
Daftar Isi:
- Apa Itu Sirkumsisi (Sunat)?
- Manfaat Sunat bagi Kesehatan
- Prosedur Sunat: Tahapan dan Metode
- Metode Sunat Modern yang Umum Digunakan
- Usia Ideal untuk Melakukan Sunat
- Perawatan Pasca Sunat yang Perlu Diperhatikan
- Komplikasi Sunat yang Mungkin Terjadi dan Cara Mengatasinya
- Kapan Harus ke Dokter Setelah Sunat?
- Pertanyaan Umum Seputar Sunat (FAQ)
Apa Itu Sirkumsisi (Sunat)?
Sirkumsisi atau sunat adalah tindakan bedahMinor yang melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh kulup (preputium) penis. Kulup merupakan lipatan kulit yang menutupi kepala penis.
Prosedur ini telah lama dilakukan di berbagai budaya dan agama, dan kini juga banyak dilakukan karena alasan kesehatan.
Di Indonesia, sunat umumnya dilakukan pada anak laki-laki sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan agama.
Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat kesehatan dari sunat, banyak orang tua yang memilih untuk menyunatkan anak mereka sejak usia dini.
Manfaat Sunat bagi Kesehatan
Sunat menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang telah didukung oleh penelitian medis. Berikut adalah beberapa manfaat utama sunat:
- Menurunkan Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK): Sunat dapat mengurangi risiko ISK, terutama pada bayi laki-laki.
- Mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS): Penelitian menunjukkan bahwa sunat dapat menurunkan risiko penularan beberapa IMS, seperti HIV dan herpes simpleks virus (HSV).
- Mengurangi Risiko Kanker Penis: Sunat dapat menurunkan risiko kanker penis, meskipun kondisi ini jarang terjadi.
- Mencegah Fimosis dan Parafimosis: Fimosis adalah kondisi ketika kulup terlalu ketat sehingga sulit ditarik ke belakang. Parafimosis terjadi ketika kulup yang ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula. Sunat dapat mencegah kedua kondisi ini.
- Menjaga Kebersihan Penis: Penis yang disunat lebih mudah dibersihkan, sehingga dapat membantu menjaga kebersihan dan kesehatan organ vital ini.
Prosedur Sunat: Tahapan dan Metode
Prosedur sunat biasanya dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih di klinik, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Berikut adalah tahapan umum dalam prosedur sunat:
- Persiapan: Dokter akan membersihkan area penis dengan antiseptik dan memberikan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit. Pada bayi, terkadang digunakan krim anestesi topikal.
- Pelaksanaan: Dokter akan menggunakan alat khusus untuk memposisikan dan memotong kulup. Terdapat berbagai metode sunat yang dapat digunakan, tergantung pada preferensi dokter dan kondisi pasien.
- Penjahitan (jika diperlukan): Setelah kulup dipotong, dokter mungkin akan menjahit tepi kulit untuk membantu penyembuhan. Beberapa metode sunat modern tidak memerlukan jahitan.
- Perawatan Luka: Setelah prosedur selesai, dokter akan memberikan instruksi tentang cara merawat luka sunat di rumah.
Metode Sunat Modern yang Umum Digunakan
Seiring perkembangan teknologi kedokteran, berbagai metode sunat modern telah dikembangkan untuk meminimalkan rasa sakit, mempercepat penyembuhan, dan memberikan hasil yang lebih estetis.
Beberapa metode sunat modern yang umum digunakan meliputi:
- Sunat Laser: Menggunakan laser untuk memotong kulup. Metode ini diklaim lebih presisi dan mengurangi risiko perdarahan.
- Sunat Klamp: Menggunakan alat klamp khusus untuk menjepit kulup sebelum dipotong. Metode ini tidak memerlukan jahitan.
- Sunat Stapler: Menggunakan stapler medis untuk memotong dan menyatukan tepi kulit secara bersamaan. Metode ini relatif cepat dan memberikan hasil yang rapi.
- Sunat dengan Cauter: Menggunakan alat kauter untuk memotong kulup dan menghentikan perdarahan secara bersamaan.
Pemilihan metode sunat terbaik sebaiknya didiskusikan dengan dokter, dengan mempertimbangkan usia, kondisi kesehatan, dan preferensi pribadi.
Penasaran Biaya Khitan Terbaru? Cek Harga dan Metode di Sini!
Usia Ideal untuk Melakukan Sunat
Sunat dapat dilakukan pada berbagai usia, mulai dari bayi baru lahir hingga dewasa. Namun, usia ideal untuk melakukan sunat sering menjadi pertanyaan.
Secara medis, sunat dapat dilakukan kapan saja, tetapi terdapat beberapa pertimbangan:
- Bayi Baru Lahir: Sunat pada bayi baru lahir umumnya lebih mudah dilakukan karena bayi belum banyak bergerak dan rasa sakitnya relatif lebih sedikit. Penyembuhan luka juga cenderung lebih cepat.
- Anak-Anak: Sunat pada anak-anak tetap aman dilakukan, tetapi mungkin memerlukan persiapan psikologis yang lebih matang untuk mengurangi rasa takut dan cemas.
- Dewasa: Sunat pada dewasa juga aman dilakukan, tetapi proses penyembuhan mungkin lebih lama dibandingkan pada bayi atau anak-anak.
Keputusan mengenai usia ideal untuk sunat sebaiknya didiskusikan dengan dokter, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kesehatan, preferensi pribadi, dan tradisi budaya.
Kamu juga perlu Ketahui Tahapan Pemulihan Luka Sunat agar Cepat Sembuh.
Perawatan Pasca Sunat yang Perlu Diperhatikan
Perawatan yang tepat setelah sunat sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang optimal dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa tips perawatan pasca sunat yang perlu diperhatikan:
- Jaga Kebersihan Luka: Bersihkan luka sunat secara lembut dengan air bersih dan sabun ringan setiap hari. Hindari penggunaan sabun yang mengandung alkohol atau parfum.
- Oleskan Salep Antibiotik: Oleskan salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter untuk mencegah infeksi.
- Ganti Perban Secara Teratur: Ganti perban setiap hari atau lebih sering jika perban basah atau kotor.
- Hindari Pakaian Ketat: Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk menghindari gesekan pada luka sunat.
- Berikan Obat Pereda Nyeri: Jika diperlukan, berikan obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi rasa sakit.
- Pantau Tanda-Tanda Infeksi: Perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri hebat, atau keluarnya nanah dari luka. Jika muncul tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan dokter.
Ibu bisa berikan obat pereda nyeri berdasarkan rekomendasi dokter, pasca anak menjalani sunat. Simak rekomendasinya pada artikel berikut: Ini 5 Rekomendasi Obat Pereda Nyeri yang Ampuh di Apotek.
Komplikasi Sunat yang Mungkin Terjadi dan Cara Mengatasinya
Sunat umumnya merupakan prosedur yang aman, tetapi seperti tindakan medis lainnya, terdapat risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa komplikasi sunat yang mungkin terjadi meliputi:
- Perdarahan: Perdarahan ringan setelah sunat adalah hal yang normal, tetapi perdarahan yang berlebihan perlu segera ditangani oleh dokter.
- Infeksi: Infeksi dapat terjadi jika luka sunat tidak dirawat dengan baik. Infeksi biasanya ditangani dengan antibiotik.
- Nyeri: Nyeri setelah sunat adalah hal yang umum, tetapi nyeri yang hebat dan tidakReda dengan obat pereda nyeri perlu dievaluasi oleh dokter.
- Fimosis Berulang: Pada kasus yang jarang terjadi, fimosis dapat berulang setelah sunat.
- Komplikasi Anestesi: Komplikasi terkait anestesi sangat jarang terjadi, tetapi dapat meliputi reaksi alergi atau masalah pernapasan.
Jika mengalami komplikasi setelah sunat, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kapan Harus ke Dokter Setelah Sunat?
Setelah menjalani prosedur sunat, penting untuk memantau kondisi luka dan memperhatikan tanda-tanda yang memerlukan perhatian medis segera.
Berikut adalah beberapa situasi di mana harus segera menghubungi dokter setelah sunat:
- Perdarahan yang tidak berhenti setelah beberapa menit meskipun sudah ditekan.
- Tanda-tanda infeksi seperti demam, kemerahan parah, bengkak yang berlebihan, nyeri yang meningkat, atau keluarnya nanah dari luka.
- Kesulitan buang air kecil atau tidak bisa buang air kecil sama sekali.
- Adanya reaksi alergi terhadap obat-obatan yang diberikan, seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas.
- Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan mengenai proses penyembuhan luka.
Jangan ragu untuk menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan tempat sunat dilakukan jika mengalami salah satu dari gejala di atas. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Circumcision (male).
Kids Health. Diakses pada 2025. Circumcision.
National Health Service UK. Diakses pada 2025. Circumcision in men.
Pertanyaan Umum Seputar Sunat (FAQ)
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan tentang sunat:
T: Apakah sunat menyakitkan?
J: Dengan anestesi yang tepat, sunat seharusnya tidak terlalu menyakitkan. Bayi dan anak-anak mungkin merasa tidak nyaman, tetapi rasa sakitnya dapat dikelola dengan obat pereda nyeri.
T: Berapa lama waktu penyembuhan setelah sunat?
J: Waktu penyembuhan setelah sunat bervariasi tergantung pada usia dan metode sunat yang digunakan. Pada bayi, luka biasanya sembuh dalam waktu 7-10 hari. Pada anak-anak dan dewasa, waktu penyembuhan mungkin lebih lama, sekitar 2-4 minggu.
T: Apakah sunat memengaruhi fungsi seksual?
J: Tidak, sunat tidak memengaruhi fungsi seksual. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa sunat dapat meningkatkan sensitivitas penis pada beberapa pria.
T: Apakah sunat wajib dilakukan?
J: Sunat tidak wajib dilakukan dari sudut pandang medis, tetapi sering dilakukan karena alasan agama, budaya, atau kesehatan.


