halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
Perdarahan Subarachnoid
search
close
article-ad-placeholderarticle-ad-placeholder

Perdarahan Subarachnoid

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Perdarahan subarachnoid adalah pendarahan di ruang antara otak dan membran di sekitarnya (ruang subarachnoid). Gejala utamanya adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba. Sakit kepala kadang-kadang dikaitkan dengan mual, muntah, dan kehilangan kesadaran singkat.

Perdarahan biasanya terjadi akibat pecahnya tonjolan abnormal pada pembuluh darah (aneurisma) di otak. Terkadang perdarahan disebabkan oleh trauma, jalinan pembuluh darah yang tidak normal di otak (malformasi arteriovenosa), atau pembuluh darah atau masalah kesehatan lainnya.

Perdarahan ini masuk ke dalam kondisi gawat yang mesti ditangani dengan segera. Penanganan yang terlambat bisa berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan koma.

Penyebab Perdarahan Subarachnoid

Sebagian besar kasus perdarahan subarachnoid disebabkan akibat trauma pada bagian kepala. Selain itu, pecahnya aneurisme di otak atau Aneurisma Berry, juga berkaitan erat dengan perdarahan subarachnoid yang terjadi secara tiba-tiba (tanpa trauma kepala).

Aneurisma adalah sebuah kelainan pada pembuluh darah ketika pembuluh darah mengalami pelebaran akibat dindingnya yang lemah. Aneurisme otak ini terbilang sangat serius, sebab ketika pecah dan mengalami perdarahan, penggumpalan darah bisa terjadi dengan sangat cepat. 

Meski bisa terjadi di semua usia, tetapi pecahnya aneurisme paling sering terjadi pada pengidap di usia 40 sampai 65 tahun.

Penyebab lain dari terjadinya Perdarahan subarachnoid, meliputi:

  • Perdarahan akibat malformasi arteri-vena pada otak.
  • Penggunaan obat pengencer darah (pada pasien penyakit jantung).

Faktor Risiko Perdarahan Subarachnoid

Ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya perdarahan subarachnoid, seperti:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Penyakit ginjal polikistik atau penyakit liver.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Infeksi pada otak.
  • Tumor otak.
  • Adanya riwayat perdarahan subarachnoid dalam keluarga.

Gejala Perdarahan Subarachnoid

Seseorang yang mengalami perdarahan subarachnoid bisa mengalami beberapa gejala pada tubuhnya, antara lain:

  • Penurunan kesadaran.
  • Penglihatan ganda.
  • Mual atau muntah.
  • Sakit kepala parah.
  • Kesulitan berbicara.
  • Kelopak mata terkulai.
  • Kebingungan dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Kepekaan terhadap cahaya.
  • Leher kaku.
  • Kejang.

Aneurisma  otak  (yang dapat menyebabkan perdarahan subarachnoid) dapat menyebabkan gejala, seperti:

  • Nyeri di sekitar mata.
  • Perubahan dalam penglihatan.
  • Pupil mengalami dilatasi.
  • Kelemahan atau mati rasa di satu sisi tubuh.
  • Kehilangan pendengaran atau masalah dengan keseimbangan.
  • Kejang.
  • Masalah dengan memori. 

Diagnosis Perdarahan Subarachnoid

Seperti penyakit pada umumnya, di tahap awal dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) untuk mendiagnosis perdarahan subarachnoid. 

Setelah itu, barulah dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti:

  • Pemindaian MRI. Tes ini menggunakan magnet besar, energi frekuensi radio, dan komputer untuk membuat gambar otak yang detail.
  • CT-scan.  Tes ini menggunakan sinar-X dan teknologi komputer untuk membuat gambar horizontal, atau aksial (sering disebut irisan) otak. CT scan lebih detail daripada rontgen umum.
  • Angiogram. Selama tes ini, pewarna disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan kemudian sinar-X diambil untuk mengevaluasi aliran darah yang melaluinya.
  • Ketuk Tulang Belakang.  Dalam tes ini, jarum khusus ditempatkan di punggung bawah, ke dalam kanal tulang belakang. Tekanan di kanal tulang belakang dan otak dapat diukur. Sejumlah kecil cairan serebrospinal dapat dikeluarkan dan dianalisis untuk mengetahui adanya darah. 

Pengobatan Perdarahan Subarachnoid

Perdarahan subarachnoid adalah keadaan darurat medis. Perawatan segera sangat penting untuk membantu mengurangi risiko kerusakan otak permanen. Tujuan utama dari pengobatan perdarahan subarachnoid adalah untuk menghentikan perdarahan. 

Seringkali, dokter mungkin melakukan operasi untuk menempatkan klip kecil di pembuluh darah untuk menghentikan darah bocor ke otak. Beberapa jenis aneurisma dapat diobati dengan koil endovaskular. 

Prosedur ini dilakukan oleh ahli radiologi atau ahli bedah saraf. Ini membutuhkan membuat sayatan kecil di selangkangan dan melewati tabung tipis yang disebut kateter melalui arteri di kaki hingga arteri di kepala yang berdarah. 

Waktu pemulihan dari jenis perawatan ini jauh lebih singkat daripada operasi biasa. Namun, tidak semua aneurisma dapat diobati dengan cara ini. Dokter dapat menentukan apakah prosedur ini bisa dilakukan setelah melakukan angiogram.

Bagian dari pengobatan jangka panjang dari perdarahan subarachnoid adalah dengan mengatasi faktor risiko yang mungkin telah memicu perdarahan. Salah satu faktor risiko yang paling signifikan adalah merokok. Jika memiliki kebiasaan merokok, penting untuk segera berhenti. 

Selain itu, penting juga untuk merawat kondisi yang berkontribusi seperti diabetes, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi. Mempertahankan berat badan yang sehat, dan makan makanan yang seimbang juga dapat mengurangi risiko.

Komplikasi Perdarahan Subarachnoid

Perdarahan subarachnoid yang tak segera ditangani bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Misalnya, hidrosefalus, perdarahan yang berulang, dan menyempitkan pemubuluh darah otak, sehingga menyebabkan stroke hingga koma.

Pencegahan Perdarahan Subarachnoid

Untuk mencegah perdarahan subarachnoid kamu perlu mengidentifikasi ada-tidaknya potensi masalah pada otak. Salah satu caranya bisa dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur. 

Bila ditemukan hipertensi, maka kondisi tersebut harus diatasi. Misalnya, dengan mengonsumsi obat antihipertensi. Selain itu, hindarilah faktor-faktor risiko yang bisa memicu terjadinya perdarahan subarachnoid

Kapan Harus ke Dokter?

Segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala yang tadi dijelaskan. Perdarahan subarachnoid merupakan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan segera.

Namun, jika mengalami keluhan kesehatan apapun, segera download Halodoc untuk membuat janji rumah sakit dan memeriksakan diri.

Referensi:
MedlinePlus. Diakses pada 2022. Subarachnoid hemorrhage.
Healthline. Diakses pada 2022. Subarachnoid Hemorrhage.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Subarachnoid Hemorrhage.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Subarachnoid Hemorrhage (SAH).

Diperbarui pada 29 Juni 2022

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp