halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Selulit

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Selulit?
  2. Faktor Risiko Selulit
  3. Penyebab Selulit
  4. Gejala Selulit
  5. Hubungi Dokter Ini untuk Menghilangkan Selulit
  6. Diagnosis Selulit
  7. Pengobatan Selulit
  8. Pencegahan Selulit

Apa Itu Selulit?

Selulit atau Stretch mark adalah jenis bekas luka yang berkembang ketika kulit kita meregang atau menyusut dengan cepat. Perubahan mendadak menyebabkan kolagen dan elastin yang merupakan komposisi kulit kita pecah karena tidak dapat mengimbangi regangan kulit yang terjadi dengan cepat.

Selulit biasanya muncul di area tubuh yang memiliki lebih banyak lemak subkutan, seperti paha, pinggul, bokong, dan perut. Meski tidak berbahaya secara medis, tetapi sering kali dianggap sebagai masalah estetika yang bisa mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.

Faktor Risiko Selulit

Tidak semua orang kulitnya dapat berkembang menjadi selulit. Terdapat beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan kejadian selulit, yaitu:

  • Riwayat keluarga memiliki selulit;
  • Mengidap penyakit kronis;
  • Kegemukan atau obesitas terutama sebelum kehamilan;
  • Berat lahir anak pada wanita yang sedang hamil;
  • Penyakit tertentu seperti Sindrom Marfan; dan
  • Pemakaian obat-obatan steroid dalam jangka panjang yang menyebabkan kulit kekurangan kolagen, sehingga lebih rentan terjadi robekan kolagen dalam kulit.

Penyebab Selulit

Kolagen adalah protein yang terdapat dalam kulit yang membuat kulit lebih elastis. Selulit terjadi ketika tubuh tumbuh dengan cepat karena alasan apa pun dan jaringan kolagen dan elastin pada kulit tidak dapat mengimbangi peregangan kulit tersebut.

Akibatnya, terdapat robekan pada jaringan kolagen dan menimbulkan tanda khas pada kulit, yaitu garis panjang, tipis, dan bergelombang, yang disebut striae.

Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis atau kulit luar, dermis atau kulit bagian tengah, dan lapisan subdermis, kulit bagian dalam yang terdapat timbunan lemak. Selulit terbentuk di lapisan dermis, atau lapisan tengah, yang merupakan lapisan yang kaya akan kolagen.

Ketika jaringan ikat seperti kolagen, diregangkan melampaui batas elastisitasnya menyebabkan jaringan ikat ini robek dan menimbulkan tanda di kulit. Hal ini biasanya disebabkan oleh ekspansi atau peregangan kulit yang cepat.

Gejala Selulit

Sebelum selulit mulai muncul, kulit bisa terlihat tipis dan merah muda. Mungkin akan terasa sedikit gatal. Tanda awalnya berupa kerutan kulit, garis-garis yang bisa berwarna merah, ungu, merah muda, coklat kemerahan, ataupun coklat tua, tergantung pada warna kulit.

Garis-garis itu akhirnya memudar dan rata dan cenderung berubah menjadi warna keputihan dari waktu ke waktu. Area tubuh yang paling umum terkena selulit adalah: kulit perut, payudara, pinggul, pantat, dan paha. 

Hubungi Dokter Ini untuk Menghilangkan Selulit

Jika kamu butuh tips untuk menghilangkan selulit,  hubungi dokter untuk tahu cara pengobatannya.

Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter spesialis kulit di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.

Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:

  • dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
  • dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
  • dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
  • dr. Frieda Sp.D.V.E
  • dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Diagnosis Selulit

Dokter biasanya akan mengajukan pertanyaan berdasarkan tanda dan gejala, serta mencari faktor risiko yang ada.

Selulit mudah didiagnosis berdasarkan pemeriksaan kulit saja tanpa harus melakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosis. Selulit tidak berbahaya dan tidak menyebabkan masalah medis tertentu bagi yang memilikinya. 

Pengobatan Selulit

Tidak ada bukti yang cukup untuk mengoleskan losion, krim, atau minyak tertentu pada kulit dapat membantu mengurangi atau menghilangkan selulit. 

Dipasaran banyak krim, salep, minyak, dan salep kulit lainnya yang mengklaim dapat mencegah atau mengobati selulit. Namun, hanya sedikit bukti produk tersebut benar-benar terbukti.

Beberapa pengobatan topikal atau oles yang dapat membantu mengurangi atau menyamarkan lesi selulit pada kulit adalah

  • Tretinoin, yaitu krim yang mengandung retinoid, yang merupakan vitamin A. Retinoid meningkatkan produksi kolagen. Krim ini dapat membantu memudarkan selulit, tetapi krim ini dapat menyebabkan kulit teriritasi atau bersisik yang ditandai dengan kemerahan pada kulit.
  • Penguat kolagen, seperti ekstrak biji lupin dapat meningkatkan jumlah kolagen di kulit, tetapi belum ada cukup bukti untuk mengatakan apakah dapat memudarkan atau mencegah selulit.
  • Centella asiatica, merupakan minyak herbal yang dapat meningkatkan sel-sel dalam tubuh yang dapat membuat kolagen dan membangun kembali jaringan kulit. Centella asiatica terdapat di sejumlah krim kulit tanpa resep untuk selulit, tetapi ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa minyak ini dapat membantu memudarkan selulit.

Beberapa pengobatan pembedahan juga dapat dilakukan pada seseorang dengan selulit sebagai berikut:

  • Terapi laser. Metode perawatan ini dengan menggunakan energi cahaya adalah semburan cahaya tanpa rasa sakit yang digunakan pada bekas luka merah yang baru.
  • Terapi laser fraksional CO2 adalah perawatan baru yang dapat menghilangkan bekas luka putih pada selulit yang sudah lama. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa selulit pada wanita memudar setelah lima sesi dibandingkan dengan yang lain yang menggunakan krim topikal dengan tretinoin.
  • Mikrodermabrasi menggunakan kristal kecil untuk menggosok lapisan atas kulit. Mikrodermabrasi ini dapat membantu menghilangkan bekas luka kemerahan yang baru dan menyamarkan selulit yang sudah putih warnanya.
  • Operasi bedah plastik kosmetik, seperti pengencangan perut, dapat menghilangkan kulit selulit.

Pencegahan Selulit

Selulit tidak selalu bisa dicegah. Namun, langkah-langkah berikut ini dapat membantu mengurangi kejadian selulit:

  • Pertahankan berat badan ideal; dan
  • Makanlah makanan seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral. Mengonsumsi vitamin A dan C dalam jumlah yang sesuai dapat membantu menambah jumlah kolagen kulit.
  • Hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam yang dapat menyebabkan retensi air dan penumpukan lemak.
  • Minum banyak air untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan membantu detoksifikasi tubuh.
  • Latihan kardiovaskular untuk membakar lemak tubuh dan latihan kekuatan (seperti angkat beban) untuk mengencangkan otot dan meningkatkan elastisitas kulit.
  • Pijat tubuh secara teratur untuk meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengurangi penumpukan lemak di bawah kulit.
  • Gunakan krim atau losion yang mengandung bahan seperti kafein atau retinol yang dapat membantu mengurangi tampilan selulit.
  • Berhenti merokok karena merokok yang dapat merusak kulit dan memperburuk selulit.
  • Hindari terlalu banyak minum alkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi dan penumpukan toksin dalam tubuh.
  • Stres dapat menyebabkan peningkatan hormon kortisol yang berkontribusi pada penumpukan lemak dan peradangan.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Cellulite.
Healthline. Diakses pada 2024. What Is Cellulite and How Can You Treat It?
WebMD. Diakses pada 2024. Can You Beat Cellulite?

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp