halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Osteoartritis

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

Pengertian Osteoartritis

Osteoartritis (OA) atau yang dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.

Osteoartritis terdiri atas osteoartritis primer yang dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi, dan osteoartritis sekunder yang disebabkan oleh trauma tropisme atau cedera.

Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun. Bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi pria bisa terkena pada usia yang lebih muda.

Gejala Osteoartritis

Gejala dari OA umumnya timbul secara bertahap. Pada fase awal, gejala yang timbul dapat berupa kekakuan atau rasa nyeri pada sendi. Seringkali gejala-gejala tersebut timbul setelah melakukan aktivitas yang berat atau ketidakaktifan dalam waktu lama.

Seiring berjalannya waktu, OA dapat menjadi lebih parah yang ditandai dengan memburuknya nyeri setiap kali penyakit tersebut kambuh. Selain rasa kaku dan rasa nyeri, pengidap juga mungkin mengalami kemerahan, hilangnya fleksibilitas, dan sensasi gesekan.

Apabila tidak ditangani dengan baik, nyeri dapat mengakibatkan pengidap sulit berjalan, tidur, menaiki tangga, ataupun beraktivitas sehari-hari.

Studi menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen orang dewasa yang berusia 70 tahun terbukti mengidap osteoartritis tangan melalui pemeriksaan sinar X. Sedangkan kurang dari 30 persen pengidap  osteoartritis berusia di bawah 55 tahun.

Usia merupakan faktor risiko yang paling signifikan. Selain usia, faktor lainnya seperti jenis kelamin perempuan dan riwayat keluarga juga bisa meningkatkan risiko terkena osteoartritis.

Faktor Risiko Osteoartritis

Beberapa faktor risiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:

  • Wanita berusia lebih dari 45 tahun.
  • Kelebihan berat badan.
  • Sering melakukan aktivitas fisik secara berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar.
  • Mengidap kelemahan otot paha.
  • Pernah mengalami patah tulang di sekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat.

Penyebab Osteoartritis

Penyebab OA yang utama adalah rusaknya tulang rawan yang melindungi persendian. Saat tulang rawan rusak, sendi tidak lagi bisa meluncur dengan lancar pada saat bergerak sehingga menyebabkan rasa nyeri, peradangan, serta pergerakan yang terbatas. Meskipun dunia kedokteran sudah mengalami banyak perkembangan, tapi penyebab dari kerusakan ini tetap saja masih belum diketahui.

Diagnosis Osteoartritis

Dokter mendiagnosis osteoartritis dengan cara mengumpulkan informasi mengenai gejala-gejala yang dirasakan oleh pengidapnya. Selain itu, gambaran klinis dan radiografi juga perlu dilakukan.

Berikut beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk mendukung proses penentuan diagnosis osteoartritis, antara lain:

  • Pemeriksaan laboratorium osteoartritis.
  • Foto polos sendi (rontgen).
  • Pemeriksaan cairan sendi.
  • Pemeriksaan artroskopi.

Pengobatan Osteoartritis dan Efek Sampingnya

Rasa nyeri yang dialami oleh pengidap bisa dikurangi dengan berbagai macam cara seperti pengompresan atau penyuntikan cairan kental yang melumasi sendi-sendi tubuh sehingga mudah untuk bergerak.

Walaupun prosedur penyuntikan cairan tersebut cukup mahal, tapi cara ini sangat bermanfaat untuk mencegah kondisi pengidap bertambah parah.

Pasalnya, bila kondisi pengidap sudah parah, maka harus dilakukan penggantian sendi dengan sendi sintetis yang membutuhkan biaya yang lebih mahal lagi.

Sebagian pengidap perlu beristirahat selama beberapa bulan setelah disuntik. Sayangnya, penyuntikan ini harus dilakukan secara berkala sekitar setahun sekali.

Pada kasus yang serius, pengidap perlu menggunakan alat bantu seperti tongkat atau perangkat mekanik tubuh lainnya untuk berdiri. Pengidap juga bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi perasaan nyeri yang dialami.

Selain itu, bila ingin berolahraga, pengidap hanya boleh melakukan aktivitas olahraga yang terstruktur dengan arahan dari fisioterapi. Pada kasus yang lebih serius, dokter dapat menyarankan untuk melakukan pembedahan untuk perbaikan atau penggantian sendi.

Pencegahan Osteoartritis

Pencegahan osteoartritis yang utama adalah dengan  mengubah gaya hidup. Bila kamu memiliki berat badan berlebih, maka berat badan harus diturunkan dengan cara berolahraga.

Tapi ingat, hindari berolahraga secara berlebihan yang high-impact, misalnya senam high-impact dan lari jarak jauh. Pengidap disarankan melakukan olahraga yang tidak banyak membebani lutut, seperti berenang dan bermain sepeda statis.

Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter kapan dan di mana saja. Praktis tanpa perlu keluar rumah, kamu bisa berbicara dengan dokter lewat smartphone-mu. Yuk, klik gambar berikut sekarang:

hubungi dokter untuk konsultasikan osteoartritis
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Osteoarthritis Diseases and Conditions.
Diperbarui pada 27 November 2019

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp