halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Seasonal Affective Disorder

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Seasonal Affective Disorder?
  2. Penyebab Seasonal Affective Disorder
  3. Faktor Risiko Seasonal Affective Disorder
  4. Gejala Seasonal Affective Disorder
  5. Hubungi Psikiater Ini Jika Mengalami Seasonal Affective Disorder
  6. Diagnosis Seasonal Affective Disorder
  7. Pengobatan Seasonal Affective Disorder
  8. Komplikasi Seasonal Affective Disorder
  9. Pencegahan Seasonal Affective Disorder

Apa Itu Seasonal Affective Disorder?

Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah jenis depresi yang dipicu oleh perubahan musim, biasanya saat suhu udara mulai dingin. Kondisi ini biasanya akan membaik ketika cuaca menjadi lebih cerah. 

Merasa sedikit down selama musim yang lebih dingin adalah hal yang wajar. Namun, SAD adalah kondisi yang lebih dari sekadar penurunan suasana hati. Gejalanya lebih mirip seperti depresi.

Penyebab Seasonal Affective Disorder

Penyebab pasti dari SAD tidak jelas. Namun, kondisi ini mungkin terjadi karena kurangnya paparan sinar matahari. Beberapa hal lain yang juga bisa jadi penyebabnya adalah:

  • Perubahan jam biologis tubuh: Ketika sinar matahari berkurang, jam biologis mungkin bergeser. Jam internal ini mengatur suasana hati, tidur, dan hormon.
  • Ketidakseimbangan kimia otak: Bahan kimia otak (neurotransmitter) seperti serotonin berkontribusi pada perasaan bahagia. Karena sinar matahari membantu mengatur serotonin, kurangnya sinar matahari dapat memperburuk situasi.
  • Kekurangan vitamin D: Tingkat serotonin juga mendapat dorongan dari vitamin D. Karena sinar matahari membantu memproduksi vitamin D, kurang sinar matahari di musim dingin dapat menyebabkan kekurangan vitamin D. 
  • Peningkatan melatonin: Melatonin adalah bahan kimia yang memengaruhi pola tidur dan suasana hati. Kurangnya sinar matahari dapat merangsang produksi melatonin yang berlebihan pada beberapa orang. 
  • Pikiran negatif: Orang dengan SAD sering mengalami stres, kecemasan, dan pikiran negatif tentang musim dingin. 

Faktor Risiko Seasonal Affective Disorder

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seasonal affective disorder meliputi:

  • Sejarah Keluarga. Orang dengan SAD mungkin lebih cenderung memiliki anggota keluarga dengan SAD atau bentuk depresi lainnya.
  • Mengalami Depresi Berat atau Gangguan Bipolar. Gejalanya dapat memburuk secara musiman jika memiliki salah satu dari kondisi ini.
  • Tinggal Jauh dari Garis Khatulistiwa. SAD tampaknya lebih umum di antara orang-orang yang tinggal jauh di utara atau selatan khatulistiwa.

Gejala Seasonal Affective Disorder

Gejala SAD dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan dapat mencakup banyak gejala yang mirip dengan depresi berat, seperti:

  • Merasa sedih atau memiliki suasana hati yang sangat buruk.
  • Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang pernah dinikmati.
  • Perubahan nafsu makan. Biasanya makan lebih banyak, atau ingin makan yang tinggi karbohidrat.
  • Perubahan dalam pola tidur.
  • Kehilangan energi atau kelelahan.
  • Peningkatan aktivitas fisik tanpa tujuan. Misalnya, tidak bisa duduk diam, mondar-mandir, atau ucapan yang melambat.
  • Merasa tidak berharga atau bersalah.
  • Kesulitan berpikir, berkonsentrasi, atau membuat keputusan.
  • Memiliki pikiran tentang kematian atau bunuh diri.

Hubungi Psikiater Ini Jika Mengalami Seasonal Affective Disorder

Jika kamu atau orang terdekat mengalami seasonal affective disorder, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis kejiwaan di Halodoc.

Mereka bisa memberikan konseling untuk mengatasi gejala yang kamu alami. 

Berikut rekomendasi dokter yang telah mendapatkan penilaian baik dari para pasien yang sebelumnya ditangani:

 1. dr. Reinaldo Batara Sp.KJ

Reinaldo Batara Sp.KJ berhasil mendapatkan gelar dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana pada 2012. Ia pun melanjutkan studinya ke Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan berhasil mendapatkan gelar dokter spesialis kejiwaan pada 2022.

Ia kini berpraktik di Bekasi Timur, Jawa Barat dan masih menjadi anggota aktif Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dengan nomor STR 5111601322133392.

Dengan pengalaman selama 12 tahun, dr. Reinaldo Batara Sp.KJ dapat memberikan layanan konsultasi masalah kesehatan jiwa di Halodoc terkait cara mengatasi seasonal affective disorder.

Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait skizofrenia, stres, adiksi, trauma, gangguan mood, gangguan kecemasan, dan depresi. 

Chat dr. Reinaldo Batara Sp.KJ mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

2. dr. Lyla F. Primada Sp.KJ

Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Lyla F. Primada Sp.KJ yang merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2008 dan Universitas Diponegoro pada 2022.

Kini, ia berpraktik di Lampung Timur, Lampung dan masih menjadi anggota aktif Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dengan nomor STR 3321601422096207. 

Dengan pengalaman selama 16 tahun, dr. Lyla F. Primada Sp.KJ dapat memberikan layanan konsultasi masalah kesehatan jiwa di Halodoc seputar seasonal affective disorder. 

Chat dr. Lyla F. Primada Sp.KJ mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc. 

Itulah beberapa psikiater dan psikolog yang bisa kamu hubungi jika hendak lakukan hipnoterapi.

Mereka tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika mereka sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Diagnosis Seasonal Affective Disorder

Bahkan dengan evaluasi menyeluruh, terkadang sulit bagi dokter untuk mendiagnosis seasonal affective disorder. Sebab, kondisi kesehatan mental lainnya dapat menyebabkan gejala serupa.

Untuk membantu mendiagnosis SAD, evaluasi menyeluruh umumnya meliputi:

  • Pemeriksaan Fisik. Dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan pertanyaan mendalam tentang kesehatan kamu. 
  • Tes Laboratorium. Misalnya, dengan melakukan tes darah atau menguji tiroid untuk memastikannya berfungsi dengan baik.
  • Evaluasi Psikologis. Untuk memeriksa tanda-tanda depresi, dokter akan menanyakan tentang gejala, pikiran, perasaan, dan pola perilaku. 

Pengobatan Seasonal Affective Disorder

Beberapa metode pengobatan yang biasa dilakukan untuk SAD adalah:

  • Terapi Cahaya. Menggunakan lampu khusus, dapat membantu mengobati SAD.
  • Terapi Perilaku Kognitif. Ini adalah jenis terapi bicara, yang secara efektif dapat mengobati SAD.
  • Obat Antidepresan. Terkadang, dokter merekomendasikan obat untuk meredakan gejala depresi.
  • Menghabiskan Waktu di Luar Ruangan. Cobalah untuk keluar di siang hari, untuk mengurangi gejala.
  • Suplementasi Vitamin D. Ini dapat membantu memperbaiki gejala.

Komplikasi Seasonal Affective Disorder

Perhatikan tanda dan gejala seasonal affective disorder dengan serius. Seperti jenis depresi lainnya, SAD bisa menjadi lebih buruk dan menimbulkan masalah jika tidak ditangani, seperti:

  • Penarikan sosial.
  • Masalah sekolah atau pekerjaan.
  • Penyalahgunaan zat.
  • Gangguan kesehatan mental lainnya seperti kecemasan atau gangguan makan.
  • Pikiran atau perilaku bunuh diri.

Pencegahan Seasonal Affective Disorder

Kamu mungkin tidak dapat mencegah episode pertama SAD. Namun, jika kamu sudah memiliki kondisi ini, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya dengan lebih baik atau bahkan mencegahnya kembali, dengan cara:

  • Mulailah menggunakan terapi cahaya saat musim mulai lebih dingin atau merasakan gejala SAD.
  • Habiskan waktu di luar setiap hari, meskipun mendung. 
  • Makan makanan yang seimbang. Kecukupan vitamin dan mineral dapat memberi kamu nutrisi dan energi yang kamu butuhkan.
  • Cobalah berolahraga selama 30 menit setidaknya tiga kali seminggu. Olahraga mengurangi stres dan kecemasan, yang dapat berperan dalam gejala SAD.
  • Jaga kontak dengan teman-teman dan lingkungan sosial. 
Referensi:
American Psychiatric Association. Diakses pada 2024. Seasonal Affective Disorder (SAD).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Seasonal Depression (Seasonal Affective Disorder).
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Seasonal Affective Disorder (SAD).

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp