
Daftar Isi:
- Apa Itu Tes ACA IgG?
- Tujuan Dilakukannya Tes ACA IgG
- Kapan Tes ACA IgG Perlu Dilakukan?
- Prosedur Tes ACA IgG
- Interpretasi Hasil Tes ACA IgG
- Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Tes
- Pertanyaan Umum Seputar Tes ACA IgG
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Tes ACA IgG?
Tes ACA IgG adalah tes imunologi yang mengukur kadar antibodi IgG yang menargetkan cardiolipin, sebuah fosfolipid yang ditemukan dalam membran sel. Antibodi ini merupakan bagian dari kelompok antibodi antifosfolipid (aPL).
Keberadaan ACA IgG dalam jumlah signifikan dapat mengindikasikan adanya gangguan autoimun, terutama Sindrom Antifosfolipid (APS). Diagnosis APS memerlukan kombinasi kriteria klinis (misalnya, trombosis, morbiditas kehamilan) dan kriteria laboratorium (keberadaan antibodi aPL seperti ACA IgG).
Tujuan Dilakukannya Tes ACA IgG
Tujuan utama tes ACA IgG adalah untuk:
- Membantu diagnosis Sindrom Antifosfolipid (APS).
- Menilai risiko trombosis pada individu dengan penyakit autoimun seperti Lupus Eritematosus Sistemik (SLE).
- Mengevaluasi penyebab keguguran berulang atau komplikasi kehamilan lainnya.
- Menentukan penyebab trombosis yang tidak dapat dijelaskan.
Kapan Tes ACA IgG Perlu Dilakukan?
Dokter mungkin merekomendasikan tes ACA IgG jika seseorang mengalami kondisi berikut:
- Trombosis vena atau arteri yang tidak dapat dijelaskan.
- Keguguran berulang (tiga kali atau lebih) tanpa penyebab yang jelas.
- Riwayat preeklamsia atau eklamsia berat.
- Trombositopenia (jumlah trombosit rendah).
- Penyakit autoimun seperti SLE.
Selain itu, tes ini dapat dipertimbangkan jika ada riwayat keluarga dengan APS atau penyakit autoimun lainnya.
Supaya kamu lebih waspada, berikut ini Gejala Awal yang Umum Muncul pada Penyakit Autoimun.
Prosedur Tes ACA IgG
Prosedur tes ACA IgG relatif sederhana:
- Pengambilan sampel: Petugas kesehatan akan mengambil sampel darah dari vena di lengan.
- Persiapan sampel: Sampel darah akan diproses untuk memisahkan serum (bagian cair darah).
- Pengujian: Serum akan diuji menggunakan metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) untuk mendeteksi dan mengukur kadar ACA IgG.
- Interpretasi hasil: Hasil akan dilaporkan sebagai negatif, positif lemah, positif sedang, atau positif kuat, berdasarkan kadar ACA IgG yang terdeteksi.
Pasien umumnya tidak perlu persiapan khusus sebelum menjalani tes ini. Namun, informasikan kepada dokter tentang semua obat-obatan yang sedang dikonsumsi, karena beberapa obat dapat memengaruhi hasil tes.
Interpretasi Hasil Tes ACA IgG
Interpretasi hasil tes ACA IgG harus dilakukan oleh dokter dengan mempertimbangkan riwayat klinis pasien dan hasil pemeriksaan lainnya. Secara umum:
- Hasil negatif: Kadar ACA IgG berada dalam batas normal. Namun, hasil negatif tidak selalu menyingkirkan kemungkinan APS, terutama jika ada indikasi klinis yang kuat.
- Hasil positif lemah: Kadar ACA IgG sedikit di atas normal. Mungkin memerlukan pengulangan tes atau pemeriksaan lebih lanjut.
- Hasil positif sedang atau kuat: Kadar ACA IgG secara signifikan di atas normal. Menunjukkan kemungkinan adanya APS atau kondisi autoimun lainnya.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Tes
Beberapa faktor dapat memengaruhi hasil tes ACA IgG, termasuk:
- Infeksi: Infeksi tertentu dapat menyebabkan peningkatan sementara ACA IgG.
- Obat-obatan: Beberapa obat, seperti fenitoin dan prokainamid, dapat memengaruhi hasil tes.
- Kondisi medis lainnya: Kondisi medis lain seperti penyakit autoimun selain APS dapat memengaruhi hasil tes.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan informasi lengkap kepada dokter tentang riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Pertanyaan Umum Seputar Tes ACA IgG
Q: Apakah tes ACA IgG bisa mendeteksi semua kasus APS?
A: Tidak, tes ACA IgG hanya mendeteksi satu jenis antibodi antifosfolipid. APS dapat melibatkan antibodi lain seperti antibodi anti-beta2 glikoprotein I dan lupus antikoagulan. Kombinasi beberapa tes antibodi antifosfolipid diperlukan untuk diagnosis yang akurat.
Q: Apakah hasil positif ACA IgG selalu berarti saya menderita APS?
A: Tidak, hasil positif ACA IgG tidak selalu berarti kamu menderita APS. Hasil positif dapat ditemukan pada individu tanpa gejala klinis APS atau pada pasien dengan kondisi autoimun lainnya. Diagnosis APS memerlukan kombinasi hasil laboratorium dan kriteria klinis.
Q: Seberapa sering tes ACA IgG perlu diulang?
A: Jika hasil tes positif, tes perlu diulang setelah 12 minggu untuk mengkonfirmasi diagnosis APS. Frekuensi pengulangan tes selanjutnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi klinis pasien.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan, seperti trombosis, keguguran berulang, atau memiliki riwayat penyakit autoimun.
Dokter akan mengevaluasi kondisi kamu dan menentukan apakah tes ACA IgG diperlukan.
Jika hasil tes ACA IgG positif, dokter akan merencanakan strategi pengelolaan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


