Sindrom Sheehan
Pengertian Sindrom Sheehan
Sindrom Sheehan adalah kondisi yang mengenai wanita yang kehilangan darah yang sangat banyak hingga mengancam nyawanya saat masa persalinan, atau yang mengalami tekanan darah rendah setelah masa persalinan yang dapat mengganggu suplai oksigen di tubuh.
Dalam sindrom sheehan, kurangnya pasokan oksigen dapat mempengaruhi kelenjar hipofisis. Sindrom Sheehan menyebabkan kelenjar hipofisis tidak dapat memproduksi hormon-hormon hipofisis.
Faktor Risiko Sindrom Sheehan
Seluruh kondisi yang meningkatkan kemungkinan perdarahan masif atau tekanan darah yang sangat rendah saat proses persalinan, seperti bayi kembar atau gangguan pada plasenta dapat meningkatkan risiko dari sindrom sheehan. Perawatan dan pengawasan saat kehamilan yang baik dapat menurunkan risiko dari sindrom sheehan.
Penyebab Sindrom Sheehan
Sindrom Sheehan disebabkan oleh perdarahan yang sangat banyak atau tekanan darah yang sangat rendah setelah persalinan. Hal ini menyebabkan kerusakan pada kelenjar hipofisis, dimana kelenjar hipofisis yang menghasilkan hormon yang sangat penting selama kehamilan, seharusnya membesar saat hamil.
Hormon dari kelenjar hipofisis penting dalam mengatur hampir sebagian besar dari sistem endokrin tubuh kita, hormon tersebut mampu mengatur kelenjar penghasil hormon lain untuk meningkatkan atau menurunkan produksi hormon lain yang mengatur berbagai macam fungsi tubuh seperti fertilitas, tekanan darah, produksi ASI, dan proses vital lainnya.
Gejala Sindrom Sheehan
Tanda dan gejala dari sindrom Sheehan biasanya muncul perlahan, setelah beberapa bulan atau tahun. Namun, gejala dapat timbul tiba-tiba, seperti kesulitan untuk mengeluarkan ASI.
Gejala dan tanda sindrom Sheehan timbul karena rendahnya hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis, yaitu hormon tiroid, hormon adrenal, hormon yang mengatur produksi ASI dan hormon yang mengatur menstruasi. Gejala tersebut antara lain:
- Air susu ibu sulit keluar, sehingga kesulitan memberikan ASI pada anak.
- Tidak mengalami menstruasi (amenore), atau menstruasi sangat jarang (oligomenore).
- Rambut daerah pubis dan kelamin tidak tumbuh kembali.
- Adanya perubahan emosi dan peningkatan berat badan.
- Tekanan darah rendah.
- Kadar gula dalam darah rendah.
- Kelelahan.
- Detak jantung yang abnormal.
- Payudara membesar.
Diagnosis Sindrom Sheehan
Melakukan diagnosis sindrom Sheehan dapat menjadi sulit. Banyak gejala yang saling tumpang tindih dengan kondisi lain terkait gangguan hormon. Untuk melakukan diagnosis sindrom sheehan, dokter dapat mengusulkan beberapa pemeriksaan berikut:
- Mengumpulkan riwayat medis sebelumnya. Untuk mengetahui komplikasi persalinan yang pernah didapatkan, riwayat persalinan lama sebelumnya, dan riwayat kesulitan pemberian ASI dan menstruasi setelah persalinan, yang menjadi tanda utama dari sindrom sheehan.
- Melakukan pemeriksaan kadar hormon dalam darah.
- Pencitraan MRI atau CT Scan, dilakukan untuk melihat ukuran dari kelenjar hipofisis sehingga dapat menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain.
Komplikasi Sindrom Sheehan
Karena kelenjar hipofisis mengatur banyak hormon di dalam tubuh kita, sindrom Sheehan dapat menyebabkan berbagai macam masalah, antara lain:
- Krisis adrenal, sebuah kondisi serius di mana kelenjar adrenal menghasilkan jumlah hormon kortisol yang terlalu rendah
- Tekanan darah rendah
- Penurunan berat badan drastis
- Menstruasi tidak teratur
Pengobatan Sindrom Sheehan
Pengobatan dari sindrom Sheehan yaitu menggunakan terapi pengganti hormon seumur hidup, untuk hormon yang mengalami kelainan. Dokter mungkin merekomendasikan salah satu dari obat-obatan berikut:
- Kortikosteroid. Menggantikan hormon adrenal karena defisiensi hormon adrenokortikotropik.
- Estrogen. Dapat diberikan dengan kombinasi progesteron. Digunakan untuk mengganti hormon estrogen yang mengalami penurunan akibat sindrom sheehan.
- Growth hormon. Digunakan untuk menggantikan hormon pertumbuhan pada sindrom sheehan, dengan terapi ini, penderita dapat meningkatkan berat badan, mempertahankan massa tulang, dan meningkatkan kualitas hidup.
- Levotiroksin. Digunakan untuk menggantikan hormon tiroid pada defisiensi hormon tiroid karena sindrom sheehan.
Pencegahan Sindrom Sheehan
Penanganan yang baik saat persalinan dapat mencegah terjadinya perdarahan berat dan penurunan tekanan darah. Ketika perdarahan berat sudah terjadi, sindrom Sheehan tidak dapat dihindarkan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami perdarahan berat atau penurunan tekanan darah yang sangat drastis saat proses persalinan, kemudian diikuti sulit keluarnya ASI dan berhentinya menstruasi, hal ini menjadi tanda yang khas dari sindrom Sheehan.
Segera periksakan diri kepada dokter spesialis kandungan dan kebidanan.Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter pilihan di rumah sakit sesuai domisili kamu di sini.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan