
Daftar Isi:
- Apa Itu Sarkopenia?
- Gejala Sarkopenia
- Penyebab dan Faktor Risiko Sarkopenia
- Diagnosis Sarkopenia
- Cara Mengatasi Sarkopenia
- Pencegahan Sarkopenia
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Apa Itu Sarkopenia?
Sarkopenia adalah kondisi hilangnya massa otot dan kekuatan otot secara progresif, terutama seiring bertambahnya usia.
Kondisi ini lebih dari sekadar kehilangan otot karena penuaan. Sarkopenia merupakan sindrom yang dapat meningkatkan risiko jatuh, disabilitas, dan bahkan kematian.
Gejala Sarkopenia
Gejala sarkopenia seringkali berkembang secara bertahap, sehingga mungkin sulit untuk disadari pada awalnya. Beberapa gejala yang umum meliputi:
- Kelemahan otot, terutama pada anggota tubuh.
- Penurunan stamina dan mudah lelah.
- Kesulitan melakukan aktivitas fisik sehari-hari, seperti naik tangga atau membawa barang belanjaan.
- Penurunan kecepatan berjalan.
- Sering terjatuh.
- Penurunan massa otot yang terlihat.
Jika mengalami beberapa gejala di atas, terutama jika berusia lanjut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Penyebab dan Faktor Risiko Sarkopenia
Beberapa faktor dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko terjadinya sarkopenia:
- Penuaan: Proses penuaan alami menyebabkan penurunan produksi hormon pertumbuhan dan perubahan metabolisme yang berkontribusi pada hilangnya massa otot.
- Kurangnya aktivitas fisik: Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentari dapat mempercepat hilangnya massa otot.
- Nutrisi yang buruk: Asupan protein yang tidak memadai dan kekurangan nutrisi penting lainnya dapat menghambat pertumbuhan dan pemeliharaan otot.
- Penyakit kronis: Kondisi medis seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan kanker dapat meningkatkan risiko sarkopenia.
- Peradangan kronis: Peradangan kronis dalam tubuh dapat merusak jaringan otot.
Diagnosis Sarkopenia
Diagnosis sarkopenia melibatkan beberapa langkah untuk mengevaluasi massa otot, kekuatan otot, dan fungsi fisik. Beberapa metode yang umum digunakan meliputi:
- Pengukuran massa otot:
- Dual-energy X-ray absorptiometry (DXA): Metode ini menggunakan sinar-X untuk mengukur komposisi tubuh, termasuk massa otot.
- Computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI): Metode ini memberikan gambaran yang lebih detail tentang otot.
- Pengukuran kekuatan otot: Kekuatan genggaman tangan (handgrip strength) adalah ukuran yang umum digunakan untuk menilai kekuatan otot secara keseluruhan.
- Penilaian fungsi fisik:
- Kecepatan berjalan: Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk berjalan jarak tertentu.
- Short Physical Performance Battery (SPPB): Serangkaian tes yang menilai keseimbangan, kecepatan berjalan, dan kemampuan untuk berdiri dari kursi.
Kriteria diagnosis sarkopenia bervariasi tergantung pada panduan yang digunaka. Dokter akan mempertimbangkan hasil dari berbagai tes ini untuk menentukan apakah seseorang menderita sarkopenia.
Kamu alami nyeri otot? Simak selengkapnya, Ini 5 Pilihan Obat Nyeri Otot dan Sendi yang Ampuh di Apotek.
Cara Mengatasi Sarkopenia
Meskipun sarkopenia seringkali dikaitkan dengan penuaan, ada beberapa cara untuk mengatasi dan memperlambat perkembangan kondisi ini:
- Latihan resistensi (kekuatan): Latihan yang melibatkan penggunaan beban atau tahanan, seperti mengangkat beban, menggunakan mesin latihan, atau melakukan latihan dengan berat badan sendiri (misalnya, squat, push-up).
- Latihan aerobik: Aktivitas seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan membantu mempertahankan massa otot.
- Asupan protein yang cukup: Konsumsi protein yang cukup sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot. Sumber protein yang baik meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Suplementasi nutrisi: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan suplemen nutrisi seperti vitamin D atau kreatin untuk membantu meningkatkan massa dan kekuatan otot.
Pencegahan Sarkopenia
Pencegahan sarkopenia sebaiknya dimulai sejak dini dengan mengadopsi gaya hidup sehat yang meliputi:
- Aktivitas fisik teratur: Lakukan latihan kekuatan dan aerobik secara teratur.
- Pola makan sehat: Konsumsi makanan yang kaya protein, vitamin, dan mineral.
- Menjaga berat badan yang sehat: Hindari obesitas dan kekurangan berat badan.
- Mengelola kondisi medis kronis: Kontrol penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung dengan baik.
Nyeri sendi mengganggu aktivitas sehari-hari? Simak selengkapnya, Ini Rekomendasi Terbaik Obat Pereda Nyeri Sendi dan Tulang.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala sarkopenia, terutama jika kamu:
- Merasa lemah dan mudah lelah tanpa alasan yang jelas.
- Mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
- Sering terjatuh.
- Menyadari adanya penurunan massa otot yang signifikan.
Kesimpulan
Sarkopenia adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup, terutama pada lansia.
Namun, dengan deteksi dini, perubahan gaya hidup, dan penanganan yang tepat, perkembangan sarkopenia dapat diperlambat dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.
Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang hilangnya massa otot atau kekuatan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


