halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Tes Antibodi

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Tes Antibodi

Tes antibodi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mencari antibodi dalam darah. Antibodi adalah protein yang dibuat tubuh untuk melawan infeksi. Sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi unik untuk merespons berbagai zat yang tidak diketahui seperti virus, bakteri, dan alergen (partikel kecil yang menyebabkan alergi). Tes ini juga sering disebut sebagai tes serologi.

Tes ini sering digunakan untuk mengetahui apakah seseorang pernah mengalami infeksi atau telah terpapar virus tertentu. Contoh yang terbaru adalah tes antibodi untuk SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan COVID-19). 

Jika kamu memiliki hasil tes positif untuk antibodi COVID-19, itu berarti kamu telah terpapar virus itu dan tubuh membuat antibodi untuk melawannya. Sistem kekebalan tubuh juga mengembangkan antibodi COVID-19 setelah kamu menerima vaksin COVID-19.

Setelah vaksinasi, infeksi, atau paparan agen infeksi, diperlukan waktu hingga beberapa minggu bagi sistem kekebalan untuk membuat antibodi. Tes antibodi tidak sama dengan tes diagnostik yang memeriksa infeksi aktif yang terjadi. Tes ini tidak mendeteksi agen infeksi itu sendiri. Melainkan mengevaluasi respons tubuh terhadap virus.

Tujuan Tes Antibodi

Tes antibodi bertujuan untuk memastikan infeksi virus sebelumnya dan respons imun tubuh terhadapnya. Pemeriksaan ini akan mendeteksi antibodi, yang merupakan protein dalam darah yang diproduksi oleh sistem kekebalan yang memerangi infeksi seperti virus. 

Manfaat Tes Antibodi

Tes antibodi bermanfaat untuk membantu menghindari kejadian infeksi yang sama di masa mendatang. Dengan memastikan bahwa tubuh telah memiliki kekebalan terhadap virus atau agen infeksi tertentu.

Kapan Harus Melakukan Tes Antibodi?

Kamu mungkin memerlukan tes antibodi COVID-19 jika:

  • Memiliki gejala COVID-19 tetapi tidak dites saat sakit.
  • Memiliki gejala tetapi mendapatkan hasil negatif untuk virus. Dalam hal ini, dokter dapat menggunakan tes antibodi sekitar satu atau dua minggu setelah pulih untuk memastikan diagnosis COVID-19.
  • Memiliki gejala COVID-19 yang bertahan lama atau komplikasi COVID-19 setelah infeksi (COVID-19 jangka panjang). Komplikasi ini termasuk sindrom inflamasi multisistem (MIS-C).

Selain COVID-19, dokter juga dapat menggunakan tes antibodi untuk memeriksa berbagai penyakit dan gangguan. Tes ini membantu dokter mendiagnosis penyakit dengan mendeteksi antibodi terhadap virus dan bakteri tertentu, seperti pada kondisi:

  • Gangguan autoimun seperti penyakit Celiac dan lupus.
  • Infeksi bakteri, termasuk penyakit Lyme, pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
  • Kanker, termasuk multiple myeloma.
  • Virus, termasuk HIV,cacar air (virus varicella-zoster), mononukleosis (yang dihasilkan dari virus Epstein-Barr) dan virus West Nile.

Dokter juga menggunakan tes antibodi untuk mengevaluasi kondisi alergi. Tes ini dapat mengetahui apakah sistem kekebalan menciptakan antibodi sebagai respons terhadap berbagai alergen, sebagai reaksi alergi. 

Namun, beberapa tes ini (terutama tes antibodi untuk alergi makanan) dapat menghasilkan hasil positif palsu. Itu berarti hasilnya mungkin positif untuk antibodi, tetapi mungkin tidak benar-benar alergi.

Prosedur Tes Antibodi

Dalam prosedur tes antibodi, dokter atau petugas medis akan membersihkan kulit di lengan. Mereka memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah, lalu mengambol sampel darah melalui jarum dan mengumpulkannya dalam tabung. Kemudian mereka menempatkan perban di lengan.

Selain dengan suntikan di lengan, pengambilan sampel juga bisa dilakukan dengan menusuk ujung jari. Metode pengambilan sampel mana yang lebih baik akan ditentukan oleh dokter atau petugas medis. 

Sampel darah kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Kemuudian, laboratorium menguji darah untuk menemukan antibodi, serta mengukur tingkat jenis antibodi tertentu.

Tempat Melakukan Tes Antibodi

Tes antibodi dapat dilakukan di rumah sakit, laboratorium, atau pusat layanan kesehatan lainnya yang menyediakan layanan ini. Jika ingin menjalani tes ini, kamu bisa download Halodoc untuk membuat janji rumah sakit dengan mudah.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Antibody Test.
Neuberg Diagnostic. Diakses pada 2022. Antibody Testing.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp