halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Sindrom Moebius

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Sindrom Moebius adalah kelainan neurologis kongenital yang langka. Ini menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan saraf kranial tertentu, yang menghubungkan otak ke kepala, leher, dan badan. Kondisi ini biasanya memengaruhi saraf kranial keenam (yang mengontrol mata) dan saraf ketujuh (yang mengontrol ekspresi wajah). Saraf lain juga terkadang terpengaruh.

Anak-anak dengan sindrom Moebius sering mengalami kesulitan menggerakkan wajah mereka. Misalnya, mereka mungkin tidak dapat tersenyum, cemberut, mengangkat alis, atau menutup kelopak mata. Wajah juga mungkin terkulai atau tampak seperti topeng. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan makan.

Penyebab Sindrom Moebius

Penyebab sindrom Moebius tidak diketahui dengan jelas. Banyak kasus tampaknya terjadi secara acak, meskipun beberapa kasus mungkin dipengaruhi oleh faktor tertentu, seperti genetik, lingkungan, atau keduanya. 

Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan sindrom ini dan ingin memulai sebuah keluarga atau sedang mengandung, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran terbaik.

Faktor Risiko Sindrom Moebius

Karena penyebabnya tidak diketahui, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko sindrom ini juga belum jelas. Sindrom ini dapat terjadi pada siapa saja. Faktor genetik dan lingkungan kemungkinan memiliki peran.

Gejala Sindrom Moebius

Gejala sindrom Moebius bergantung pada saraf yang terpengaruh. Biasanya, gejala akan mulai terjadi sejak lahir. Dalam kebanyakan kasus, saraf kranial keenam dan ketujuh hilang, meskipun saraf kranial lainnya mungkin juga terpengaruh.

Beberapa gejala paling umum dari sindrom ini meliputi:

  • Ketidakmampuan untuk tersenyum, cemberut, menutup kelopak mata, atau membentuk ekspresi wajah lainnya.
  • Ketidakmampuan untuk menggerakkan mata dari sisi ke sisi (lateral).
  • Mata kering dan iritasi.
  • Dagu kecil (mikrognatia).
  • Mulut kecil (mikrostomia).
  • Gigi yang hilang atau tidak sejajar.
  • Air liur berlebihan.
  • Masalah makan, menelan, dan tersedak.
  • Ketidakmampuan untuk mengisap.
  • Terdapat celah di langit-langit.
  • Deformitas ekstremitas seperti kaki pengkor dan jari yang hilang atau berselaput (syndactyly).
  • Mata juling (strabismus).
  • Lidah pendek.
  • Tonus otot lemah (hipotonia).
  • Kelengkungan tulang belakang yang tidak normal (skoliosis).
  • Gangguan pernapasan.
  • Gangguan tidur.
  • Keterlambatan motorik.
  • Otitis media.
  • Masalah pendengaran.
  • Otot dinding dada yang kurang berkembang (yang mungkin juga termasuk jaringan payudara).

Beberapa anak dengan sindrom ini mungkin mengalami keterlambatan motorik, bicara, atau lainnya. Kebanyakan orang dengan kondisi tersebut tidak memiliki gangguan intelektual, meskipun asumsi dapat dibuat karena perjuangan fisik mereka untuk berbicara dan karakteristik wajah yang unik.

Diagnosis Sindrom Moebius

Diagnosis sindrom Moebius awal didasarkan pada pemeriksaan gejala fisik. Sebab, tidak ada tes diagnostik yang dapat memastikan bahwa seseorang mengidap sindrom ini. Namun, dokter kemungkinan akan melakukan tes tertentu sebelum diagnosis, untuk mengesampingkan kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa.

Ada dua tanda utama bahwa seseorang mengidap sindrom Moebius dan bukan yang serupa. Pertama, jika mengalami kelemahan atau kelumpuhan di wajah sejak lahir, yang tidak membaik atau memburuk. Kedua, tidak dapat menggerakkan mata ke samping tetapi dapat menggerakkannya vertikal.

Pengobatan Sindrom Moebius

Tidak ada obat untuk menyembuhkan sindrom Moebius. Namun perawatan tertentu dapat memperbaiki atau mengurangi beberapa tanda dan gejala. Tergantung pada kondisi anak, dokter mungkin merujuk ke dokter spesialis, seperti audiolog, dokter gigi, terapis okupansi, dokter mata, dokter THT, terapis fisik, terapis wicara, dan lain-lain.

Perawatan yang dapat dokter berikan meliputi:

  • Lensa kontak untuk melindungi dan memperbaiki mata.
  • Obat tetes mata untuk pelumasan.
  • Metode Ponseti untuk kaki pengkor, termasuk pemasangan gips.
  • Pemasangan belat, kawat gigi, dan prostesis (bagian tubuh buatan) untuk anggota tubuh.
  • Berbagai operasi, untuk mengatasi mata juling, memperbaiki masalah gigi, membuat kelopak mata tertutup, memperbaiki jalan napas, dan memisahkan jari berselaput.

Komplikasi Sindrom Moebius

Dengan perawatan medis yang tepat, pengidap sindrom Moebius biasanya memiliki harapan hidup yang normal. Terutama jika mereka tidak mengalami komplikasi yang mengancam jiwa di tahun pertama kehidupan.

Meski gejalanya bisa membuat hidup lebih menantang, banyak orang dengan kondisi ini hidup produktif dan bermakna.

Pencegahan Sindrom Moebius

Tidak ada cara untuk mencegah sindrom Moebius. Sebab, penyebab dan faktor risiko sindrom ini belum jelas. 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika mendapati gejala sindrom ini pada Si Kecil. Jika kamu berisiko tinggi dan ingin memeriksakan kondisi kesehatan, download Halodoc saja untuk membuat janji medis dan menjalani pemeriksaan.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Moebius Syndrome.
Very Well Health. Diakses pada 2023. Moebius Syndrome: Symptoms, Diagnosis, and Treatment.
WebMD. Diakses pada 2023. What Is Moebius Syndrome?

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp