
DAFTAR ISI
- Apa Itu Piracetam?
- Bagaimana Piracetam Bekerja?
- Manfaat Piracetam untuk Kesehatan
- Dosis dan Cara Penggunaan Piracetam
- Efek Samping Piracetam yang Perlu Diperhatikan
- Interaksi Obat Piracetam
- Peringatan dan Perhatian Khusus
- Apakah Piracetam Aman Dikonsumsi Jangka Panjang?
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Apa Itu Piracetam?
Piracetam adalah obat golongan nootropik dan neurotropik yang digunakan untuk mengatasi gangguan kognitif, vertigo, mioklonus kortikal, dan sebagai terapi tambahan untuk disleksia.
Piracetam bekerja di otak dan sistem saraf dengan meningkatkan aliran darah serta oksigen ke otak, terutama ke bagian korteks, yang berperan dalam proses berpikir, persepsi, dan gerakan tubuh.
Piracetam pertama kali dikembangkan sebagai nootropik, yaitu zat yang dipercaya dapat meningkatkan fungsi otak, termasuk memori, konsentrasi, dan proses belajar, terutama pada individu dengan gangguan fungsi otak.
Bagaimana Piracetam Bekerja?
Walau mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, piracetam diduga bekerja melalui beberapa cara:
- Meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak, terutama pada area korteks.
- Modulasi neurotransmiter, seperti asetilkolin dan glutamat, yang penting dalam proses belajar dan memori.
- Efek neuroprotektif, yaitu melindungi sel saraf dari kerusakan.
- Meningkatkan komunikasi antar sel saraf dengan mengubah permeabilitas membran sel.
Manfaat Piracetam untuk Kesehatan
Piracetam digunakan untuk menangani berbagai kondisi berikut:
- Gangguan kognitif: Seperti pada demensia atau penyakit Alzheimer.
- Mioklonus kortikal: Gerakan otot tak sadar akibat gangguan otak.
- Vertigo: Terutama yang berkaitan dengan masalah otak atau sirkulasi darah.
- Disleksia: Sebagai terapi tambahan bersama terapi bicara pada anak usia ≥8 tahun.
Dosis dan Cara Penggunaan Piracetam
Dosis piracetam disesuaikan dengan kondisi medis dan respons pasien. Berikut adalah panduan umumnya:
- Vertigo (dewasa): 2,4–4,8 gram/hari, dibagi dalam 2–3 dosis.
- Gangguan kognitif (dewasa): 1,2–4,8 gram/hari, dibagi dalam 2–4 dosis.
- Mioklonus kortikal (dewasa):
- Dosis awal: 7,2 gram/hari, dibagi dalam 2–3 dosis.
- Dapat ditingkatkan 4,8 gram setiap 3–4 hari, maksimal 24 gram/hari.
- Penurunan dosis dilakukan bertahap jika gejala membaik.
- Disleksia (anak usia 8–13 tahun): 3,2 gram/hari dalam 2 dosis, dikombinasikan dengan terapi bicara.
Piracetam tersedia dalam bentuk kaplet, kapsul, sirup, injeksi, dan infus. Bentuk injeksi hanya diberikan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan.
Ketahui lebih dalam tentang kondisi Apa itu Vertigo? Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.
Cara Menggunakan Piracetam dengan Benar
- Telan kaplet atau kapsul utuh dengan air putih. Jangan dikunyah karena rasanya sangat pahit.
- Bila sulit menelan, minta dokter untuk meresepkan piracetam dalam bentuk sirup.
- Konsumsi secara teratur pada waktu yang sama setiap hari.
- Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba, terutama untuk mioklonus, karena bisa memicu kekambuhan.
- Bila lupa dosis, konsumsi segera jika belum dekat dengan jadwal berikutnya. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat.
Efek Samping Piracetam yang Perlu Diperhatikan
Piracetam umumnya ditoleransi dengan baik. Namun, beberapa efek samping dapat terjadi, antara lain:
Efek samping ringan:
- Mual, muntah
- Pusing, sakit kepala
- Berat badan naik
- Gangguan tidur atau kantuk
- Gelisah, cemas, atau depresi
- Diare
Efek samping serius:
- Reaksi alergi (gatal, ruam, pembengkakan wajah/lidah)
- Gangguan perdarahan, terutama bila digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan
Segera hentikan obat dan hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi atau efek samping yang tidak biasa.
Interaksi Obat Piracetam
Piracetam dapat berinteraksi dengan beberapa obat dan meningkatkan risiko efek samping, seperti:
- Hormon tiroid: Risiko kebingungan, mudah marah, atau gangguan tidur.
- Antiplatelet dan antikoagulan: Meningkatkan risiko perdarahan (misal: aspirin, warfarin).
- Obat antiplatelet lain: Cilostazol, prasugrel, ticlodipine, eptifibatide → efek samping meningkat.
Selalu beri tahu dokter tentang obat, suplemen, atau herbal yang sedang digunakan.
Peringatan dan Perhatian Khusus
Jangan digunakan oleh pengidap:
- Penyakit ginjal berat
- Stroke hemoragik
- Huntington’s Chorea
Hindari penggunaan jika alergi terhadap piracetam atau turunan pyrrolidone.
Informasikan kepada dokter jika sedang menjalani diet rendah garam.
Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi piracetam karena dapat menyebabkan kantuk atau tremor.
Tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui tanpa pengawasan dokter.
Apakah Piracetam Aman Dikonsumsi Jangka Panjang?
Penggunaan jangka panjang sebaiknya dalam pengawasan dokter, karena belum cukup bukti klinis tentang keamanan jangka panjang pada pasien sehat.
Namun, studi menunjukkan bahwa piracetam dapat ditoleransi dengan baik pada pasien dengan gangguan otak ringan hingga sedang.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi ke dokter jika mengalami:
- Ingin menghentikan atau mengganti dosis piracetam
- Efek samping serius atau reaksi alergi
- Gangguan tidur, gelisah berlebihan, atau perdarahan tak wajar
- Tidak ada perbaikan setelah beberapa minggu pengobatan
Kesimpulan
Piracetam adalah obat nootropik yang digunakan untuk mengatasi gangguan otak seperti demensia, vertigo, mioklonus kortikal, dan sebagai terapi tambahan untuk disleksia.
Meski memiliki potensi dalam mendukung fungsi otak, piracetam tetap harus digunakan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter.
Itulah penjelasan seputar piracetam yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait obat ini, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



