Kanker Prostat

Pengertian Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di kelenjar prostat, yang terletak di bagian dasar kandung kemih pria. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria berusia lanjut, atau di atas 50 tahun. Gejala umum dari penyakit ini adalah gangguan buang air kecil.
Kebanyakan kondisi ini tumbuh lambat, dan terbatas pada kelenjar prostat saja. Namun, beberapa jenis kanker prostat bisa bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat. Jika terdeteksi dini, peluang kesembuhan akan lebih tinggi.
Penyebab Kanker Prostat Itu Apa?
Apa yang jadi penyebab kanker prostat sebenarnya tidak jelas. Sel-sel kanker ini diduga berkembang karena ada perubahan DNA. Perubahan ini memberitahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Sel-sel abnormal terus hidup, ketika sel-sel lain akan mati.
Sel-sel abnormal yang terakumulasi membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di dekatnya. Pada waktunya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh yang lain.
Faktor Risiko Kanker Prostat
Ada beberapa faktor risiko, yaitu:
1. Usia
Kanker prostat lebih berisiko terjadi pada pria yang berusia lanjut. Kebanyakan di atas 50 atau 65 tahun.
Namun, jenis kanker ini juga dapat terjadi pada usia muda. Kenali apa saja penyebabnya di sini → Kenali Penyebab Kanker Prostat Terjadi di Usia Muda
2. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Terutama kanker yang jenisnya lebih agresif.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Risiko seorang pria mengalami kanker ini juga tergantung pada riwayat kesehatan keluarga. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit ini, risiko akan meningkat.
4. Pola Makan
Pola makan yang kurang sehat, seperti konsumsi daging merah, makanan tinggi lemak, dan produk susu secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko.
5. Paparan Bahan Kimia
Bahan kimia berbahaya seperti senyawa kadmium, juga merupakan faktor risiko kanker prostat. Kadmium adalah senyawa logam yang terkandung di dalam rokok dan beberapa jenis makanan, seperti daging merah, ikan, dan gandum.
6. Penyakit Menular Seksual
Beberapa penyakit menular seksual, seperti gonore dan chlamydia, juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Sebab, penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada prostat dan memicu perkembangan kanker.
7. Vasektomi
Metode kontrasepsi pria ini bisa memengaruhi fungsi kelenjar prostat. Ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat.
Ada anggapan bahwa kondisi kanker ini dapat terjadi karena terlalu sering masturbasi. Benarkah hal ini? Simak jawabannya di sini → Mitos atau Fakta, Sering Masturbasi Bisa Kena Kanker Prostat
Gejala Kanker Prostat
Pada awalnya, kondisi kanker ini mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun, jika prostat membesar atau mengalami pembengkakan dan mulai memengaruhi uretra, gejala dapat muncul.
Jika tahap ini terjadi, biasanya gejala yang terasa, yaitu:
- Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari.
- Nyeri atau panas pada penis saat buang air kecil atau ejakulasi.
- Merasa kandung kemih selalu penuh.
- Darah dalam urine atau air mani.
- Tekanan saat mengeluarkan urine berkurang.
- Sulit untuk menahan buang air kecil.
Kasus stadium lanjut dari kanker prostat adalah terjadi metastasis ke tulang. Akibatnya, kondisi ini menimbulkan rasa nyeri hebat pada tulang belakang, tulang panggul, atau pangkal paha.
Meski mirip, kanker prostat berbeda dengan prostatitis. Simak perbedaannya di sini → Kenali Perbedaan Kanker Prostat dan Prostatitis
Diagnosis Kanker Prostat
Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan lanjutan. Beberapa jenis pemeriksaan yang biasanya dilakukan adalah:
- USG Prostat. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengamatan kelenjar prostat menggunakan alat USG.
- MRI. Pemeriksaan ini dilakukan guna untuk mendeteksi adanya kelainan pada kelenjar prostat. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan gelombang radio dan magnet.
- Biopsi Prostat. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada jaringan kelenjar prostat. Sampel kemudian akan diamati lebih lanjut di laboratorium.
Pengobatan Kanker Prostat
Jika kanker masih pada stadium awal, dokter biasanya akan melakukan pengamatan secara intensif terlebih dahulu. Sebab, penanganan yang dilakukan pada stadium awal justru memiliki efek samping yang lebih besar daripada manfaatnya.
Selama dalam pengawasan, pengidap kanker prostat akan menjalani biopsi dan pemeriksaan secara teratur. Dengan tujuan untuk mendeteksi apakah terdapat tanda pertumbuhan kanker.
Jika ternyata sel kanker berkembang, dokter akan merekomendasikan beberapa jenis pengobatan lainnya, seperti:
1. Operasi Prostat
Operasi adalah salah satu pengobatan untuk kondisi ini. Dokter dapat mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar prostat, serta beberapa jaringan dan kelenjar getah bening di area sekitar yang terkena sel kanker.
Namun, prosedur operasi bisa berisiko bagi pria yang berusia lanjut. Simak selengkapnya di sini → 5 Risiko dan Prosedur Operasi Prostat Pada Usia Lanjut
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi atau radioterapi biasanya akan dilakukan setelah operasi guna membunuh sisa sel kanker. Jenis pengobatan ini bertujuan untuk meringankan gejala, dan menghambat proses perkembangan sel kanker. Terutama pada pengidap kanker stadium lanjut.
3. Terapi Hormon
Terapi ini bisa dilakukan sebelum atau setelah terapi radiasi. Jika dilakukan sebelumnya, terapi hormon diharapkan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan.
Sementara itu, jika dilakukan setelah radioterapi, terapi hormon diharapkan mampu mengurangi risiko sel kanker muncul kembali.
4. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan dengan obat khusus untuk membantu menghilangkan sel kanker yang agresif. Obat-obatan bisa diberikan melalui infus atau tablet. Pengobatan ini dilakukan apabila kanker sudah menyebar ke organ lain.
5. Krioterapi
Metode pengobatan ini dilakukan dengan membekukan jaringan dengan cara memasukkan gas yang begitu dingin guna membunuh sel kanker.
Komplikasi Kanker Prostat
Komplikasi kanker prostat dan perawatannya meliputi:
1. Kanker yang Menyebar (Bermetastasis)
Kanker prostat dapat menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih, atau menyebar melalui aliran darah atau sistem limfatik ke tulang atau organ lain. Kanker yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang.
Setelah menyebar ke area lain di tubuh, ini mungkin masih merespons pengobatan dan dapat dikontrol. Namun, kemungkinan besar tidak dapat disembuhkan.
2. Inkontinensia
Baik kanker prostat maupun pengobatannya dapat menyebabkan inkontinensia urine. Perawatan untuk inkontinensia tergantung pada jenis, seberapa parah, dan kemungkinannya akan membaik seiring waktu. Pilihan pengobatan mungkin termasuk obat-obatan, kateter dan pembedahan.
3. Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi dapat terjadi akibat kanker prostat atau pengobatannya, termasuk pembedahan, radiasi atau perawatan hormon.
Pencegahan Kanker Prostat
Kanker prostat tak bisa dicegah. Namun, perubahan gaya hidup sehat bisa membantu mengurangi risikonya, seperti:
- Memperbaiki pola makan jadi lebih sehat. Dengan cara mengonsumsi makanan rendah lemak, mengurangi daging merah, serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Hindari kebiasaan merokok.
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Berolahraga rutin, minimal 30 menit tiap hari.
- Mengelola stres dengan baik.
Kapan Harus ke Dokter?
Kenali gejala kanker prostat dan segera jalani pemeriksaan lebih lanjut dan dapatkan pengobatan yang diperlukan. Semakin cepat kanker terdiagnosis, peluang kesembuhan semakin tinggi. Klik gambar di bawah ini untuk menghubungi dokter.
Referensi:
American Cancer Society. Diakses pada 2021. Prostate Cancer.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Health A-Z. Prostate Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Prostate Cancer.
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You Want to Know About Prostate Cancer.
Diperbarui pada 9 Mei 2023
Topik Terkini
Artikel Terkait





