halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Spedifen

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Spedifen Tablet?
  2. Kandungan Spedifen Tablet
  3. Manfaat Spedifen Tablet
  4. Dosis dan Cara Penggunaan
  5. Efek Samping Spedifen Tablet
  6. Peringatan dan Perhatian
  7. Interaksi Obat
  8. Kontraindikasi
  9. Kapan Harus ke Dokter?
  10. Kesimpulan
  11. FAQ

Apa Itu Spedifen Tablet?

Spedifen tablet adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

NSAID bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, senyawa yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Dengan mengurangi produksi prostaglandin, Spedifen dapat membantu mengurangi nyeri, demam, dan pembengkakan.

Kandungan Spedifen Tablet

Setiap tablet Spedifen mengandung bahan aktif ibuprofen dalam bentuk garam arginin. Bentuk ini memungkinkan ibuprofen lebih cepat diserap oleh tubuh dibandingkan ibuprofen biasa.

Selain ibuprofen arginin, tablet Spedifen juga mengandung bahan tambahan yang tidak aktif (eksipien) yang membantu menjaga stabilitas dan kelarutan obat.

Manfaat Spedifen Tablet

Spedifen tablet digunakan untuk meredakan berbagai jenis nyeri dan peradangan, termasuk:

  • Sakit kepala.
  • Sakit gigi.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Nyeri haid (dismenore).
  • Demam.
  • Nyeri setelah operasi.
  • Kondisi peradangan seperti arthritis.

Supaya bisa mencegahnya, pahami lebih dalam soal Sakit Kepala – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.

Dosis dan Cara Penggunaan

Dosis Spedifen tablet akan bervariasi tergantung pada kondisi yang diobati dan respons individu terhadap obat. Penting untuk mengikuti anjuran dokter atau petunjuk pada label kemasan.

Dosis umum untuk dewasa adalah 400 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Jangan melebihi dosis maksimum harian yang dianjurkan.

Spedifen sebaiknya diminum setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan.

Efek Samping Spedifen Tablet

Seperti semua obat, Spedifen tablet dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum meliputi:

  • Sakit perut.
  • Mual.
  • Diare.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.

Hentikan penggunaan Spedifen dan segera cari pertolongan medis jika mengalami efek samping yang serius, seperti alergi.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum mengonsumsi Spedifen tablet, beritahukan dokter jika memiliki kondisi medis berikut:

  • Riwayat penyakit jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penyakit ginjal atau hati.
  • Asma.
  • Ulkus atau perdarahan saluran cerna.
  • Alergi terhadap NSAID lain (misalnya aspirin, naproxen).

Spedifen tidak dianjurkan untuk wanita hamil, terutama pada trimester ketiga, karena dapat menyebabkan masalah pada janin dan selama persalinan.

Interaksi Obat

Spedifen dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain. Beritahukan dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk obat resep, obat bebas, dan suplemen herbal.

Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Spedifen meliputi:

  • Pengencer darah (warfarin).
  • Aspirin.
  • Obat tekanan darah.
  • Diuretik.
  • Lithium.
  • Metotreksat.

Kamu juga perlu mengenal Apa Itu Interaksi Antar Obat dan Berbagai Dampaknya berikut ini supaya waspada.

Kontraindikasi

Spedifen tablet tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi berikut:

  • Alergi terhadap ibuprofen atau NSAID lainnya.
  • Ulkus peptikum aktif atau perdarahan saluran cerna.
  • Gagal jantung berat.
  • Wanita hamil trimester ketiga.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika:

  • Mengalami efek samping yang serius
  • Nyeri tidak membaik setelah beberapa hari penggunaan
  • Memiliki kondisi medis yang mendasari dan khawatir tentang penggunaan Spedifen

Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

Spedifen tablet adalah obat yang efektif untuk meredakan nyeri dan peradangan. Kandungan ibuprofen di dalamnya bekerja cepat karena diformulasikan dalam bentuk garam arginin.

Selalu gunakan sesuai dosis yang dianjurkan dan perhatikan efek samping yang mungkin timbul.

Jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk mendapatkan saran medis yang tepat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
American Academy of Family Physicians. Diakses pada 2025. Ibuprofen: A Guide for Patients.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Ibuprofen (Oral Route).
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Ibuprofen. 

FAQ

1. Apakah Spedifen aman untuk semua orang?

Spedifen tidak aman untuk semua orang. Orang dengan kondisi medis tertentu atau alergi terhadap NSAID harus menghindari penggunaannya.

2. Bisakah Spedifen menyebabkan ketergantungan?

Spedifen tidak menyebabkan ketergantungan.

3. Berapa lama Spedifen bekerja?

Spedifen biasanya mulai bekerja dalam 30-60 menit setelah dikonsumsi.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp