamur, yang digunakan dengan cara digosokkan ke kuku yang terinfeksi setelah direndam. Krim ini dapat bekerja lebih baik ketika kuku dalam kondisi lunak. Ini membantu obat menembus permukaan kuku yang keras ke jamur di bawahnya.

Penanganan berupa tindakan juga dapat dilakukan dokter diantaranya:

  • Operasi pencabutan kuku.  Prosedur ini bisa dilakukan jika tidak ada respon pada pengobatan.
  • Terapi laser dan fotodinamik. Terapi jenis ini tidak banyak tersedia dan mahal. Terapi fotodinamik juga masih memerlukan evaluasi.

Komplikasi Onychomicosis

Pada kasus yang parah, onychomicosis bisa terasa menyakitkan dan menyebabkan kerusakan permanen pada kuku. Hal itu bisa menyebabkan infeksi serius lainnya yang menyebar ke luar kaki bila pengidap memiliki sistem kekebalan yang lemah akibat pengobatan, diabetes, atau kondisi lainnya.

Bila pengidap memiliki diabetes, ia mungkin mengalami penurunan sirkulasi darah dan suplai saraf di kaki. Ia juga berisiko lebih besar terkena infeksi kulit bakteri (selulitis). Jadi, setiap cedera kecil pada kaki, termasuk infeksi jamur kuku, bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Segera temui dokter bila mengidap diabetes dan mengalami gejala onychomicosis .

Pencegahan Onychomicosis

Berikut cara pencegahan onychomicosis yang bisa dilakukan:

  • Jaga tangan dan kaki  bersih dan kering.
  • Gunting kuku jari tangan dan kuku jari pendek dan jagalah agar tetap bersih.
  • Jangan berjalan tanpa alas kaki di area seperti toilet umum.
  • Jangan berbagi gunting kuku dengan orang lain.
  • Ketika mengunjungi salon kuku, pilih salon yang bersih. Pastikan salon mensterilkan instrumennya (gunting kuku, gunting, dll.) setelah setiap penggunaan atau dapat membawanya sendiri

 

Kapan Harus ke Dokter?

Temui dokter bila langkah-langkah perawatan diri di rumah tidak membantu dan kuku semakin berubah warna, menebal atau berubah bentuk. Kamu juga dianjurkan untuk menemui dokter bila mengidap diabetes dan mencurigai bahwa kamu terkena jamur kuku. 

Bila tidak yakin mengenai gejala yang kamu alami, tanya dokter saja melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter Halodoc bisa membantu memberi diagnosis awal dan saran kesehatan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
NCBI. Diakses pada 2022. Onychomycosis: Pathogenesis, Diagnosis, and Management
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Nail fungus
Diperbarui pada 13 Juni 2022

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp