Sindrom Brugada
Sindrom Brugada adalah kelainan genetik yang ditandai dengan gangguan irama dan aliran listrik pada jantung. Penyakit ini jarang terjadi. Namun bila terjadi, kondisinya sangat serius dan dapat menyebabkan kematian mendadak.
Penyebab Sindrom Brugada
Sindrom Brugada termasuk dalam gangguan irama jantung. Setiap detak jantung akan dipicu oleh sinyal listrik yang dibuat pada sel khusus di bilik kanan atas pada jantung. Pada masing-masing sel terdapat saluran yang mengarah pada aktivitas listrik yang membuat jantung berdetak.
Pada sindrom Brugada, perubahan saluran ini membuat jantung berdetak lebih cepat sehingga memicu gangguan irama jantung yang berbahaya. Akibat gangguan irama jantung, jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk seluruh tubuh.
Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami sindrom Brugada, seperti:
- Masalah struktural pada jantung.
- Ketidakseimbangan bahan kimia yang membantu mengirim sinyal listrik ke seluruh tubuh.
- Penggunaan jenis obat tertentu atau kokain.
Faktor Risiko Sindrom Brugada
Risiko untuk terkena sindrom Brugada bisa meningkat karena beberapa hal. Berikut ini sejumlah faktor yang bisa memicu kemunculan sindrom Brugada, seperti:
- Keturunan. Jika salah satu anggota keluarga memiliki sindrom Brugada, maka seseorang juga berisiko mengidap penyakit ini.
- Ras. Orang-orang Asia, khususnya Jepang dan Asia Tenggara lebih berisiko mengalami sindrom Brugada dibanding wilayah lain di dunia.
- Laki-laki. Sindrom Brugada lebih sering ditemukan pada laki-laki dewasa dibanding pada wanita. Artinya, laki-laki lebih berisiko mengalami penyakit ini.
- Demam. Demam memang tidak langsung menyebabkan sindrom Brugada, tapi demam tinggi yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan iritasi jantung dan memicu kemunculan sindrom Brugada serta serangan jantung mendadak.
Gejala Sindrom Brugada
Seperti disebutkan sebelumnya, kemunculan sindrom Brugada seringkali tidak menunjukkan gejala. Penyakit ini umumnya baru terdeteksi saat seseorang melakukan tes elektrokardiogram (EKG).
Namun pada beberapa orang, sindrom Brugada dapat menunjukkan gejala yang tidak jauh berbeda dengan pengidap penyakit jantung lainnya, meliputi:
- Sesak napas.
- Detak jantung tidak beraturan (palpitasi).
- Demam tinggi.
- Kejang.
- Pingsan.
Diagnosis Sindrom Brugada
Pemeriksaan utama dari sindrom Brugada adalah pemeriksaan rekam jantung (elektrokardiogram/ EKG) untuk melihat aktivitas listrik jantung. Saat dilakukan EKG, dokter dapat menyuntikkan obat tertentu untuk melihat adanya aktivitas listrik jantung yang tidak normal akibat sindrom Brugada.
Pemeriksaan genetik juga dapat dilakukan untuk memastikan adanya sindrom Brugada. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel dari darah pengidap.
Pengobatan Sindrom Brugada
Tujuan pengobatan sindrom Brugada bukanlah untuk menghilangkan penyakitnya, melainkan untuk mencegah komplikasinya yang berbahaya. Pengobatan diberikan oleh dokter spesialis jantung.
Jika dokter menilai bahwa pengidap sindrom Brugada memiliki risiko tinggi untuk mengalami kelainan aliran listrik jantung yang mengancam nyawa, maka dokter akan menyarankan pemasangan Implantable Cardiac Defibrillator (ICD).
ICD merupakan sebuah alat yang diletakkan di bawah kulit di dada. Bila ada irama jantung abnormal yang mengancam nyawa, ICD akan mendeteksinya dan memberikan terapi kejut jantung agar kondisi jantung kembali normal.
Selain itu, pengidap sindrom Brugada juga perlu menghindari pencetus aliran listrik abnormal yang dialami. Secara umum, pengidap sindrom Brugada sebaiknya menghindari kondisi dehidrasi, demam tinggi, dan mengonsumsi terlalu banyak alkohol.
Komplikasi Sindrom Brugada
Jika tidak diatasi dengan baik, sindrom Brugada dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Berikut ini komplikasi yang bisa terjadi:
- Serangan jantung mendadak.
- Kondisi pingsan.
Pencegahan Sindrom Brugada
Hingga kini tak ada tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sindrom Brugada. Namun, karena orang yang mengalami sindrom ini dapat menurunkan penyakit tersebut pada anaknya, maka istri/suami yang mengalami sindrom Brugada, sebaiknya lakukan diskusi genetik terlebih dahulu dengan dokter sebelum merencanakan keturunan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami gejala yang terkait dengan sindrom Brugada. Lakukan pemeriksaan jika kamu memiliki rencana kehamilan bersama pasangan yang mengidap sindrom ini. Cari tahu rumah sakit terdekat yang bisa kamu kunjungi bersama pasangan untuk pemeriksaan melalui Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Brugada Syndrome.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Brugada Syndrome.
NHS. Diakses pada 2022. Brugada Syndrome.
Diperbarui pada 14 Juli 2022.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan