Piala Dunia

DAFTAR ISI
- Format Turnamen Piala Dunia
- Peserta Piala Dunia 2026
- Proses Pemilihan dan Tuan Rumah Piala Dunia
- Sejarah Piala Dunia
- Trofi dan Penghargaan Piala Dunia
- Demam Piala Dunia
- Cedera yang Sering dialami Pesepakbola
- Manfaat Menonton Sepakbola
Piala Dunia, ajang perlombaan sepak bola paling bergengsi di tingkat dunia ini memang paling ditunggu oleh penduduk dunia.
Digelar setiap empat tahun sekali di berbagai negara sebagai tuan rumah, piala dunia mempertemukan negara-negara dari lima benua yang ada di dunia.
Oleh sebab itu, tak mengherankan jika penduduk dunia begitu menantikan pertandingan ini.
Format Turnamen Piala Dunia
Sejak edisi pertama pada tahun 1930, turnamen ini telah mengalami beberapa perubahan format untuk meningkatkan kualitas kompetisi dan memberikan kesempatan lebih banyak bagi negara-negara di seluruh dunia untuk berpartisipasi.
Pada edisi pertama, Piala Dunia diikuti oleh 13 tim yang dibagi menjadi empat grup. Seiring berjalannya waktu, jumlah tim peserta meningkat.
Sementara pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, jumlah tim ditambah menjadi 24, dan pada Piala Dunia 1998 di Prancis, jumlah tim peserta menjadi 32. Format ini bertahan hingga Piala Dunia 2022 di Qatar.
Namun, mulai Piala Dunia 2026, format akan berubah menjadi 48 tim peserta yang dibagi menjadi 16 grup, dengan masing-masing grup terdiri dari tiga tim. Setelah fase grup, dua tim teratas dari setiap grup akan melaju ke babak gugur, yang terdiri dari 32 tim.
Perubahan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih banyak bagi negara-negara di seluruh dunia untuk berpartisipasi dan meningkatkan daya saing turnamen.
Peserta Piala Dunia 2026
Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di tiga negara, yaitu Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Ini adalah pertama kalinya Piala Dunia diadakan di tiga negara sekaligus.
Selain itu, Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi pertama yang diikuti oleh 48 tim peserta, meningkat dari 32 tim pada edisi sebelumnya.
Berikut adalah rincian per zona kualifikasi dan beberapa negara yang berpeluang berpartisipasi:
- UEFA (Eropa): 16 tim
Negara-negara seperti Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, dan Portugal diprediksi akan berpartisipasi, asalkan lolos melalui kualifikasi.
- CAF (Afrika): 9 tim
Nigeria, Kamerun, Senegal, dan Ghana.
- CONMEBOL (Amerika Selatan): 6 tim
Brasil, Argentina, Uruguay, dan Kolombia.
- CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia): 6 tim
Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, dan Costa Rica.
- AFC (Asia): 8 tim
Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Australia.
- OFC (Oceania): 1 tim
Negara Selandia Baru berpotensi akan mewakili Oceania.
- Tim Tuan Rumah (Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat): 3 tim
Sebagai tuan rumah, ketiga negara ini otomatis lolos tanpa harus melalui kualifikasi.
Secara keseluruhan, Piala Dunia 2026 akan mencakup lebih banyak negara dengan perubahan format ini, sehingga kesempatan bagi lebih banyak tim dari seluruh dunia untuk ikut serta semakin besar.
Proses Pemilihan dan Tuan Rumah Piala Dunia
Proses pemilihan peserta Piala Dunia dimulai dengan pertandingan kualifikasi yang diadakan oleh masing-masing konfederasi sepak bola di seluruh dunia.
Setiap konfederasi, seperti UEFA untuk Eropa, CONCACAF untuk Amerika Utara, CONMEBOL untuk Amerika Selatan, AFC untuk Asia, CAF untuk Afrika, dan OFC untuk Oceania, mengatur pertandingan-pertandingan kualifikasi di wilayah mereka.
Setiap negara berkompetisi untuk memperebutkan satu tempat di Piala Dunia dengan sistem point-based atau sistem gugur, tergantung pada regulasi tiap konfederasi.
Beberapa negara (seperti tuan rumah) bisa lolos secara otomatis tanpa melewati tahap kualifikasi.
Sementara itu, prosedur pemilihan tuan rumah Piala Dunia FIFA melibatkan beberapa langkah penting untuk memastikan kesiapan negara yang terpilih. Berikut ini langkahnya:
- Negara yang berminat mengajukan kepada FIFA sebagai kandidat
- Menyusun proposal yang mencakup berbagai aspek penting seperti stadion, fasilitas pelatihan, dan transportasi.
- FIFA membentuk komite evaluasi untuk menilai proposal-proposal tersebut.
- Setelah evaluasi selesai, Komite Eksekutif FIFA melakukan pemungutan suara untuk memilih tuan rumah.
Seiring berjalannya waktu, beberapa perubahan telah diterapkan, seperti pada Piala Dunia 2026 yang memungkinkan beberapa negara mengajukan penawaran bersama.
Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan bahwa negara tuan rumah memiliki semua sumber daya untuk menyelenggarakan Piala Dunia dengan sukses.
Sejarah Piala Dunia
Piala Dunia FIFA adalah turnamen sepak bola internasional yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1930.
Sebelum itu, kompetisi internasional seperti Olimpiade dan Kejuaraan Sepak Bola Amerika Selatan telah ada, namun Piala Dunia menjadi turnamen sepak bola dunia yang pertama.
Pada edisi pertama di Uruguay, hanya 13 tim yang berpartisipasi, terdiri dari 7 tim dari Amerika Selatan, 4 dari Eropa, dan 2 dari Amerika Utara.
Seiring berjalannya waktu, jumlah peserta Piala Dunia terus meningkat. Pada tahun 1982, jumlah tim peserta ditambah menjadi 24, dan pada tahun 1998 menjadi 32 tim. Rencana terbaru FIFA adalah menambah jumlah peserta menjadi 48 tim pada Piala Dunia 2026.
Perang Dunia II sempat menghentikan penyelenggaraan Piala Dunia selama 12 tahun. Setelah perang berakhir, turnamen ini kembali digelar pada tahun 1950 di Brasil, menandai kembalinya kompetisi sepak bola internasional terbesar ini.
Kompetisi tersebut menjadi edisi pertama setelah perang dan menyaksikan kembalinya tim-tim besar dari seluruh dunia.
Piala Dunia 1950 juga menjadi sejarah karena tidak ada final tunggal, melainkan sebuah grup terakhir yang menentukan juara, dengan Uruguay akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan Brasil.
Trofi dan Penghargaan Piala Dunia
Piala Dunia FIFA tidak hanya memberikan trofi kepada tim juara, tetapi juga berbagai penghargaan individu yang mengakui prestasi luar biasa selama turnamen.
Berikut ini beberapa penghargaan utama selain trofi juara:
- Bola Emas (Golden Ball): Diberikan kepada pemain terbaik sepanjang turnamen. Lionel Messi menerima penghargaan ini pada Piala Dunia 2022.
- Bola Perak (Silver Ball): Diberikan kepada pemain terbaik kedua dalam turnamen. Kylian Mbappé meraih penghargaan ini pada Piala Dunia 2022.
- Bola Perunggu (Bronze Ball): Diberikan kepada pemain terbaik ketiga dalam turnamen. Luka Modrić menerima penghargaan ini pada Piala Dunia 2022.
- Sepatu Emas (Golden Boot): Diberikan kepada pencetak gol terbanyak sepanjang turnamen. Kylian Mbappé menjadi penerima penghargaan ini pada Piala Dunia 2022.
- Sarung Tangan Emas (Golden Glove): Diberikan kepada kiper terbaik sepanjang turnamen. Emiliano Martínez dari Argentina meraih penghargaan ini pada Piala Dunia 2022.
- Penghargaan Fair Play FIFA: Diberikan kepada tim yang menunjukkan perilaku paling sportif selama turnamen. Tim yang menerima penghargaan ini pada Piala Dunia 2022 adalah tim nasional Inggris.
Penghargaan-penghargaan ini bertujuan untuk mengakui kontribusi individu dan tim dalam menjadikan Piala Dunia sebagai turnamen sepak bola yang kompetitif dan sportif.
Demam Piala Dunia
Ajang sepakbola 4 tahunan ini menjadikan sebuah turnamen yang sayang untuk dilewatkan. Demam sepakbola terjadi dimana-mana, nonton bola bareng kerabat dan teman menjadi sebuah keharusan agar semakin seru. Tak jarang dari mereka rela begadang meski keesokan harinya harus kembali pergi kantor.
Para pecinta sepak bola seakan tak ingin melewatkan setiap pertandingan yang ditayangkan melalui layar kaca. Rasa lelah setelah bekerja dan beraktivitas seharian pun terkalahkan oleh rasa penasaran dan keinginan untuk mendukung tim kesayangan.
Cedera yang Sering dialami Pesepakbola
Setiap olahraga tentunya menyimpan risiko cedera, sekalipun olahraga tersebut dilakukan oleh atlet profesional. Di World Cup 2018 saja, bek kiri Timnas Korea Republic, Joo-Ho Park, mesti keluar dari lapangan akibat cedera yang dialaminya.
Tentunya, bukan cuma Park saja yang mesti menerima kenyataan pahit tersebut. Pasalnya, ada juga beberapa pemain dari Tim lain yang mengalami cedera meski ajang World Cup 2018 baru dimulai.
Lalu, cedera apa sih yang jadi langganan pemain sepak bola?
Cedera Hamstring
Melansir dari laman FIFA, cedera hamstring merupakan cedera yang sering dialami oleh para pemain sepak bola.
Cedera ini merupakan kondisi terpelintirnya otot hamstring, atau bisa juga terjadi robekan. Hamstring sendiri dibagi jadi tiga kelompok otot pada paha bagian belakang.
Enggak cuma dalam sepak bola saja, cedera ini juga sering kok dialami para atlet di cabang olahraga lain di seluruh dunia. Kata ahli, hamstring biasanya terjadi karena gerakan menendang seperti pada pemain sepak bola.
Di luar ajang World Cup 2018, pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pun enggak luput dari cedera yang satu ini. Keduanya mesti absen selama beberapa pekan untuk memulihkan cederanya.
Yang bikin ngeri, cedera ini jadi momok yang menakutkan sebab angka kejadian berulang dari cedera ini sangat tinggi.
Selain itu, waktu yang diperlukan untuk sembuh pun relatif lebih panjang dibandingkan cedera hamstring yang pertama kali.
Cedera ACL
ACL kepanjangan dari ligamen krusiatum anterior, salah satu ligamen penahan persendian lutut.
Di dunia sepak bola, cedera ini biasanya disebabkan oleh kontak langsung seperti tackle dari pemain lawan.
Selain kontak langsung, penyebabnya juga bisa dari non-kontak seperti pergerakan yang cepat dan mendarat dengan posisi yang salah.
Boleh dibilang, cedera ini termasuk momok yang mengerikan bagi pemain sepak bola. Alasannya jelas, masa penyembuhan cedera ACL butuh waktu lama, setidaknya enam bulan.
Artinya, pemain yang mengalami cedera ACL mesti merelakan penampilannya selama setengah musim pertandingan. Selain itu, cedera ini pun juga bisa meredupkan karier sebagai pemain sepak bola, lho.
Cedera Kepala
Dampak trauma pada bagian kepala memang sangat menakutkan. Lihat saja contohnya penjaga gawang Arsenal (Liga Inggris), Petr Cech, yang hingga saat ini tetap menggunakan pelindung kepala.
Padahal, cedera tersebut dialaminya 11 tahun lalu, tepatnya Oktober 2006 saat dirinya masih membela Chelsea (Liga Inggris).
Cedera tersebut didapatnya dari benturan keras dengan lutut pemain lawan. Cech mengaku, saat itu dirinya sudah sangat dekat dengan kematian.
Cedera ini memang amat menakutkan, terlebih lagi pemain bola enggak diwajibkan untuk memakai helm sebagai pelindung kepala seperti pemain hoki es.
Cedera kelapa dalam dunia sepak bola biasanya terjadi akibat benturan sesama pemain, tiang gawang, tanah, ataupun bola. Lalu, apa sih dampak dari cedera kepala?
Kata ahli, cedera ini bisa menyebabkan gegar otak, cedera pada mata, ataupun keretakan tulang tengkorak.
Keseleo
Yang satu ini sih boleh dibilang menjadi cedera yang jadi langganan para pesepak bola.
Kasus terkilir, keseleo, atau sprain yang biasa dikenal dalam dunia medis, bisa terjadi pada sisi luar pergelangan kaki, ketika posisi telapak kaki berubah tiba-tiba ke dalam, atau di sisi dalam karena telapak kaki yang mengarah keluar.
Gejala cedara ini bisa berupa bengkak dan nyeri pada pergelangan kaki.
Bila kamu mengalami cedera ini, selama proses penyembuhan, khususnya dalam dua hari pertama setelah cedera, kamu mesti menghindari hal-hal yang bisa membuat cedera semakin parah. Misalnya, berlari, pijat, atau menghindari susu panas.
Manfaat Menonton Sepakbola
Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan saat menonton sepakbola, antara lain:
Meningkatkan hubungan
Sepakbola adalah olahraga yang dapat menyatukan banyak orang dari berbagai latar belakang. Ada banyak sekali orang yang menonton sepakbola dengan alasan membuat bahagia.
Namun, menonton pertandingan langsung lalu kalah bisa menjadi sesuatu yang negatif.
Membangun Tingkat Kepercayaan Diri
Kamu juga bisa lho membangun tingkat kepercayaan diri karena lebih sering mengobrol dengan seseorang yang tidak dikenal.
Pembahasan tentang pertandingan dan segala hal yang berhubungan dapat menjadi bahasan obrolan.
Mencegah Suasana Hati Menjadi Buruk
Sepakbola dapat membantu untuk meningkatkan suasana hati karena merasa menjadi bagian dari tim. Meski tidak selalu menang, kamu tetap merasa memiliki. Sehingga, suasana hati tetap terjaga karena bertemu juga dengan sesama fans.
Menyehatkan Jantung
Penonton sepakbola yang antusias dapat mengalami peningkatan detak jantung layaknya sedang berjalan cepat. Bahkan saat gol, peningkatan detak jantung mencapai 20 bpm dari rata-rata pertandingan.
Menghilangkan depresi dan kesepian
Menonton acara olahraga dapat menjaga semangat dan optimisme. Tentu hal ini sangat baik untuk menghilangkan perasaan depresi.
Selain itu, saat menonton sepakbola, kamu dapat bertemu banyak orang yang tentu saja menghilangkan perasaan kesepian. Kamu juga bisa mengobrol, berteriak, dan bernyanyi bersama.
Nah, itulah pembahasan tentang Piala Dunia dan sepakbola yang berhubungan dengan kesehatan.
Ada banyak sekali manfaat dari sepakbola untuk kesehatan yang bisa didapatkan hanya dengan menontonnya.
Apa lagi jika kamu melakukannya secara rutin, tentu tubuh menjadi lebih sehat lagi.
Jika memiliki pertanyaan terkait hubungan sepakbola dengan kesehatan, fitur tanya dokter bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban.
Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan dengan penggunaan smartphone di tangan. Gunakan aplikasi Halodoc sekarang juga!