
Daftar Isi:
- Apa Itu Radium?
- Perhatian Sebelum Menggunakan Radium
- Dosis dan Aturan Pakai Radium
- Cara Menggunakan Radium dengan Benar
- Cara Menyimpan Radium
- Efek Samping Radium
- Interaksi Radium
- Kontraindikasi Radium
- Kesimpulan
Apa Itu Radium?
Radium merujuk pada penggunaan Radium-223 dichloride, sebuah bentuk radioaktif dari unsur radium yang digunakan dalam terapi kanker, khususnya untuk pasien kanker prostat stadium lanjut yang telah menyebar ke tulang.
- Golongan: Zat radioaktif.
- Kategori: Obat resep.
- Manfaat Forumen: Mengobati kanker prostat metastik yang tidak lagi merespons terapi hormon, mengobati kanker prostat yang telah menyebar ke tulang.
- Dapat digunakan oleh: Dewasa.
- Forumen untuk ibu hamil dan menyusui: Dikontraindikasikan pada ibu hamil dan menyusui karena risiko paparan radiasi terhadap janin dan bayi.
- Bentuk obat: Suntik.
Ketahui informasi lengkap mengenai kanker prostat di artikel berikut: Kanker Prostat – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
Perhatian Sebelum Menggunakan Radium
Sebelum menggunakan Radium, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, karena ini adalah terapi radioaktif yang serius:
- Jangan digunakan jika kanker telah menyebar ke organ lain (seperti hati atau paru-paru), karena obat ini hanya efektif untuk metastasis tulang.
- Dilarang keras untuk wanita hamil atau menyusui.
- Tes darah sebelum dan selama pengobatan.
- Perhatikan efek samping penggunaan obat.
- Harus hati-hati jika digunakan bersama obat kemoterapi, kortikosteroid, atau terapi hormon kanker.
- Beritahukan semua obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi kepada dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Radium
Radium-223 digunakan hanya dalam pengawasan tenaga medis khusus, seperti dokter onkologi nuklir, dan tidak tersedia untuk penggunaan mandiri.
- Dosis umum: 55 kilo becquerel per kg BB.
- Disuntikan ke pembuluh darah vena, 4 minggu sekali sebanyak 6 kali suntikkan.
Penyebab Kanker Prostat
1. Faktor usia, terutama di atas 50 tahun.
2. Faktor genetik dan riwayat keluarga.
3. Pola makan tidak sehat.
4. Obesitas.
5. Paparan hormon testosteron tinggi.
6. Paparan zat kimia atau lingkungan.
Cara Menggunakan Radium dengan Benar
Karena mengandung bahan radioaktif, penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional di fasilitas yang memiliki izin khusus
Penggunaan yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan efek terapi dan meminimalkan risiko bagi pasien maupun orang di sekitarnya. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui:
- Hanya diberikan oleh tenaga medis khusus.
- Diberikan setiap 4 minggu sekali, sebanyak 6 kali dosis maksimal.
- Pemeriksaan sel darah merah, putih, dan trombosit untuk memastikan tubuh siap menerima terapi.
- Setelah injeksi, pasien harus mengikuti panduan pengelolaan limbah biologis dan kebersihan pribadi sesuai protokol pengobatan radioaktif untuk meminimalkan paparan radiasi terhadap orang lain.
- Batasi kontak fisik dekat (<1 meter) dengan anak-anak dan wanita hamil selama beberapa hari pertama setelah injeksi, sesuai petunjuk dokter dan protokol terapi radionuklida.
- Laporkan efek samping yang dialami dengan segera agar dokter bisa menilai apakah terapi bisa dilanjutkan atau perlu penyesuaian.
Kenali perbedaan Kanker Prostat dan Prostatitis.
Cara Menyimpan Radium
Berikut ini cara menyimpan radium:
- Radium Ra 223 dichloride tidak disimpan di rumah pasien, melainkan di fasilitas kesehatan yang memiliki izin pengelolaan obat radioaktif.
- Penyimpanan dilakukan dalam wadah khusus dengan pengawasan ketat agar tetap aman dan sesuai standar radiasi.
Efek Samping Radium
Meskipun efektif dalam memperlambat perkembangan kanker dan mengurangi nyeri tulang, obat ini tetap memiliki potensi efek samping karena sifat radioaktifnya dan dampaknya terhadap sel tubuh lainnya, terutama sel darah. Efek sampingnya berupa:
- Sesak napas.
- Anemia.
- Rasa lelah berlebih.
- Dehidrasi.
- Tinja berwarna hitam atau berdarah.
- Pusing.
- Ingin pingsan.
- Mudah memar.
- Mimisan.
- Perdarahan yang tidak wajar.
- Demam atau menggigil.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Bengkak pada lengan dan kaki.
Cari tahu lebih lanjut, Ini 5 Rekomendasi Obat Prostat yang Ampuh di Apotek.
Interaksi Radium
Karena sifatnya yang spesifik dan kuat, penggunaan Radium perlu memperhatikan interaksinya dengan obat lain atau kondisi medis tertentu.
- Kemoterapi sitotoksik.
- Abiraterone + prednisone/prednisolone.
- Obat-obatan yang menurunkan sel darah.
Ingin memulai pengobatan dengan Radium? Ini Dokter di Halodoc yang Paham Pengobatan Kanker Prostat.
Kontraindikasi Radium
Ada beberapa kondisi di mana Radium boleh diberikan atau yang disebut dengan kontraindikasi. Berikut di antaranya:
- Wanita hamil dan menyusui.
- Pasien dengan metastasis viseral.
- Kadar sel darah terlalu rendah.
- Anak-anak dan remaja.
- Riwayat reaksi alergi terhadap kandungan obat.
Kesimpulan
Obat ini mengandung radium, isotop radioaktif yang meniru kalsium dan menargetkan tulang yang terkena metastasis kanker. Radium memancarkan radiasi alfa yang menghancurkan sel kanker secara lokal dengan dampak minimal pada jaringan sehat.
Karena bersifat kuat dan spesifik, penggunaannya memerlukan pengawasan medis ketat, dan tidak boleh digunakan pada kondisi tertentu seperti kehamilan atau kanker yang menyebar ke organ lain.
Pastikan kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis onkologi jika ingin menggunakan terapi pengobatan ini.
Kamu bisa mendapatkan obat dan produk kesehatan dengan mudah dan praktis di Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli (original). Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


