
DAFTAR ISI
- Apa Itu Elektroensefalografi (EEG)?
- Tujuan Pemeriksaan EEG
- Kondisi yang Dapat Dideteksi dengan EEG
- Persiapan Sebelum Pemeriksaan EEG
- Prosedur Pemeriksaan EEG
- Risiko Pemeriksaan EEG
- Interpretasi Hasil EEG
- EEG pada Anak-Anak
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Elektroensefalografi (EEG)?
Elektroensefalografi (EEG) adalah tes non-invasif yang digunakan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik di otak.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menempelkan elektroda kecil pada kulit kepala.
Elektroda ini mendeteksi aktivitas listrik yang dihasilkan oleh neuron-neuron di otak dan mengirimkannya ke mesin EEG.
Hasilnya berupa grafik yang menunjukkan pola aktivitas otak, yang disebut gelombang otak.
EEG menjadi alat penting untuk mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi neurologis.
Menurut WHO, EEG merupakan salah satu metode utama dalam mendeteksi epilepsi dan gangguan tidur.
Tujuan Pemeriksaan EEG
Pemeriksaan EEG memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
- Mendiagnosis epilepsi dan jenis kejang lainnya.
- Mendeteksi gangguan tidur, seperti insomnia atau narkolepsi.
- Mengevaluasi cedera kepala.
- Mendiagnosis tumor otak, infeksi, atau kerusakan otak lainnya.
- Memantau aktivitas otak selama operasi otak.
- Menentukan tingkat kesadaran pada pasien koma.
Pahami lebih dalam mengenai Sistem Saraf Manusia – Bagian, Fungsi, dan Gangguan yang bisa terjadi berikut ini.
Kondisi yang Dapat Dideteksi dengan EEG
EEG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi neurologis, termasuk:
- Epilepsi: EEG dapat mengidentifikasi pola aktivitas otak yang abnormal yang terkait dengan kejang.
- Gangguan Tidur: EEG dapat membantu mendiagnosis gangguan tidur seperti insomnia, narkolepsi, dan sleep apnea.
- Cedera Kepala: EEG dapat mengevaluasi kerusakan otak setelah cedera kepala.
- Tumor Otak: EEG dapat membantu mendeteksi adanya tumor otak.
- Ensefalitis: EEG dapat membantu mendiagnosis peradangan otak (ensefalitis).
Persiapan Sebelum Pemeriksaan EEG
Sebelum menjalani pemeriksaan EEG, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan:
- Hindari Kafein: Hindari konsumsi kafein setidaknya 12 jam sebelum pemeriksaan.
- Cuci Rambut: Cuci rambut malam sebelum pemeriksaan dan hindari penggunaan produk rambut seperti gel atau hairspray.
- Informasikan Obat-obatan: Informasikan dokter tentang semua obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
- Tidur Cukup: Usahakan untuk tidur cukup malam sebelum pemeriksaan.
Jika mengalami gejala penyakit saraf, Ini Rekomendasi Dokter Saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi.
Prosedur Pemeriksaan EEG
Berikut adalah tahapan umum dalam prosedur EEG:
- Persiapan: Pasien akan diminta berbaring atau duduk dengan nyaman. Elektroda kecil akan ditempelkan pada kulit kepala menggunakan pasta konduktif.
- Perekaman: Aktivitas otak akan direkam selama sekitar 20-60 menit. Pasien mungkin diminta untuk membuka dan menutup mata, bernapas dalam-dalam, atau melihat lampu yang berkedip-kedip.
- Evaluasi: Setelah perekaman selesai, elektroda akan dilepas dan hasilnya akan dievaluasi oleh dokter spesialis saraf.
Risiko Pemeriksaan EEG
EEG adalah prosedur yang aman dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Risiko yang mungkin terjadi sangat kecil, seperti iritasi kulit ringan di tempat elektroda ditempelkan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, EEG dapat memicu kejang pada pasien dengan epilepsi.
Interpretasi Hasil EEG
Hasil EEG akan diinterpretasikan oleh dokter spesialis saraf. Hasil normal menunjukkan pola aktivitas otak yang normal untuk usia dan kondisi pasien.
Hasil abnormal dapat menunjukkan adanya masalah pada otak, seperti epilepsi, tumor otak, atau gangguan tidur.
EEG pada Anak-Anak
EEG juga dapat dilakukan pada anak-anak untuk mendiagnosis berbagai kondisi neurologis, seperti epilepsi, gangguan perkembangan, dan cedera otak.
Prosedur EEG pada anak-anak serupa dengan prosedur pada orang dewasa.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Kejang berulang
- Kehilangan kesadaran
- Gangguan tidur yang signifikan
- Sakit kepala parah yang tidak membaik dengan obat-obatan
- Perubahan perilaku atau kognitif yang mendadak
Jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mengetahui apakah pemeriksaan EEG diperlukan.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup.
Tunggu apa lagi? Hubungi dokter dengan klik banner di bawah ini!

Diperbarui pada 25 September 2025
Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Electroencephalogram (EEG).
NHS. Diakses pada 2025. Electroencephalogram (EEG).
Web MD. Diakses pada 2025. EEG (Electroencephalogram).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Electroencephalogram (EEG).
FAQ
1. Apakah EEG itu sakit?
Tidak, EEG umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Elektroda hanya merekam aktivitas listrik dan tidak mengirimkan listrik ke otak.
2. Berapa lama prosedur EEG berlangsung?
Prosedur EEG biasanya berlangsung antara 20-60 menit.
3. Apakah saya bisa makan sebelum EEG?
Sebaiknya hindari makan makanan berat sebelum EEG. Tanyakan pada dokter mengenai instruksi spesifik.
4. Apakah saya bisa mengemudi setelah EEG?
Ya, umumnya aman untuk mengemudi setelah EEG, kecuali jika diberikan obat penenang.


