halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Sindrom Reye

REVIEWED_BY  Redaksi Halodoc  
undefined

Pengertian Sindrom Reye

Sindrom Reye adalah kondisi serius yang jarang terjadi, yang menyebabkan pembengkakan pada daerah liver (hati) dan otak. Sindrom Reye sebagian besar terjadi pada anak-anak dan remaja setelah mengalami fase penyembuhan dari infeksi virus, yang paling sering yaitu virus flu atau cacar air.

 

Faktor Risiko Sindrom Reye

Faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko anak dalam terjadinya sindrom Reye:

    • Penggunaan aspirin dalam pengobatan sakit flu, cacar air, atau infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus.
    • Memiliki riwayat atau kondisi yang menyebabkan gangguan dalam metabolisme dan oksidasi asam lemak.

 

Penyebab Sindrom Reye

Penyebab utama sindrom Reye masih belum diketahui, meski begitu beberapa faktor memegang peranan penting dalam perkembangan penyakit sindrom Reye. Sindrom Reye dipicu oleh penggunaan aspirin ketika mengobati penyakit infeksi virus. Virus yang sering memicu terjadinya sindrom Reye yaitu virus influenza dan cacar air.

 

Gejala Sindrom Reye

Gejala sindrom Reye yang terlihat biasanya yaitu penurunan kadar gula dalam darah dan peningkatan kadar amonia dan keasaman dalam darah. Pada waktu yang bersamaan, liver menjadi bengkak lalu terjadi penumpukan lemak. Pembengkakan juga terjadi di otak, yang dapat menyebabkan kejang atau penurunan kesadaran.

Gejala awal yang mungkin timbul pada sindrom Reye antara lain:

  1. Untuk anak kurang dari 2 tahun: diare, pernapasan menjadi cepat.
  2. Untuk anak yang lebih tua dan remaja: muntah terus menerus, lemah, lesu, dan penurunan kesadaran.

Seiring dengan berjalannya penyakit, gejala dan tanda dapat menjadi lebih serius, termasuk di dalamnya adalah:

  • Menjadi mudah emosi, dan lebih labil dalam hal emosi.
  • Kebingungan, disorientasi, atau muncul halusinasi.
  • Kelemahan pada anggota gerak atas maupun bawah.
  • Kejang.
  • Kelelahan.
  • Penurunan kesadaran.

 

Diagnosis Sindrom Reye

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk sindrom Reye. Uji penapisan untuk sindrom Reye dimulai dengan pemeriksaan rutin darah dan urine, pemeriksaan untuk mengetahui adanya gangguan metabolik juga diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Terkadang beberapa uji yang lebih invasif dibutuhkan untuk mengetahui gangguan pada liver, sebagai contoh:

    • Pungsi lumbal. Untuk melihat adanya infeksi yang beredar di sekitar cairan otak.
    • Biopsi liver. Digunakan untuk melihat kondisi kelainan pada liver secara mikroskopis.
    • Biopsi kulit. Digunakan untuk melihat adanya oksidasi asam lemak atau gangguan metabolik di kulit.

 

Komplikasi Sindrom Reye

Kebanyakan anak dan remaja yang memiliki sindrom Reye dapat bertahan, meskipun dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan otak. Tanpa penegakan diagnosis dan penanganan yang baik, sindrom Reye dapat berakibat fatal dalam beberapa hari saja.

 

Pengobatan Sindrom Reye

Sindrom Reye memerlukan perawatan di rumah sakit. Kasus yang berat bahkan membutuhkan perawatan di ICU. Tanda vital akan secara rutin di monitor. Beberapa pengobatan yang diberikan selama masa perawatan antara lain:

    • Cairan infus. Terutama yang berisi glukosa dan elektrolit melalui selang infus
    • Diuretik. Pengobatan ini diberikan untuk mengurangi tekanan dalam otak dan meningkatkan pembuangan cairan melalui urin.
    • Pengobatan untuk mencegah perdarahan. Hal ini disebabkan karena gangguan liver dapat menyebabkan gangguan perdarahan, sehingga dibutuhkan vitamin K, plasma dan trombosit untuk membantu mencegah perdarahan.

 

Pencegahan Sindrom Reye

Perhatikan dalam penggunaan aspirin pada anak atau remaja. Meskipun aspirin aman digunakan pada anak lebih dari 3 tahun, pengobatan virus flu atau cacar seharusnya tidak memerlukan aspirin pada anak-anak. Penggunaan yang harus diwaspadai ini termasuk di dalamnya yaitu obat nyeri yang mengandung aspirin.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Diagnosis dan pengobatan lebih awal dari penyakit sindrom Reye menyelamatkan nyawa anak. Jika menemui atau mencurigai tanda dan gejala mirip sindrom Reye, segera bawa anak ke dokter.

Segera datang ke unit gawat darurat apabila menemui kejang pada anak, atau penurunan kesadaran atau pingsan. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter pilihan di rumah sakit sesuai domisili kamu di sini.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp